🍁29🍁

99 18 2
                                    

Bagian 29 : 🍁Betapa berharganya sebuah nyawa🍁

" Ayo bermain denganku akan kutunjukkan semua permainan yang membuatmu senang lalu kau akan mendengarkan jeritan indah dan raungan memekan telinga. Kan kuberikan kebahagiaan di sepanjang hidupmu "

By MharCute

.
.
.
.
.

"sesuatu yang dimulai dengan cinta, harus diakhiri dengan cinta pula.."

Mereka semua hanya memandangi Raizen dengan raut terkejut sekaligus ragu seolah pangeran kedua Orlandos tersebut mengatakan sesuatu yang menggelikan. Yah, memang itu bukan seperti Raizen.

"dia mengatakannya sebelum mati" sahut Raizen lagi.

"tidak! maksudku bagaimana kau bisa mempercayai ucapan kaki tangan Rudollfin!" Rei yang pertama menanggapi.

"dia tidak berbohong" Raizen menyela. "dia bilang, mungkin itu sesuatu yang bisa mengalahkan monster itu"

"aku benci mengatakannya, tapi mendengarmu berbicara tentang cinta itu membuatku ingin muntah" sahut D.O.

"maka dari itu, cari tau artinya" sergah Raizen yang mulai terlihat kesal.

"cih menyebalkan" keluh Ryuu.

Cho yang menyimak sejak tadi, tampak berpikir keras sebelum akhirnya membuka suara. "kupikir agak sedikit masuk akal, namun ada hal yang kupikir itu mustahil"

Raizen menoleh pada Cho seolah menembus pikiran mantan kapten pemburu itu.

"tunggu! maksudmu apakah si keparat itu memulainya dengan cinta? apa maksudnya dengan cinta? apakah dia melakukannya demi cinta? dia mencintai seseorang? apakah itu yang kau pikirkan" Ryuu menyeletuk setelah berpikir keras.

"ya, itu yang kupikir mustahil" sahut Cho.

"masuk akal, dia tidak melakukannya hanya demi kekuatan bukan?" timpal Ken.

Raizen memejamkan matanya sejenak, dia kemudian menatap saudaranya satu persatu. "kita tidak akan fokus dimana dia membangun kekuatannya, namun dia kita bisa mengakhirinya"

"dengan cinta? menggelikan" cibir Rei.

"cih ini bukan cintamu juga penjahat kelamin, jadi diamlah!" timpal Ryuu pada Rei.

"bagaimana caranya?" tanya Cho.

Tidak ada yang menemukan jawaban, mereka benar-benar kehilangan arah.  Kehancuran semakin mendekati mereka, tidak ada satupun yang bisa menemukan titik terang. Satu-satunya yang mereka temukan adalah jalan buntu dan keputus asaan.

"Kino.."

Semua tatapan menoleh pada suara yang terdengar dari belakang mereka, sang raja Vampir. Xavier berjalan tertatih menghampiri para putranya, melewati mereka dah berhenti di ujung tebing. Dia menatap Kino yang menghadapi monster itu sendirian.

"dia.." ucap Xavier lagi. "hanya dia yang bisa melakukannya?"

"maksud ayah, hanya Kino yang bisa mengalahkan monster itu?" tanya Ken.

"yah, dia yang satu-satunya yang terhubung dengan gadis itu." kata Xavier. "jika Rudollfin memulainya dengan cinta, maka Kino juga harus mengakhirinya. Cinta artinya pengorbanan, pengorbanan adalah cinta."

Cho mengikuti pandangan Xavier, tangannya terkepal erat. Rei lebih cepat menahan pergerakan Cho yang terlihat ingin menerjang Xavier.

"JADI MAKSUDMU KINO HARUS BERKORBAN?! MENGORBANKAN MIRA?! AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMBIARKANMU!!!"

Mr. Sadistic (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang