Chemistry Lagee

487 23 1
                                    

Besoknya, habis istirahat ...

"Ayo, Ichigo, cepetan! Pelajarannya si guru killer. Aku kapok kehukum lagi," ajak Aoi habis membayar.

"Yang lama kemarin malah kamu," Ichigo juga terburu-buru keluar. "Duluan ya!"

"Ya!" balas yang lain.

"Emangnya kemarin mereka kenapa?" tanya Otome.

"Aoi habis sarapan minta ditungguin, mau be'ab. Eh, telat 10 menit dari pelajaran OR Suzukawa-sensei. Udah lari-lari dari asrama, dateng-dateng kepleset di depannya, dihukum lari 10 kali, malah masih disuruh kasti lagi. Kasian, kasian," cerita Ran setengah ketawa.

"Tau tuh, sangar banget. Kemarin Shizuku-chan sama Himawari-chan telat juga di kelasku waktu pelajaran matematika. Sama-sama habis dari toilet. Eh, dihukum berdiri satu kaki di depan kelas sambil bawa penghapus di kepala, nggak boleh jatuh. Yang liat kan kasian," tambah Shion.

"Masih untung-untung ganteng," kata Kaede.

Untung aja Ichigo sama Aoi nggak telat. 30 detik kemudian, guru killer itu dateng. "Ohayou gozaimasu," ucapnya dingin seperti biasa. Ichigo nyaris gak percaya wajah segalak itu habis nyium doi dan habis dicium doi kemaren.

"Hoshimiya, Akamatsu, ambil buku paket di meja saya."

"Ayo, Ichigo-chan!" ajak Chiya yang udah berdiri. Oh iya, buku paket pelajaran umum ditinggal di loker sekolah yang ada di belakang kelas. Semuanya dapet loker sendiri-sendiri.

"Sst, Ichigo!" Aoi menoelnya dari belakang. Ichigo yang lagi ngelamun tersadar.

"Oh, hadir!"

Sekelas tertawa, sedang Aoi dan Chiya menepuk dahi. Naoto walaupun setengah nahan tawa tetep pake deathglare, "Saya nyuruh ngambil buku paket, bukan lagi ngabsen! Anda melamunkan apa pas waktu pelajaran?"

"I-ie! Iie! Gomennasai!" Ichigo buru-buru berdiri dan ngikutin Chiya, tergagap. "Aku gak bisa tidur gara-gara kejadian konyol kemarin," bisiknya pelan waktu ngelewati gurunya itu. Untung Miyuu yang duduk di depan Naoto nggak denger, tapi Naoto sendiri denger jelas. Doi memicingkan mata, segitunya. Meskipun aku juga, sih.

Habis membawakan buku paket dan membagikannya ke makhluk-makhluk kelas, pelajaran dimulai. Jiah, tahun ajaran baru tetep aja. Ichigo berhasil memfokuskan dirinya buat mendengarkan penjelasan Nao.

***

Jam 7 malem, Ichigo membuka ruangan 3-B. Naoto lagi-lagi udah ada di situ.

"Hei," sapa Ichigo pendek.

"Yo. Maksudmu tadi nggak bisa tidur? Kepikiran?" serobot Nao.

"Ya gitu," Ichigo mengangkat bahu, menaruh tas. "Tapi sekarang udah enggak."

"Aku juga kok. Gak tau kenapa."

"Siapa aja sih, yang maen di sini?"

"Yang pasti kita, dua orang rese' kemaren, Aomori-san, Sata-kun, M4 minus Yuuki, Kasumi Sibling, satu guru Four Star, dan yang lain aku gak tau."

Ichigo mengernyitkan dahi, "Aku gak kenal. Siapa aja yang kamu sebutin setelah Aomori Shibara-sensei?"

"Ntar aja kenalan. Lagian situ gak tau juga nanya."

Ichigo nyengir. Nggak lama, Direktur Akinishi manggil. "Ayo, berkumpul di ruanganku. 3-A."

Naoto dan Ichigo segera ke sana. Ruangan sebelah doang. Semuanya ternyata udah ngumpul. Maria, Mahiru, dan Juri melempar senyum ke arah Ichigo yang langsung mendekat dan duduk di salah satu kursi. Ichigo-chan juga ikut? Batin Maria. Yes!

Actually ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang