LIMA BELAS

439 65 29
                                    


Sf 9------Solemio
Mungkin ngga ada hubungannya dengan cerita tapi suka banget lagu ini😍😍

Rowoon tidak bisa berkata apa-apa lagi mendengar keputusan dari Hyeyoon. Padahal dia sendiri tau mengharap Soobin meminta putus darinya sama saja seperti pungguk merindukan bulan, semua kendali pertunangan ini ada di tangannya, wanita itu terlalu takut untuk mengambil keputusan yang akan merugikannya.

"Baiklah! Seperti yang kamu mau, aku tidak akan pernah memutuskan pertunangan ini sebelum wanita itu yang memutuskannya duluan," desah Rowoon.

Hyeyoon tersenyum lebar mendengar persetujuan Rowoon, dia menyerahkan cangkir berisi teh madu ke tangan Rowoon. "Minumlah agar sakit dikepalamu, hilang."

"Rasa ini tak pernah berubah sedikitpun, membuat diriku tenang ketika meminumnya," sesap Rowoon pada bibir cangkir, "Kamu mau!"

"Tidak! Bagaimana mungkin aku meminum dari bekas bibirmu sendiri," geleng Hyeyoon.

Itu sama saja dengan menciumu secara tidak langsung, Woon-ah.

"Wae!" goda Rowoon menyesap teh madu itu kembali.

"Mmm..." Hyeyoon tak bisa menjawabnya, kata-kata yang ingin diucapkannya seakan terhenti di tenggorokannya.

"Kamu tidak mau karena bekas bibirku atau karena kamu ingin yang langsung seperti ini..." Rowoon mendekat ke arah Hyeyoon, meraih tenguk gadis itu dan mengalirkan air teh yang berada di mulutnya sehingga berpindah ke mulut Hyeyoon.

Hyeyoon tak sempat terkejut, kejadiannya begitu cepat membuatnya melotot ke arah Rowoon yang dengan santainya melanjutkan lagi meminum tehnya.

"Sekarang pusingnya benar-benar hilang."

"Yakk.. Kim Rowoon! apa yang kamu lakukan?" teriak Hyeyoon memukul bisep laki-laki yang barusan memberi minum dirinya dengan cara yang unik.

"Ah wae..." tangan Rowoon menutup telinganya tidak mau mendengar ocehan wanita itu lagi yang pastinya akan memberi wejangan yang tidak semestinya.

"Kalau Soobin tau bagaimana?"

"Oh apakah kamu berniat memberitahunya? Syukurlah kalau begitu," mata Rowoon memberi wink ke arah Hyeyoon bermaksud untuk menggoda.

"Tidak! Kamu pikir aku bodoh?" geleng Hyeyoon.

"Maka dari itu, dia tidak akan tau kalau di antara kita tidak memberitahunya."

Hyeyoon mengangguk mengerti, memang di dekat Rowoon pikirannya akan menjadi buntu, dan dia bisa menjadi wanita yang paling bodoh sedunia, ralat tidak harus sedunia antara dia dan Rowoon saja__ cengirnya.

"Apa aku harus memberitahunya?!"
goda Rowoon lagi.

"Andwae... kamu gila," terlihat kepanikan dari sorot matanya, takut Rowoon akan benar-benar memberitahu Soobin.

Melihat kepanikan Hyeyoon, laki-laki itu meraihnya dalam pelukannya, tetapi saat Rowoon akan membuka mulutnya dan berbicara sesuatu, saat itu pula pintu apartemennya terbuka, dan seseorang yang benar-benar ditakuti Hyeyoon masuk.

Tuh kan ada si nenek lampir, dia benar-benar datang.. Hyeyoon menelan ludah kelu.

Wanita itu terkejut melihat Hyeyoon ada di apartemen Rowoon. Apa yang sebenarnya dilakukan Hyeyoon di apartemen tunangannya itu? Apakah kecurigaan yang dirasakannya semalam benar adanya, maka dari itu kini dia melihat wanita itu di sini.

Soobin menatap tajam ke arah Hyeyoon yang kini tengah berada dipelukan Rowoon. Gadis itu bermaksud melepaskan diri dari pelukan Rowoon tapi laki-laki ini memeluknya begitu kencang membuatnya susah bernafas dan tidak bisa melepaskan diri darinya.

Between You, Me, and HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang