Summer Festival Day 6

682 24 27
                                    

"Udah ya, waktunya aku pergi. Jangan ada yang nangisi aku berlebihan lagi, apalagi kamu, Nao-kun. Aku pergi bukan karena kamu," Alice memeluk mereka satu-satu. "Otou, Okaa, makasih udah jaga Alice sampe umur 14 tahun ..." Alice memeluk Kakuto sama Anna paling lama.

"Alice ..." Kakuto sama Anna bales memeluk. Tiara, Naoto, sama Ryō ikut memeluk mereka.

"Kalo ada yang nangisi aku, aku tambah sedih ..." Alice terbang tiba-tiba, makin tinggi hingga menembus langit. "Sayonara ..."

"Aliceee!" seru Kakuto, Anna, sama Tiara, nangis. Barengan sama teriakan Naoto sama Ryō yang juga nangis, "Anekiii!"

Kriiing! Naoto melonjak. "Alice-aneki?" Kriiing! Doi melongo. Kriiing!

"Masa tadi mimpinya beneran dari Alice-aneki?" Setengah kecewa, doi matiin alarm. Jam setengah 6. Doi langsung mandi, trus keluar dari Vila A.

Ichigo mana ya? Biasanya pagi-pagi gini udah muncul kek siluman, Tuh cogan celingukan ke Vila B. Atau doi lagi lari?

Doi nunggu beberapa saat. Gak lewat-lewat juga. Doi akhirnya ngirim DM ke Ichigo, tapi percuma. Gak dibales-bales.

Tuh cecan kemana sih? Pikirnya. Matte. Ngapa coba aku nungguin cecan gak penting kek doi? Eh, apa? CECAN?! KUSSSOOOO, ngapain juga aku ngatain doi cantik?!

Naoto salting sendiri, menabrak-nabrakkan kepala ke dinding Vila A. WTF, seumur hidup kenapa cuma doi yang pernah bikin aku ngatain cantik seorang cewek? Ah, daripada mikirin doi, mendingan lari pagi sendiri sambil mikirin Alice-aneki!

15 menit lari pagi, Tiara mendadak nongol di depan Vila A.

"Nao-kun! Ayo sarapan, ada yang mau aku omongin!" serunya.

"Apaan?" tanya adek gansnya itu.

"Udah ah, ayo sarapan dulu!" Sedangkan ...

TOK! TOK! TOK! "Banguuun! Banguuun!" Terdengar suara galak Shibara dari luar kamar B1 dan B2.

"Iyaaa!" Para penghuninya tergagap, segera rebutan kamar mandi.

"Ran, antri!" seru Ichigo pada Ran yang berhasil masuk duluan.

"Ya!" balas Ran dari dalam kamar mandi. Gara-gara tadi malem tidur telat, Ichigo jadi ikut bangun telat deh. Diliriknya jam dinding. Jam 6 lebih dikit. Dan satu lagi, badannya masih pegel aja.

Haduh, gak jadi latihan pagi bareng ..., doi tersentak, Taek itu? Huh, sebenernya aku juga perlu sih sama doi, tapi males banget. Diraihnya Aikatsu! Phone. Ada DM dari Naoto tadi.

KiraKiraTter_DirectMessage Nao

Nao : Tumben gak lari pagi, Ich. Dari tadi nungguin sambil ikut lari. Mau latihan high run gak?

Ichigo bengong, Nyariin? Tumben banget.

Me : Aku barusan bangun. Ntar aku pikir-pikir lagi, males ketemu kamu.

Naoto yang sekarang udah berada di kafe cuma geleng-geleng kepala. Dasar. Masih aja dendam doi?

"Kamu chatting-an sama siapa?" tanya Tiara sambil makan spagetinya.

"Aneki nih, kok kepo banget?"

"Ya nggak sih, tanya doang. Ichigo ya?"

Jreeeng! "Kok tau?" Naoto memerah, tapi lalu menutup mulut. Keceplosan.

"Ekspresi wajahmu waktu chatting-an sama Ryō-kun, More Than True, atau orang lain tuh beda sama kalo lagi chatting-an sama Ichigo-chan. Udah deh, kalo suka bilang aja, trus nembak. Gitu kok pake gak mau ngaku segala."

Actually ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang