Happy reading👋👇
"Selama ini apa pekerjaan Hyeyoon yang sesungguhnya, ada yang tau tidak?" Noeul membuka percakapan setelah mereka berlima berkumpul di tempat biasa. Di kampus tanpa Hyeyoon tentunya.
"Tidak, gadis itu terlalu banyak menyimpan rahasia," geleng Bora dibarengi yang lain.
"Hyeyoon juga berniat tidak akan memberitahukan pada kita, seakan-akan ada yang ditakutinya." Noeul memandang ke lima temannya.
"Hmm.."
"Hmm.."
"Iya."
"Dan herannya kenapa dia dan Soobin seperti punya rahasia, benar nggak sih?" Bora menduga.
"Hmm.."
"Hmm.."
"Iya."
"Yakkk..!! Kalian ini hanya bisanya mengangguk saja, pikirkan dong.. pikirkan." Noeul berteriak ke arah ke tiga teman prianya.
"Terus harus bagaimana lagi?" Kali ini Hawoon yang berbicara.
"Iya, kita tidak bisa memaksakan Hyeyoon untuk bercerita kepada kita, hak gadis itu untuk menyembunyikan sesuatu." Seunghoo mengikuti Hawoon angkat bicara juga.
"Iya tugas kita hanya mendukungnya dari belakang," angguk Hyumin.
Noeul dan Bora saling berpandangan, ada benarnya juga omongan mereka bertiga, mungkin Hyeyoon punya pertimbangan yang menyebabkan dia tidak menceritakan apa pekerjaan yang dilakukannya.
"Ssstt... Hyeyoon datang, berpura-puralah sedang tidak membicarakan dirinya," tunjuk Hyumin ke arah datangnya Hyeyoon yang menghampiri mereka.
"Kalian sedang apa?" Hyeyoon menggeser duduk Bora dan duduk di sebelah Noeul.
"Seperti biasa, berkumpul__" belum sempat Seungho bicara lebih lanjut Hyeyoon menimpalinya dan membuat mereka berenam tertawa karenanya.
"Dan bergosip."
"Hyeyoon-ah, apakah hari ini kamu juga bekerja sehingga membuatmu datang ke kampus agak siangan?" Seungho bertanya.
"Yap, untuk dua minggu ke depan setidaknya aku masih harus sibuk dengan pekerjaanku," angguk wanita mungil itu.
"Hyeyoon-ah.."
Mereka menolehkan pandangan saat mendengar nama Hyeyoon dipanggil Soobin dari kejauhan, dan mereka melihat Soobin menggandeng bule kemarin itu lagi.
"Apakah dia tidak terlalu sering pergi berdua dengan Mike, bagaimana dengan perasaan Rowoon coba kalau dia mendengar hal tersebut." Bora mencibir kelakuan Soobin.
"Itu bukan urusan kalian, diamlah, Soobin mendekat ke sini." Hyeyoon mengingatkan temannya agar berhenti bicara.
"Hyeyoon-ah, bisa kita bicara sebentar saja?" tutur Soobin manis.
Hyeyoon mengangguk dia mengajak Soobin menjauh dari teman-temannya. "Di sini cukup jauh, dan mereka tidak akan mendengar pembicaraan kita."
"Tolonglah jangan berhenti dari pekerjaanmu, nanti gajimu akan ku tambah dua kali lipat."
"Bukankah kita sudah membahas itu tadi Soobin-ah, aku akan bertahan tapi bukan demi uang, karena aku kasihan pada tunanganmu itu."
"Apapun alasanmu asal kamu menyetujuinya." Soobin merasa lega, tapi dia penasaran juga apa yang menyebabkan Hyeyoon mengurungkan niatnya.
"Tapi kenapa?"
"Aku kasihan padanya, tidak ada yang mengurusnya kalau aku berhenti, karena aku tau tunangannya terlalu sibuk dengan dirinya sendiri," sindir Hyeyoon berlalu dari hadapan Soobin dan kembali berkumpul dengan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You, Me, and Him
Romance"Sadarlah Hye yoon-ah, dia itu kekasih dari temanmu sendiri, bagaimana bisa kau berpikir mencintai dia." Hye yoon merutuki dirinya sendiri. "Kim Rowoon, jangan sampai kedekatanmu dengan gadis itu membuat kau jatuh cinta padanya, dia itu tidak lebih...