🍁16🍁

120 18 11
                                    

Bagian 16 :🍁Lonceng Kecil🍁

"Ayo bermain denganku akan kutunjukkan semua permainan yang membuatmu senang lalu kau akan mendengarkan jeritan indah dan raungan memekan telinga. Kan kuberikan kebahagiaan di sepanjang hidupmu"

Written by MharCute

****

"sudah tiba waktunya, sang renkarnasi.."

Mira terbelalak, dia masih belum percaya dengan apa yang dilihatnya. Sontak saja dia segera menutup pintu dengan cepat namun salah satu dari orang-orang itu menjegalnya dengan kaki.

"tidak semudah itu.."

Gadis itu mengenggam erat tangan ayahnya yang gemetaran, dia harus memikirkan bagaimana cara untuk keluar dari sini. Tidak ada cela untuknya, melihat Riko dan orang-orang itu saja sudah membuat Mira yakin kalau mereka adalah orang jahat.

Eden tiba-tiba saja menarik Mira ke belakangnya, dia menatap orang-orang itu dengan waspada. Dia bermaksud melindungi putrinya dari orang-orang jahat itu, situasi seperti ini bukan kali pertama Eden rasakan. Beberapa tahun sebelumnya dia pernah berada di situasi seperti ini.

"a-apa yang kalian inginkan?!" pekiknya.

"a-ayah.." cicit Mira.

"tentu saja dirimu" sahut Riko yang menatap tajam Mira.

"a-aku?" wajah gadis itu seketika memucat.

"jangan, jangan putriku! bawa saja aku, a-aku mohoh..atau kau bisa membunuhku asal jangan putriku" ujar Eden cepat.

"cerewet"

Dor!

"kyaaaaaaaaaa ayahhhhh"

Mira menjerit saat satu tembakan melesat cepat ke dada Eden, seketika tubuh pria itu ambruk bersama tubuh kecilnya yang tak kuat menopang bobot tubuh yang lebih berat darinya.

"ayah!" Mira berteriak.

"dasar pengganggu" tukas Riko dingin.

Dia memberi isyarat kepada para bawahannya untuk membawa Mira yang kini memangku tubuh lemah Eden, namun belum sempat tangan mereka menyentuh gadis itu.

Ting

Zrash!

Orang-orang itu sudah hancur terberai-berai menjadi potongan-potongan daging yang kini berserakan di lantai.

"ARGHHHHHHHHHHHHHHHH!!!"

Mira menjerit melihat pemandangan mengerikan itu, air mata bercucuran ke pipinya yang penuh dengan percikan darah. Riko yang melihat itu tertegun, wajah kakunya kini terlihat pias.

Dia mengarahkan tembakan ke tubuh gadis itu, namun yang terjadi adalah peluruh itu seperti memantul dan malah melesat ke arahnya dengan cepat, Riko menghindari itu dengan gesit.

Ting

Suara kecil yang sangat singkat itu kini menyatu dengan udara, tapi sempat tertangkap ditelinganya, dia merasa sangat familiar dengan suara itu.

Mr. Sadistic (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang