Idol: Bts

30 7 0
                                    

Hari libur salah satu hari yang akan membuat Yura mendapatkan lebih banyak uang. Ia akan bekerja lembur untuk membantu ibunya, dengan begitu ia akan mendapatkan lebih banyak upah.

Ibu Yura memiliki usaha dagang rempah-rempah yang bisa terbilang besar.

Yura sekarang berada di bagian mengupas bawang.

"Kenapa neng mau mengerjakan semua ini? Lihat neng sudah menangis.." tanya salah seorang karyawan kepada Yura.

"Ah.. aku baik-baik saja.." Yura menyeka air matanya dengan lengan baju.

Berganti detik. Yura seperti sedang meraih sesuatu yang ada di saku belakang celananya. Oh ternyata dia mengambil handphone, lalu mengotak-atik sampai benda pipih itu mengeluarkan bunyi musik bts berjudul 'Idol.'




"Aku mau putar lagu ya.. soalnya sepi.." teriak Yura.

"Ok neng. Pasti lagu BTS!" beberapa karyawan sudah paham dengan hobi Yura. Bahkan beberapa mereka sampai ikut-ikutan menjadi army juga dan yang lainnya hanya memaklumi saja.

"Siap.. hehe.." Yura menyambungkan handphonenya dengan kabel pengeras suara.

Senyuman sekaligus tawa terukir di wajah-wajah para karyawannya karena Yura memutar lagu BTS dengan list musik yang sangat berenergik seperti DNA, boy with love, Dionysius, not today dan masih banyak lagi.

Tapi saat tiba di lagu idol, tiba-tiba lagu itu berhenti sendiri. Yura reflek langsung beralih melihat kearah pengeras suara dan handphonenya berada.

"Lho kok di matiin?!" cetus Yura kepada Bulan. Bulan adalah kakak perempuannya yang ke dua dengan selisih umur 3 tahun dengan Yura.

"Telinga gue sakit dengerin lagu-lagu gak jelas!" bentak Bulan.

"Kalau nggak suka, yaudah jauh-jauh!" Yura berjalan menghampiri tempat Bulan berdiri, lalu meraih handphonenya yang ada di meja spiker. "Lagian lo ngapain disini? Kan lo gak suka di sini."







"Udah ya Ra! Gue lagi gak mood.. jadi jangan banyak omong!" ujar Bulan sambil menatap tajam kepada Yura.

Yura memasangkan kembali kabel spiker ke colokan handphonenya.

"Kebal juga ya lo?"





Yura merasa tidak bersalah, karena ini termasuk hak Yura untuk bersenang-senang. Tapi Yura sedikit takut sampai tak berani melanjutkan untuk memutar play musik karena melihat tatapan dan nada bicara Bulan yang keras.

"Masih gue liatin. Sampai lagu mereka para plastik itu keputar,. Coba aja..." Beberapa kali menghela nafas gusar, Bulan akhirnya melangkah pergi setelah melihat Yura yang mengulum bibirnya terlihat tidak berani.

Tapi Bulan memperkeruh suasana, membuat jiwa army yang ada di Yura berkoar.











"Muka plastik, jelek kaya binatang, suara gak jelas malah di suka.. heran gue sama orang kaya lo.."

Mata Yura membelalak dengan kata-kata hinaan itu. Emosional menguasai Yura. Ia seperti mendengar Bulan yang sedang menghinanya sendiri, jelas tidak terima.

"Apa??" decik Yura.

Tanpa menoleh Bulan menanggapi, "akui aja! Dasar BTS burik! Jelek! Njisss.."

"Hati-hati Ya Kalau Mau Bicara!" teriak Yura, dengan matanya yang sudah mulai berkaca-kaca.

Bulan akhirnya menoleh. Ia tersenyum miring, "gue gak tahan lagi.. dari dulu juga gue pengen umpat semua ini! Malas gue serumah sama lo.. Lo tuh manusia paling bodoh! Nabung banyak-banyak cuman mau beli yang gak bikin lo kenyang?? Hey you! Are you waras?" setelah puas, Bulan melanjutkan langkahnya.

Yura tidak tahu harus apa untuk mengeluarkan emosional yang sudah memuncak ini. Akhirnya dengan tekat yang kuat, ia memutar kembali play musik bts tanpa takut.

Play: Idol-Bts



"AHK! YURA!" jiwa perempuan di bulan sudah hilang. Bulan lebih mirip Bintang kakak laki-lakinya.

___
550

Dream [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang