hati-hati dengan ucapan Anda
너네 말 말 조심
-suga-
_______________"AHK! YURA!" jiwa perempuan di bulan sudah hilang. Bulan lebih mirip Bintang kakak laki-lakinya.
Suasana semakin menegang. Sepertinya akan terjadi pertengkaran antara Army Vs. Non Army. Semua yang ada di sana menyaksikan tanpa bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.
Bayangin aja, pertengkaran yang di mulai dengan lagu idol.
"Peringatan ra.. Matiin sekarang.."
Yura hanya diam dengan raut wajah yang sudah berapi-api.
Tepat saat suara Rm terdengar me-rap di awal lirik. Bulan dengan segannya berjalan menghampiri Yura. Yura pun sangat sigap dengan kedatangan Bulan.
Bulan berniat untuk mengambil handphone yang ada di tangan Yura itu, tapi Yura menahannya dengan tangan yang satunya di bagian dada Bulan agar ia tidak akan sampai meraih handphonenya.
"Kasi ke gue! ... Gue serius Yura!" Teriak Bulan tepat di wajah Yura.
Dengan bersikeras Bulan akhirnya mampu mengambil handphone yang ada di tangan Yura.
"Bulan! Itu hape gua bgst!!"
Bulan dengan liciknya, mengangkat handphone Yura ke atas. "Gak guna lo punya hp!"
Dengan tak ada hatinya, Bulan mendorong Yura dengan keras menjauh darinya.
"Yura! Liat pakai mata lo.!" kata Bulan.
Tepat di lirik Jimin saat memasuki bagian reef.
Jmn: You can't stop me lovein' My--
Bulan membanting benda pipih yang terhias dengan stiker BT21 itu ke lantai hingga menimbulkan suara,
Prakh!
"BULAN!!" Yura terduduk melantai meraih handphonenya yang sudah mati layar.
"Salah siapa??" tanya Bulan.
Yura masih meratap menghadap kebawah.
"Gue udah kasih peringatan ke lo! J A D I ini salah lo!" lanjut Bulan.
Menarik nafas dalam-dalam lalu gadis bernama Yura itu berdiri perlahan-lahan. Menatap tajam ke mata Bulan.
"You can't stop me lovein' my.. Idol."
Penuh tekanan dan jelas terperinci, kata-kata lirik yang di nyanyikan Jimin tadi namun di lanjutkan Yura dengan kata akhir yang di ganti.
~Ω~
11 Juni 2020
Malam harinya. Ayah Yura meminta agar keluarga berkumpul di ruang keluarga.
Membicarakan masalah Bulan dan Yura 10 hari yang lalu di pabrik. Karena selama sepuluh hari lamanya, Bulan dan Yura sama sekali tidak saling bersapa. Ayah mereka baru bisa membicarakan sekarang, karena baru kali ini beliau mempunyai waktu senggang dari pekerjaannya.
Saat mencoba untuk membuat akur kedua anaknya, masih tetap juga tidak saling berhadapan. Tapi sebelumnya mereka juga adalah saudara yang tidak pernah akur karena masalah Yura dan Bulan yang bukan saudara kandung. Tapi bisa di bilang pertengkaran ini membuat hubungan saudara mereka semakin tidak aman.
"Kalian berdua sudah sama-sama dewasa.. kalian harus bisa damai. Mau sampai kapan kalian seperti ini?" tanya ayah mereka.
"Bulan yang lebih tua. Tolong jelaskan sebenarnya apa yang terjadi tanpa menambah kata apapun.. dan Yura, kamu diam, dengarkan dulu baru berikutnya kamu beritahu argumen kamu.." jelas ayahnya.
Bulan menjelaskan semuanya dari awal hingga akhir, lalu menambahkan beberapa kata pendukung, "sudah jelas-jelas bulan nggak suka dan sudah memberikan dia peringatan. Tapi tetap saja.."
Yura diam dengan wajah tak enakan mendengar penjelasan dari Bulan.
"Sekarang Yura tidak punya handphone?"
"Salah sendiri, dia yang terlalu kepala batu.." nyinyir Bulan.
"Sudah Bulan. Waktunya Yura menjelaskan.." ayahnya beralih melihat kearah Yura. "Coba bagaimana menurut kamu kejadiannya.."
"Yang dia katakan semuanya benar ayah. Tapi Yura tidak suka, dia yang selalu menghina orang lain di masalah Yura sama dia.."
___
534
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream [SELESAI]
Fanfictionkalau kalian army, wajib baca:) ___ question ___ Mimpi seakan kenyataan• // Kenyataan seakan mimpi? --- @2020