Ichigo kali ini kembali bangun awal, jam 5. "Huaaah ... nggak kerasa bentar lagi pulang ke Starlight," gumamnya, segera mandi. Badannya kerasa rada mendingan. Rada sih, cuma dikit. Habis mandi, doi mengucir rambutnya, trus segera lari pagi. Toh, temen-temennya kembali molor kayak kemarin lusa.
Baru 1 kali puteran, doi liat Naoto di balkon Vila A yang lagi ngelamun soal Alice. Soalnya hari ini hari kematian Alice 13 tahun lalu. Mukanya lagi-lagi ditutupi hoodie. "Nao-kun!" panggilnya, melambai dari bawah.
"Ich?" Naoto kali ini langsung sadar, membuka hoodie-nya.
"Hah?!" Ichigo kaget pas liat muka Naoto, sampe tangannya refleks nutup mulut.
"Ngapa?" Gurunya itu ngrasain firasat buruk ...
"Huahaha!" Bener kan, Ichigo ngetawain. "Sejak kapan kamu jadi gembel gitu?"
"Ck, sekali-kali lah, Ich. Kalo musim panas gini aku suka males nyukurnya." Doi memegang rahangnya yang udah ketutupan kumis sama jenggot yang lumayan tipis.
"Jelek banget, sumpah. Masih gantengan bapak-bapak yang biasanya jual jamu pagi-pagi di deket rumahku," Ichigo gak berhenti ketawa. *bapak-bapak jual jamu? :v*
"Dih, disamain penjual jamu lagi. Samain sama YamaKen di film Gekijou napa." Cogan itu nunjukin foto yang dimaksud, fotonya Yamazaki Kento alias YamaKen.
"Beda jauh kelesss ... gembelnya YamaKen sih masih ganteng. Kamu? Bagaikan langit dan bumi ... aku dan engkau, selamanya takkan pernah ..."
"Malah nyanyi!" Kali ini Naoto yang sebel sama doi, kembali ngelamunin Alice.
"Oke Boy, gomen. Ngapa sih, ngelamun lagi? Dari kemarin gitu terus."
"Eh, nggak ..." Rautnya malah jadi sedih. "Bentar Ich, tunggu di situ!" Doi turun ke bawah.
"Ngapa?" tanya cecan itu begitu Naoto nongol di teras Vila A.
"Nggak kok. Cuma ... ah, udah deh. Lagi sedih aja." Tuh cogan duduk di tangga ke-3 dari bawah.
"Cerita dong."
"Nggak ah. Kan kamu bilang gak boleh nginget-nginget kesedihan. Udah deh! Lari pagi bareng yuk!" Doi bangkit.
"Yee, aku udah sekali puteran."
"Ya elah, sekali doang? Bilang aja top idol yang kata orang Hime no Tenshi takut lari, di samping takut ulet, tikus, cacing ..."
"Enak aja! Kalo gitu, aku duluan!" Ichigo lari ngibrit.
"Woi, curang tuh!" Naoto ngejar. "Ich!" Doi berhasil nyusul Ichigo di hutan bagian timur. Sekarang mereka sejajar.
"Berapa puteran nih?!"
"Sekali aja, kita liat siapa yang menang. Batesnya di depan Vila A. Bye!" Cogan itu mempercepat larinya.
"Kamu ini!" Ichigo berusaha ngejar, dan mereka sejajar lagi. Mendekati area pervilaan, mereka makin sengit, berusaha mencapai Vila A duluan. Dan akhirnya ...
"Yey! Aku duluan!" Ichigo bersorak, "Hosh ... hosh ..."
"Apaan, selisih 1 langkah doang," Naoto juga ngos-ngosan.
"Biarin, yang penting aku duluan," tuh cecan meleletkan lidah, "Kebahagiaan yang haqyqy adalah saat ngalahin guru olahraga paling galak sedunia pas lomba lari."
KAMU SEDANG MEMBACA
Actually ...
Fiksi PenggemarHari-hari gak jelas Ichigo dkk. yang naik ke kelas 12, terus, terus ... baca aja deh :v Bingung mau ngedekskripsiin apa :v WARNING!!! OC, OOC, banyak kata-kata kotor (ini gara-gara 2 main role gila), gak jelas, cringe, aneh, banyak yang beda sama ce...