🍁12🍁

184 19 5
                                    

Bagian 12 : 🍁Titik Awal🍁

"Ayo bermain denganku akan kutunjukkan semua permainan yang membuatmu senang lalu kau akan mendengarkan jeritan indah dan raungan memekan telinga. Kan kuberikan kebahagiaan di sepanjang hidupmu"

Writte by MharCute

********

______________________________________

Hujan deras yang tiba-tiba mengguyur bumi itulah yang membuat cafe sore itu menjadi sepi, tak ada pelanggan yang datang karena sibuk berteduh atau menghangatkan diri. Rerintikan air yang jatuh dari langit membasahi apapun dibawahnya, jalan, pepohonan dan segalanya kecuali tempat-tempat yang memiliki atap.

"kalian bisa pulang kalau hujannya reda, aku yakin tidak akan ada pelanggan yang akan datang" ujar Elois yang sedang duduk di atas meja sembari menghisap rokoknya.

Sementara tiga pegawainya yang lain duduk melingkar di meja yang tidak jauh darinya, Riko sendiri duduk di meja pantry sedang menata perabot.

Suasana tenang itu mereka nikmati dengan secangkir kopi, rinai hujan yang terlihat tidak berniat berhenti itu seolah menjadi tontonan yang menarik.

"sepertinya hujan akan sampai malam" gumam Yura menyesap Capucino miliknya yang mengepul.

"kau benar Yura padahal aku rindu bergelung hangat diselimutku yang tebal pasti menyenangk-- ah Elois kau membuatku kaget" Lucy terpekik saat Elois datang memeluk bahunya dari belakang.

"aku saja yang menghangatkanmu tidak usah selimut" bisik Elois di telinga Lucy membuat mereka berdua terkikik.

Bukan rahasia lagi jika kedua insan itu sedang memadu kasih, hubungan antara bos dan bawahan bukan jadi penghalang. Jadi tidak heran jika setiap hari mereka akan mendapat tontonan picisan dari dua pasangan yang dimabuk asmara itu seperti saat ini ketika Elois mendaratkan kecupan dibibir Lucy tanpa malu.

Yura memutar bola matanya jengah sementara Riko mendengus melihat adegan keduanya. "hei kalian berdua berhentilah bermesraan seperti itu, tidakah kalian berdua sadar ada anak dibawah umur yang menyaksikan adegan ciuman itu"

Elois dan Lucy serentak menatap anak dibawah umur yang dibilang Yura tadi, "maaf Mira, kami kelepasan"

Gadis mungil yang wajahnya bersemu itu menggeleng sembari mengalihkan pandangannya ke arah lain seolah tidak terjadi apapun, tentu saja dia malu melihat kecupan tadi. Hal itu mengingatkannya pada kejadian kemarin, ketika Kino mencium bibirnya. Sungguh sensasi bibir yang semanis anggur itu masih terasa di bibirnya, kekenyalan dan kelembutannya yang sempat membuat gadis itu terbuai.

Mira menggerutu frustasi bagaimana bisa ciuman pertamanya direbut oleh si vampir sialan yang sangat dibencinya, dia tidak akan mengira si sadis melakukan hal itu.

Selama ini Kino Orlandos dikenal sebagi siswa yang misterius, walaupun dia sangat populer dikalangan gadis-gadis. Dia begitu dingin dan auranya mampu membuat orang-orang menjauhinya karena begitu menakutkan, yah itu bukan hal mustahil bagi seorang vampir sepertinya. Tidak akan ada yang percaya jika masih ada vampir di zaman modern ini, semua orang berpikir jika penghisap darah itu hanya ada di dalam mitos dan sialnya saat ini Mira terlibat dengannya.

Mr. Sadistic (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang