Salam manis tak akan habis..
Salam sayang tak kan hilang..Soobin membuka pintu apartemen Rowoon, hari ini dia berjanji akan mengunjungi pria itu dan membawa makanan kesukaannya. Tetapi setelah melihat tangan Rowoon yang memegang tangan Hyeyoon membuatnya kesal seketika.
"Apa-apaan ini! Apa yang kalian lakukan?" teriaknya membuat kedua orang itu sama-sama terkejut.
Hyeyoon melepas genggaman tangan Rowoon dan berlalu dari hadapan pria itu. Dia mengambil tas dan buku kuliahnya. "Berhubung tunangan kamu sudah datang, aku permisi dulu," pamitnya.
"Eoh.." angguk Rowoon sedikit tak rela melepas genggaman tangan hangat gadis itu.
Hyeyoon melewati Soobin begitu saja dan menutup pintu meninggalkan mereka berdua agar Soobin lebih leluasa berada di dekat Rowoon.
"Sebentar sayang ada barang Danoh yang ketinggalan," Soobin buru-buru mengejar kepergian Hyeyoon, "Hyeyoon tunggu!" dicekalnya lengan wanita itu persis sebelum Hyeyoon menuruni tangga.
"Ada apa, Soobin-ah, aku harus segera pulang." Hyeyoon berusaha melepaskan pegangan Soobin.
"Ingat Hyeyoon-ah, tentang perjanjian kita," desis Soobin.
"Perjanjian yang mana?"
"Bahwa kamu tidak akan pernah jatuh cinta pada Rowoon."
"Aku ingat itu, Soobin-ah, jangan khawatir," ucap Hyeyoon kesal karena berulang kali diingatkan tentang perjanjian itu.
"Aku pegang janjimu, Hyeyoon-ah. Aku masih ingat kamu paling benci seorang pengkhianat, jadi jangan menjadi pengkhianat di antara kita." Soobin berlalu dari hadapan Hyeyoon yang pucat pasi mendengar omongan wanita itu.
Augghhhh.. dasar nenek lampir rese, bukankah kamu juga seorang pengkhianat. Hyeyoon jengkel setengah mati dan mengepal tinjunya.
💕💕💕
Hyeyoon sampai di asrama dengan selamat, wanita itu langsung menuju tempat di mana Noeul, Bora, Seungho, Hawoon dan Hyumin biasa berkumpul. Dia harus bicara dengan mereka, dia harus mencari tau dari mana Soobin mengetahui bahwa dirinya benci pengkhianat, dia tidak terlalu dekat dengan wanita itu jadi mustahil Soobin mengetahui itu dari dirinya, hanya satu yang ada dipikirannya, kalau bukan Bora pasti Noeul. Salah satu dari mereka pasti yang memberitahukan pada Soobin, mereka kan mengetahui persis siapa dirinya.
Tap.. tap.. tap.. suara langkah sepatunya setengah berlari, dan akhirnya Hyeyoon menemukan apa yang dicari. Mereka berlima sedang berkumpul dekat gudang sambil bernyanyi seperti biasanya.
"Hyeyoon-ah, akhirnya kamu pulang juga." sambut Bora tersenyum padanya.
"Siapa di antara kalian yang berbicara tentang diriku pada Soobin?" tanya Hyeyoon ngos-ngosan.
"Sabar dulu, tarik nafas pelan-pelan baru bicara Hyeyoon-ah." Seungho menggerakan tangannya naik turun seperti gerakan senam padanya.
Hyeyoon menarik nafas pelan-pelan sesuai ajaran dari Seungho. "Noeul apakah kamu yang bercerita pada Soobin tentang masa laluku?"
"Bukan," geleng Noeul. "Memang kenapa!"
"Aku yang bicara," tangan Bora terangkat ke atas. Dia menatap Hyeyoon yang terlihat sangat kecewa padanya. "Hyeyoon-ah, memangnya kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You, Me, and Him
Romance"Sadarlah Hye yoon-ah, dia itu kekasih dari temanmu sendiri, bagaimana bisa kau berpikir mencintai dia." Hye yoon merutuki dirinya sendiri. "Kim Rowoon, jangan sampai kedekatanmu dengan gadis itu membuat kau jatuh cinta padanya, dia itu tidak lebih...