DUA PULUH TUJUH

385 55 42
                                    


Sf 9------So Beautiful
Lagunya bukan buat cerita, siapa tau mau ikut ndengerin kaya saya....😍😍😍


"Shiroo, aku tidak mau memakai cincin yang mahal-mahal," sungut Hyeyoon saat Rowoon ingin membelikan cincin berlian 24 karat untuk pertunangan mereka, rasanya tidak nyaman memakai barang semahal itu di jarinya.

"Ayolah, Yoon-i ah aku ingin sekali kamu memakai cincin ini," bujuk Rowoon dengan mata yang berbinar dia berharap Hyeyoon mau menerima pemberiannya.

"Sekali tidak ya tetap tidak. Belikan cincin yang sederhana saja untukku, Woon," tolak Hyeyoon.

"Yaaaa, kamu kira aku tidak sanggup kalau harus memberikan cincin berlian untukmu?" tanya Rowoon menghela nafas kenapa juga karena masalah cincin mereka harus berdebat.

"Aku tau itu, tapi bukankah uangnya bisa kamu pergunakan untuk hal yang lain Woon-ah."

Wanita itu juga tetap dengan pendiriannya, dia tetap memilih cincin yang sederhana untuk menempati jari manisnya ketimbang cincin berlian pilihan Rowoon.

"Sekali ini saja kamu tidak membantah ucapanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sekali ini saja kamu tidak membantah ucapanku. Pakailah cincin yang sudah ku pesan itu," pinta Rowoon.

"Shiroo.." geleng Hyeyoon.

"Aahh... ayolah," mata Rowoon menatap Hyeyoon dengan binar rayuan di dalamnya.

"Kim Rowoon-ssi," Hyeyoon membelalakan matanya, hampir saja tertawa melihat ulah kekanakan Rowoon dengan mata yang berbinar-binar seperti anak kecil yang ingin minta dibelikan es krim. "Shiroo!" tegasnya lagi, menyembunyikan rasa gelinya.

"Padahal cincin itu terlihat sangat bagus di tanganmu, Hyeyoon-ah. Aku sengaja memesan khusus untukmu," desah Rowoon kecewa, "Baiklah kalau begitu, kali ini aku mengalah tapi saat pernikahan nanti kamu yang harus mengalah, mengerti?" Lanjutnya lagi, akhirnya mempunyai solusi yang baik untuk mereka berdua.

"Arraseo," angguk Hyeyoo  setuju, berjalan mendahului Rowoon keluar dari toko.

Rowoon mengambil cincin emas sederhana yang menjadi pilihan Hyeyoon dari tangan penjualnya.

"Sebenarnya cincin yang anda pesan bagus dan sangat cocok untuk calon istri anda, sir." Ucap pemilik toko perhiasan itu.

"Yeah, tapi apa boleh buat, dari pada dia memilih untuk tidak bertunangan denganku," gurau Rowoon membalas perkataan pemilik toko.

"Mana mungkin dia akan menolak anda. Kalian ini sungguh pasangan yang serasi, siapapun yang melihat tentu akan merasa iri," senyum sang pemilik toko sembari menyerahkan nota pembayaran pembelian cincin tersebut.

"Gamshahamnida, apakah anda juga berpikir demikian?" tanya Rowoon senang sambil tersenyum lebar.

"Tentu saja!" Angguk pemilik toko tersebut.

Between You, Me, and HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang