DUA PULUH DELAPAN

344 52 30
                                    

Track list~~ Iu feat Yoo Seung ho
Believe in Love.

Lagunya enak banget di dengar💖






"Kajja, Bora-ah, kita tunggu Rowoon di luar," ajak Hyeyoon mendesah.

Sementara itu wanita yang mengaku tengah ngidam memegang bisep Rowoon hanya tersenyum senang. Tak lama lagi impiannya, bukan ding, tapi keinginan baby-nya untuk memegang bisep Rowoon tercapai. Sebentar lagi pria tinggi nan tampan itu akan sampai di sini, di rumah Hyeyoon.

"Eoh kajja," angguk Bora tak sabar.

Dia menarik tangan Hyeyoon keluar kamar. "Neo.. jjinja," geleng Hyeyoon.

Ketika mereka sampai di ruang tengah mereka berpapasan dengan Hawoon dan Seungho yang tengah mengambil air minum.

"Kalian mau ke mana?" tanya Seungho.

"Chagiya, kamu mau ke mana? Angin malam kan tak baik untuk bayi kita," ujar Hawoon hendak menarik masuk Bora kembali ke kamar.

"Pacarmu tuh ngidam yang aneh-aneh," timpal Hyeyoon.

"Memangnya dia ngidam apa?"

"Ssstt.." geleng Bora.

Dia tak ingin Hyeyoon memberi tahu Hawoon perihal keinginannya, bisa- bisa laki-laki itu langsung menyeretnya masuk kembali ke dalam kamar. Hawoon kan sangat cemburu dengan Rowoon bahkan sejak mereka kuliah dulu.

"Apa sih, kok aku jadi penasaran?" desak Hawoon.

"Calon ibu dari anakmu mau pegang bisep Rowoon. Katanya bawaan baby kalian," timpal Noeul dari arah belakang.

"Mwo, bisep Rowoon?" Hawoon mendelik kaget.

"Eoh," balas Noeul cekikikan, tak sabar menanti drama selanjutnya antara Bora dan Hawoon.

"Dasar lemes," tegur Bora dengan kelemesan Noeul.

Pandangannya tertuju takut-takut ke arah Hawoon, takut laki-laki itu akan membawanya masuk kembali ke dalam kamar, dan pastinya gagal sudah impiannya memegang bisep paling wow di antara semua laki-laki, menurutnya.

"Yaaakk!! Apa bisepku kurang menggiurkan bagimu? Sehingga harus ya, kamu celamitan ingin pegang-pegang bisep pacar orang?" sindir Hawoon menatap Bora kesal.

"Ini bahkan bukan keinginan aku. Ini keinginan anak kita, Hawoon-ah," rengek Bora mulai menangis. Dia tak tahan mendengar teriakan Hawoon.

Hawoon hanya bisa mendesah mendengar kata anak kita dari mulut Bora. Kalau sudah begitu dia bisa apa coba?

"Kamu mau anak kita nanti ileran, jika keinginannya tidak dituruti," ancam Bora lagi kali ini dengan nada sungguh-sungguh.

"Sudah-sudah, hal sepele ini.. sebentar lagi Rowoon juga datang kok. Peganglah bisepnya sepuas hatimu Bora-ah," seperti biasa Hyeyoon yang selalu menengahi pertengkaran mereka.

Dan benar saja tak lama kemudian Rowoon datang, melihat Hyeyoon yang tengah menyambutnya di depan pintu tangannya terbuka lebar bersiap-siap untuk memeluk tanpa melihat kanan kiri lagi. "Aku juga rindu padamu, Hyeyoon-ah," ujarnya sambil tersenyum. Belum sempat dia sampai dan memeluk Hyeyoon, dia dikejutkan dengan adanya Bora, Noeul, Hawoon dan Seungho, dan lebih terkejut lagi ketika tiba-tiba Bora yang memeluknya dan meraba seluruh tangan dan dadanya.

"Wah daebak. Tubuhmu berotot sekali, apakah kamu selalu berolah raga tuan Kim," tutur Bora senang, tak henti-hentinya dia mengusap bisep Rowoon, membuat Hawoon menelan ludah pahit karenanya.

Hyeyoon melihat ke arah Rowoon dan bisa mendengar pertanyaan yang keluar dari pikiran pria itu.

Wae wmo, ada apa ini??

Between You, Me, and HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang