🍁15🍁

132 14 4
                                    

Bagian 15 : 🍁Darah Iblis🍁

"ayo bermain denganku akan kutunjukkan semua permainan yang membuatmu senang lalu kau akan mendengarkan jeritan indah dan raungan memekan telinga. Kan kuberikan kebahagiaan di sepanjang hidupmu"

Written by MharCute

**********

   Mentari menyapa ketika cicitan burung itu terdengar, cahaya keemasannya mulai menyinari seluruh ornamen-ornamen yang berdiri kokoh diatas bumi. Embun yang bersahaja itu tidak pernah bosan datang dipagi hari diantara dedaunan hijau yang tumbuh rimbun dan subur.

     Gorden itu tersibak ketika angin pagi menyapa dari cela jendela yang terbuka, begitu sejuk sampai membuat gadis yang terlelap di atas ranjang kecil itu menggeliat pelan mencari kehangatan karena dingin. Matanya yang semula terpejam kini terusik oleh terang benderang yang mulai merayap ke dalam kamarnya, mengerjap beberap kali dan akhirnya terbuka.

"eungh.." dia melenguh seiring matanya mencoba menyesuaikan cahaya. Dia mengumpulkan segenap nyawanya sebelum bangun terduduk.

    Merasakan sesuatu di tangannya dia pun menengoknya, saat itulah matanya membelalak lebar. Dia baru menyadarinya sekarang dan melihat sekeliling, ini di kamarnya.

"Kino.." lirihnya.

    Hal terakhir yang diingatnya adalah dia berada di hutan dan saat itu dia merasakan sesuatu yang menimpa tengkuknya sampai dia dibuat tidak sadarkan diri, tapi entah mengapa sekarang dia sudah berada di kamarnya. Yah hanya satu orang yang dapat melakukan ini, Kino.

   Pun pasangan dari lonceng kecil milik vampir itu berada di tangannya, Mira- gadis itu menatap benda pemberian Kino dengan kegelisahan di wajahnya. Ada banyak hal yang tersirat di benaknya tentang semua hal yang terjadi akhir-akhir ini dan juga tentang...perasaanya.

Knok Knok

"Mira kau sudah bangun nak?"

     Suara dari luar sontak saja membuyarkan lamunannya, dia tergelak mendengar suara ayahnya yang mengetuk pintu. Segera dia berlari dan membuka pintu dan didapatinya sosok pria tua yang tersenyum hangat padanya.

"ayah sudah menyiapkan sarapan untukmu, segeralah mandi dan bersiap"katanya dengan lembut.

     Mira mengangguk dan balas tersenyum "ya ayah"

    Tetapi tidak lama kerutan terlihat di wajah ringih Eden tatkala mendapati sesuatu yang tak biasa menurutnya. "kau pasti sangat kelelahan semalam sampai tidak sempat membersihkan dirimu" ujarnya menempuk-nepuk switer putrinya yang terlihat kotor.

    Hal itu sontak membuat Mira menegang, semalam dia berada di hutan bersama Kino. Tentu saja dia pasti kotor, gadis itu mulai was-was ketika ingat jika semalam dia terciprat darah dari mayat-mayat yang di hancurkan oleh lonceng Mira. Bagaimana jika ayahnya curiga tentang hal itu? apa yang harus dia jelaskan?

"noda ini..."

     Benar saja, tangan Eden menyentuh permukaan kulit wajah putrinya yang menegang membuat gerakan membersihkan bercak itu "..bahkan noda saus pun masih ada"

     Seketika hembusan nafas lega mengalun di bibir mungil gadis itu, lututnya serasa lemas karena kecemasannya yang tidak berarti. Syukurlah jika ayahnya mengira bercak darah itu sebagai noda saus.

"mandilah Mira, ayah akan menunggu dibawah" ucapnya yang dibalas anggukan oleh sang gadis.

     Tubuhnya terperosot ke lantai sosok ayah menjauh dari jangkauannya, tangannya menggenggam erat lonceng kecil yang sedari tadi dia remas. Dadanya masih berdetak kencang karena tegang tadi, sekali lagi Mira menatap benda bulat itu di tangannya, matanya menyiratkan emosi yang sulit untuk dimengerti. Sosok itu -Kino- dia kembali mengingatnya, makhluk kejam yang tak berperasaan itu...bagaimana mungkin...

Mr. Sadistic (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang