Malam ini khusus episode mereka berdua....😜😜✌
"Kita mau ke mana, Kim Rowoon?" tanya Hyeyoon hari kedua setelah dia bertunangan dengan laki-laki yang saat ini tengah membawanya entah ke mana dengan menaiki jaguar hitamnya.
"Ikut saja, aku punya kejutan untukmu," senyum Rowoon ke arah samping penumpang di mana Hyeyoon duduk dengan perasaan tak nyaman.
"Ayolah Kim Rowoon, bahkan hari ini bukan hari liburku, dan setauku kamu juga banyak tugas di rumah sakit." Hyeyoon makin penasaran.
Pagi-pagi Rowoon menelponnya sebelum dirinya berangkat bekerja, terpaksa dia menuruti keinginan laki-laki itu untuk ijin dari kantornya.
"Aku tidak bisa menunggu lama lagi, Yoon-i ah, aku sudah menunggu selama satu setengah tahun untuk menunjukannya padamu," tutur Rowoon masih penuh rahasia.
"Kamu tau Jaehyun akan marah padaku, bisa-bisa aku dipecat nantinya."
"Bagus dong kalau begitu, kamu tidak perlu bekerja lagi untuknya, cukup kamu bekerja saja denganku."
"Yaaa, seenaknya saja kamu memutus jalan hidupku. Aku bekerja dengan Jaehyun sudah lama, dan kamu tidak bisa menyuruhku berhenti karena alasan sepele, Kim Rowoon-ssi," raut muka Hyeyoon berubah.
Dia tak ingin satupun orang bisa menyuruhnya melakukan hal yang sangat tidak disukainya. Dia sangat menyukai pekerjaannya, bahkan bekerja dengan Jaehyun adalah pekerjaan pertama yang dimilikinya atas usahanya sendiri, dan dia tidak mau Rowoon ikut campur akan hal itu.
"Dan mwo bekerja denganmu, apa yang bisa kulakukan untuk membantumu, bahkan aku sama sekali tidak punya pengalaman dalam mengurus pasien."
"Siapa bilang kamu akan bekerja seperti itu," ada maksud lain dalam ucapan Rowoon dan Hyeyoon dapat merasakan hal itu.
"Lantas?"
"Benarkah kamu ingin tau!" Rowoon mengerling geli ke arah Hyeyoon melihat rasa penasaran yang bertambah dari wajah wanita itu.
"Kim Rowoon!" ujar Hyeyoon sedikit berteriak.
"Maksudku bekerja denganku itu, setiap hari bersamaku, membuat sarapan untukku, setiap aku bangun pagi ada kamu di sampingku, setiap aku pulang kerja kamu menyambutku. Dan lagi, setiap aku membutuhkan vitamin kamu selalu siap untukku, sayang."
Hyeyoon tersipu, jadi bekerja untuk Kim Rowoon adalah hal yang semacam itu. Wanita itu terkekeh, tapi apa maksud vitamin yang diucapkan Rowoon tadi, kenapa dia yang harus siap sedia kalau laki-laki itu butuh vitamin, bukankah hanya harus pergi ke apotik dan membelinya_ gelengnya.
"Bekerja denganku tak buruk juga kok. Selain gajinya cukup besar, apapun yang kamu mau juga akan ku turuti," senyum Rowoon lagi sambil terus berkonsentrasi melihat jalanan yang ada di depan, sesekali Rowoon melihat ke arah samping, ke arah wanita yang sebentar lagi akan jadi istrinya.
"Bukankah aku juga sebentar lagi akan bekerja denganmu, dr Kim Rowoon-ssi," jawab Hyeyoon malu.
"Maka dari itu, aku memintamu berhenti dari pekerjaanmu sekarang."
Kali ini ucapannya serius tidak ada lagi main-main ataupun menggoda wanita itu, dia sangat ingin Hyeyoon hanya untuk dirinya, dan tidak sanggup kalau harus berbagi dengan orang lain.
"Maaf, Woon. wku tidak bisa." Rowoon tiba-tiba mengerem mobilnya membuat Hyeyoon terperanjat kaget.
"Yakk! Kalau mau mati jangan ajak-ajak, dong!" Hyeyoon berteriak.
"Apakah begitu susah kalau harus berhenti bekerja Hyeyoon-ah?" tatap Rowoon.
"Tidak! Tapi bukan saat ini, Kim Rowoon. Aku harus mempersiapkan segala sesuatunya, kasihan Jaehyun kalau begitu," ucap Hyeyoon tanpa tau efek perkataannya membuat Rowoon mencengkram setir mobil dengan kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You, Me, and Him
Romance"Sadarlah Hye yoon-ah, dia itu kekasih dari temanmu sendiri, bagaimana bisa kau berpikir mencintai dia." Hye yoon merutuki dirinya sendiri. "Kim Rowoon, jangan sampai kedekatanmu dengan gadis itu membuat kau jatuh cinta padanya, dia itu tidak lebih...