mikroskosmos

12 4 0
                                    

Pov Yura

Setelah pria bernama Jimin itu mengantarkan aku ke kamar. Sekarang aku sendirian di kamar orang asing, mendudukkan tubuhku di ranjang kamar itu, dengan pikiran yang benar-benar beracu kuat.

'kenapa bisa gue ada disini?'

'kapan sih gue ke Korea?'

'mereka itu Bts? Gue nggak kenal, tapi nama-nama mereka nggak asing di telinga.'

Tanganku yang terletak di paha, tiba-tiba merasakan ada sebuah benda pipih di saku celana. Aku pun meraihnya kemudian mengeluarkan benda itu yang ternyata adalah handphone bermerek iPhone 11.

"Ini handphone siapa lagi??"

Aku coba membuka isi handphone itu. Tapi hasilnya tidak ada apa-apa, sepertinya ini adalah handphone baru. Lantas punya siapa? Kenapa ada di aku?

Aku tahu aku adalah Yura, lahir di Indonesia. Aku rasa aku baik-baik saja, tapi anehnya aku juga merasa seperti melupakan banyak kejadian. Apa aku sakit kanker otak? Jadi aku bisa lupa beberapa kejadian? Tapi ini sungguh kelewat batas, juga tidak masuk di akal. Aku orang Indonesia, tiba-tiba jadi di Korea.

Apa ini mimpi? Tapi melihat semuanya, ini seperti nyata!

Atau malah ini kenyataan yang terlihat seperti mimpi. Tapi kenapa?

Dahiku berkerut melihat bahwa kini aku menggunakan jaket hitam yang ada berlogo burung biru dengan tulisan 'Kantor pos' dalam tulisan Hangul. Kenapa aku pakai jaket ini? Apa aku seorang tukang pos? Tapi aku tidak ingat kapan aku mulai bekerja.

"Kenapa bisa jadi seperti ini?!" frustasi sambil memegangi kepala. "Aku benar-benar tidak ingat!"

~Ω~

Keesokan harinya. Semua member masih tidur dalam mimpi, kecuali dengan Jimin. Ia langsung menemui Yura di kamar gadis itu padahal jam masih menunjukkan pukul 7 pagi.

Tok! Tok!

Tak lama, Yura membukakan pintunya. "Wae?" tanya Yura dengan hati-hati.

"Bagaimana? Kau sudah bisa ingat semuanya?" tanya Jimin, dibalas Yura dengan menggeleng-geleng pelan.

Jimin tampak menghela nafas. Ia menggaruk kepalanya seolah sedang berpikir. "Yasudah kalau begitu. Tapi, sebentar kamu harus menemui saudara-saudaraku yang lain.."

Yura mengangguk-angguk mengerti. "Baiklah."

Jimin melangkah pergi. Sedangkan Yura masih mematung di pintu dalam beberapa menit.

'apa yang akan terjadi ya?' lirih Yura dalam batinnya.

~Ω~

Korea dan Indonesia sangat berbeda dalam kebiasaan sehari-hari. Jika Indonesia akan mulai beraktivitas sejak pukul 6 atau 7 pagi. Lain lagi kalau di Korea, rata-rata semua akan beraktivitas pada jam 9 sampai setengah 10.

Kini jam masih menunjukkan pukul 8, tentu saja sebagian besar para anggota BTS masih dalam naungan mimpi. Tapi beberapa dari mereka pasti ada yang sudah bangun, seperti Jimin yang tadi langsung menemui Yura padahal Jimin adalah tipikal orang yang akan bangun pada pukul 10 keatas. Dan kini Jhope juga sudah bangun, tapi matahari masih akan bersinar cerah melewati sela-sela garden ia sudah mengoceh pada bocah-bocah yang sekamar dengannya.

"Aishh! Kenapa kamar ini berantakan sekali?? Sepatu, pakaian, bahkan pembungkus makanan ada dimana-mana.." Jhope mengomeli Jungkook dan V yang masih tertidur.

"Ada apa Hyung? Tidurlah dulu, itu masih pukul berapa kau sudah mengoceh saja," protes V dengan mata kendurnya.

"Ayo kalian berdua bangun! Rapikan dulu semua ini. Mataku tidak tenang melihatnya." Jhope mendekati kedua adiknya itu, kemudian memukul-mukul pantat mereka.

Takk! Takk!

"Aduh hyung! Sakit sekali.." ringis V mulai bangkit dari tidurnya.

Sedangkan Jungkook, "Hyung.. biarkan aku tidur 5 menit lagi."

"Jk! Ayo bangun! Semua barang-barang disini kebanyakan adalah milikmu," cerca Jhope. Tapi tidak ada balasan dari Jungkook.

"Argh! Terserah kalian.." pasrah Jhope, kemudian keluar dari kamar itu.

___
545

Dream [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang