CHARLES melentikkan jarinya seakan sebuah isyarat untuk memanggil seseorang, dan seketika itu teman-temannya yang semula tenang langsung histeris.
Ada yang melambai-lambai kearah cowok yang tampak baru datang, ada yang saling berbisik dengan teman sebelahnya dan ada juga yang diam namun terpesona dengan lelaki itu.
"Nah ini dia danton paling tampan sekabupaten," ucap Charles saat lelaki tampan itu sudah berdiri di sampingnya.
Gusti menelan ludahnya susah payah ketika melihat lelaki tampan yang berdiri di sana, bagaimana tidak lelaki itu orang yang ia hindari beberapa hari yang lalu. Lelaki itu adalah Alan, ia tau Alan mempunyai suara lantang yang menggelegar tapi ia tidak pernah tau jika Alan adalah danton paskibra tahun 2018.
"Kamu mengenal dia?" tanya Charles.
"Kenal Pak," Gusti melihat sekilas kearah Alan lalu beralih pada teman-temannya.
Charles yang semula berdiri di tengah antara Alan dan Gusti lalu mundur dua langkah "kamu dengarkan aba-aba dari saya."
"Siap gerak!" sesuai aba-aba Gusti menuruti perintah Charles.
"Hadap kanan, gerak!" dan otomatis Gusti menghadap Alan yang saat itu tengah berdiri menghadap teman-temannya
"Tiga langkah ke depan, jalan!"
Entah mengapa Gusti tidak menjalankan perintah itu ia malah berkata."Tapi pak!"
Gusti tidak melakukan sesuai perintah karena ia tau jika ia Tiga kali ia melangkahkan kakinya ia pasti berdiri tepat di samping Alan.
"Ayo," titah Charles, dan terpaksa Gusti menurut.
Langkahnya berhenti tepat di depan laki-laki itu, bahkan tidak ada jarak di antara mereka, Gusti hanya berharap Alan tidak menghadap ke arahnya tapi sayang Tuhan tidak mengabulkan harapannya karena Charles kemudian berkata.
"Alan, hadap kiri gerak!" Alan langsung menurut dan otomatis mereka kini saling berhadapan.
"Cieee...!" sorak suara teman-temannya langsung menggema.
"Tenang, tenang, tenang..." ucap Charles.
Gusti hanya menunduk dan tidak berniat menatap lelaki itu, sedangkan Alan tengah menatap gadis di hadapannya yang tampak gugup.
"Bagaimana Gusti apa kamu menyukai danton 2018?" tanya Charles.
"Tidak Pak," jawab Gusti tanpa pertimbangan.
"Coba kamu perhatikan baik-baik seperti apa laki-laki yang ada di hadapan kamu sekarang, jangan asal menjawab tidak."
Gusti menghela napasnya, sumpah ia ingin segera mengahiri permainan konyol ini.
"Coba di tatap dulu matanya, di tatap!" seru Charles lagi.
Perlahan Gusti lalu mengangkat kepalanya dan ketika pandangan mereka bertemu.
"Ciee...." Suara menyebalkan itu terdengar lagi.
Akhirnya Gusti tenggelam dalam tatapan lelaki itu, tidak bisa di pungkiri jika ia merindukan Alan selama ini, begitu pun sebaliknya.
"Saya tanya sekali lagi, apa kamu menyukai danton 2018?"
Gusti terdiam saat itu, lidahnya terasa kelu sepertinya bibirnya sudah mulai sejalan dengan hatinya, namun apapun yang ia rasakan ia tetap memaksa bibirnya untuk bersuara.
"Ti-tidak pak," kali ini Gusti menjawab gugup.
"Kalian percaya?" tanya Charles pada teman-teman Gusti yang duduk dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TANPA ABA-ABA (End✔)
Fiksi RemajaDanton tengil yang kebiasaannya selalu marah-marah dilapangan itu nyatanya berbeda jika di belakang Gusti. Diam-diam cowok galak bernama Alan menyimpan perasaan padanya. Namun sikap Alan yang berubah-ubah membuat Gusti tidak tau disisi mana Alan yan...