BANGTAN

13 4 0
                                    

Awalan pagi hari ini. Ketika sebagian anggota sudah beraktivitas. Jungkook, Jimin, dan Suga memulai pagi mereka untuk menonton tv serial komedi.

Ini bukanlah kebiasaan. Tapi karena pandemi Corona yang masih menjadi masalah dunia, jadi mereka di bebaskan dari beberapa tugas. Dan kini mereka sedang diliburkan full di sebuah Villa di Daegu tanpa para staffnya dan mananger. Namun untuk para manager pribadi dari mereka masing-masing, sering datang untuk melihat para idol. Untuk masalah keamanan, mereka sudah diberikan beberapa security yang akan menjaminkan keamanan mereka.

Ke tiga pria itu benar-benar tertawa puas dengan serial itu. Sampai Jungkook sendiri selalu memukul-mukul lengan Suga untuk mengekspresikan kesenangannya.

"Yakk! Kenapa kau selalu memukul-mukul lengan ku??" protes Suga.

"Hahaha.. maaf hyung.. ini benar-benar lucu, aku sampai tidak sadar telah memukuli mu.. hehe Mian.."

Mulut Suga miring, lalu menatap sinis kepada Jungkook.

"Astaga itu lucu sekali," ujar Jimin dengan melanjutkan untuk tertawa, yang bersamaan juga dengan Jungkook tertawa.

Saat Jungkook tertawa ia mengulangi lagi tangannya yang memukul lengan Suga.

Mungkin sudah merasa kesakitan karena itu Suga dengan muka cemberutnya berdiri dari samping Jungkook kemudian beralih berjalan menuju kearah dapur.

"Hyung mau kemana?" tanya Jimin.

"Apa urusanmu?"

"Mau ke dapur?" tanya Jimin diangguki Suga. "Kalau begitu, bawakan aku makanan ya.."

"Aku akan langsung ke kamar setelah minum air di dapur," Suga melanjutkan langkahnya.

"Hyung! Bawakan aku makanan atau aku mati," ancam Jimin.

"Mati aja sana," Suga sudah menghilang dari pandangan Jimin.

Jungkook tertawa mendengar percakapan mereka tadi yang berujung dengan dinginnya Suga. "Kau mau menyuru-nyuruh Singa?"

"Jangan meledekku."

"Jimin ssi oh jimin ssi. Hahaha.."

Jhope dan Jin tiba-tiba datang kemudian duduk di sofa lain lain dari Jimin dan Jungkook.

"Hei Jimin. Bagaimana wanita itu? Di mana dia sekarang?" tanya Jhope.

"Katanya dia belum ingat apapun. Lalu aku harus apa?"

Jin tiba-tiba tertawa sendiri. "Kau ini aneh sekali Jimin. Kau yang mempersulit diri, lalu kamu bertanya kepada orang lain harus apa.. hahaha.."

"Aku juga tidak tahu harus apa.."

"Dimana dia?" tanya Jhope.

"Di kamarnya."

"Aku penasaran. Dia seperti apa? Nenek? Adik kecil? Atau gadis muda?" tanya Jungkook.

"Memangnya kenapa dengan ciri-ciri itu? Apa yang akan kamu lakukan? Hah?" tanya Jin balik dengan nada tertawa karena merasa aneh dengan Jungkook yang bertanya seperti itu.

"Kalau dia nenek, aku akan mengajak dia ke sauna, dan kalau dia adik kecil aku akan ajak dia ke tempat main. Dan jika dia seorang gadis, mungkin aku akan mengajaknya untuk menikah.." jelas Jungkook membuat semua mata yang melihat kearahnya sekarang melotot bingung.

"Mwo?? Semudah itu?? Hahaha..." Jin tertawa dengan terbahak-bahak.

"Kau pasti butuh susu Jk! Hahaha.." ledek Jimin yang ikut tertawa karena terbawa suasana mendengar tawa Jin.

"Nikahi saja kambing gadis.." Jhope tak kalah untuk tertawa keras daripada Jin.

Sedangkan Jungkook, ia menyengir lebar. "Aku bercanda hyung! Kenapa kalian menganggapnya serius?"

Suara Rm terdengar, juga raganya yang mulai bergabung di ruangan itu. "Sudah-sudah. Berhenti main-main, sekarang kita harus membicarakan ini dengan serius ... Tolong panggilkan dia Jimin." Rm mengambil posisi di sebelah Jin.

"Kenapa aku terus??" rengek Jimin. Kemudian melangkah pergi mematuhi perintah Rm.

"Apa yang akan kamu lakukan sebagai ketua? Apa kau akan menghubungi manager?" tanya Jhope kepada Rm.

"Entahlah. Aku masih bingung."

Setelah kembalinya Jimin, Yura muncul di sebelah Jimin.

"Woah.. annyeong haseyo~" sapa langsung dari Jungkook.

"Ne~ annyeong," sapa balik Yura dengan pelan.

"Bagaimana keadaanmu nona?" tanya Rm. Belum sempat Yura menjawabnya, tiba-tiba suara seseorang berhasil menunda itu.

Muncul dari ruang sebelah. "Woah.. I am bored.. aku rindu Army!!" teriak V.

Langkah kaki V, berhenti di depan Yura kira-kira 2 meter. Awalnya keningnya mengerut, tapi detik berikutnya ia melanjutkan untuk menyapa Yura.

"Ah~ kau gadis itu? ... Hai.." Telapak tangan V terangkat. "My name is V, i'm good boy."

Yura yang tadinya gugup karena melihat jumlah member BTS semakin banyak yang akan dia hadapi. Namun melihat  V yang memperkenalkan dirinya seperti itu, ia pun tertawa kecil.

"Taehyung -ahh.. tidak usah hentikan tingkah mu itu. Ayo duduk di sini," teriak Jin.

"Ne~ ne~" V berjalan menuju Sofa. Secara bersamaan teriakkan seseorang yang seperti menuju keruangan ini.

Suara Suga dari arah dapur. "Yaaa! Aku membawakan kalian makanan.."  Suga membawa beberapa paket makanan, kemudian menaruhnya di atas meja. "Tujuh. Aku membelinya 7. Untuk semuanya... Aku senang sekali karena baru kali ini makanan yang ku pesan bisa datang secepat kilat."

"Hei hyung, Tadi katanya kau tidak mau," heran Jimin dengan nada tertawa.

Suga menghitung semua member mulai dari Jhope paling ujung kanan. Kemudian berikutnya, hingga tiba jari telunjuknya mengarah ke Yura. Senyum Suga hilang seketika.

___
645

Dream [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang