Angin berhembus kencang, sampai-sampai seruan angin itu terdengar jelas. Salah satu jalan yang ada di kota Daegu tersebut benar-benar sepi.
Kecelakaan itu terjadi begitu saja dan hanya dalam beberapa detik.
Mata Yura terbuka secara perlahan. Kepalanya terasa sakit karena menopang berat badannya. Ya.. kepalanya sudah berperan sebagai kakinya karena kecelakaan itu menyebabkan mobil mereka terbalik.
Dengan lemas tak berdayanya, Yura memaksa untuk menoleh melihat kearah Jungkook.
Betapa kagetnya ia melihat keadaan Jungkook sekarang. Matanya terbuka lebar, hingga sedetik saja air mata Yura mengalir deras.
"Op-oppa..." Panggil Yura dengan suara serak.
"Oppa.." suaranya gemetar tak karuan.
"Hiks.. hikss.. hiks.." tangisan Yura terdengar semakin lama semakin keras.
Nafasnya benar-benar sesak melihat Jungkook dengan keadaan yang sudah tidak sadarkan diri sementara darah terus bercucuran di seluruh tubuhnya. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Badannya terlalu kaku, menggerakkan kaki pun tidak mampu lagi. Hanya bisa berdoa, agar Jungkook baik-baik saja.
Dengan pertolongan yang maha kuasa. Suara sirine mobil ambulance terdengar menuju kearah mereka sekarang.
~Ω~
"Pemirsa.. berita hari ini kita sambut dengan kecelakaan tabrak lari yang terjadi semalam. Dua orang yang mengalami kecelakaan parah, salah satunya adalah Idol terkenal dari boyband BTS." Tv 1.
"Dikabarkan Jungkook BTS mengalami kecelakaan parah yang mengakibatkan ia sekarang tertidur kritis di salah satu rumah sakit besar di Seoul." Tv 2.
"Diduga kecelakaan ini sudah di sabotase oleh orang lain dikarenakan banyak prasangka." Tv 3.
"Dunia KPop, berduka. Terutama Army dari Fandom BTS.. pria yang memiliki nama lengkap Jeon jung-guk itu mengalami pendarahan kepala yang sangat parah." Tv 4.
Seluruh acara Tv di Korea memenuhi berita itu. Bahkan hampir seluruh Tv dunia memberitakan berita tersebut.
Rumah sakit yang kini menjadi perobatan Jungkook itu sudah dipenuhi banyak wartawan yang mengantri di semua pintu masuk, sehingga para member BTS lainnya masuk kedalam harus menggunakan helikopter lalu mendarat di rooftop rumah sakit.
Mereka berenam kemudian menuju ruangan, dimana tempat maknae mereka tertidur lemah. Dengan tangisan hati yang tukunjung berhenti dari seorang Jimin, yang diberi bahu oleh Jhope.
Di depan ruangan itu telah dijaga beberapa securiti yang sudah lebih dari cukup.
Mereka masuk kedalam ruangan yang penuh dengan aroma obat-obatan.
Beberapa manager pribadi dan juga staf-staf penting tengah berdiri di samping ranjang Jungkook. Kedatangan para member membuat mereka menoleh.
"Kalian sudah sampai?" tanya salah satu staf tertua.
"Bagaimana keadaan dia?" tanya Rm mewakili yang lain.
"Jk mengalami pendarahan yang banyak pada kepala."
Seketika 6 saudaranya itu secara bersamaan meneteskan air mata penyesalan. Dan terkhususkan Jimin, ia menangis sekencang-kencangnya.
"Bersabarlah untuk kalian ... Silahkan lihat adik kalian. Kami akan memberikan kalian waktu untuk bicara," diangguki Rm.
Kini tinggallah OT7.
Rm dan Jin secara bersama-sama menatap sendu kepada Jungkook, dengan air mata yang tak bisa ia bendung lagi.
Suga tak kuasa lagi melihat keadaan Jungkook yang kini terbaring lemah dan berwajah pucat. Hingga ia menjauh dan menangis dalam diam.
Jhope dan Jimin saling merangkul. Jimin yang sekarang menangis histeris di pundak Jhope. Dan Jhope menguatkan diri agar tak terlihat bersedih di depan Jimin, namun ia tetap saja tak bisa menahan air matanya.
Sedangkan V. Ia kini sudah berlutut di lantai dekat tepi ranjang Jungkook sambil memegangi tangan adiknya itu, terdengar senggukan karena berusaha menahan agar suara tangisnya tidak keluar.
___
540
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream [SELESAI]
Fanfictionkalau kalian army, wajib baca:) ___ question ___ Mimpi seakan kenyataan• // Kenyataan seakan mimpi? --- @2020