Sad or Hap
?
_______________"Ma-mari ki... ta bertemu nan-nanti.." nafas Jungkook berhembus.
~~NIT---------------
Suara monitor jantung Jk berhenti.
Tangisan keras terdengar memenuhi ruangan. Terutama Taehyung dan Jimin, mereka tergolong Line maknae dan sekarang mereka kehilangan satu dari mereka.
Tak bisa lagi mendeskripsikan kesedihan mereka. Suga yang dikenal dingin pun ikut histeris, Jin sebagai member tertua tak kunjung berhenti menangis, Jhope yang dikenal periang benar-benar menjadi Sad Boy, dan Rm yang sangat amat bisa menahan kesedihannya kini menangis tak ada jeda.
Sedangkan Yura. Ia menatap wajah pucat Jungkook. Air matanya tidak bisa mengalir padahal ia tidak bisa menahannya.
Yura berbalik melihat kepada 6 Bangtan yang kini sedang menangis tersedu-sedu itu. Tapi tangisan mereka dalam ruangan itu perlahan-lahan tak terdengar lagi, sepertk akan hilang, Benar-benar Aneh.
'ada apa ini?'
Detik berikutnya, kepala Yura merasa kesakitan sampai-sampai dia harus memegangi kepalanya dengan begitu kuat.
[ ¶{%}¢}€}£\?DR_)@/@[®{¢}£ ]
Melihat kesekitar. Semuanya berubah.
Nafas Yura berhembus tak karuan, keringat dingin mengucur deras ditubuhnya. Sekarang ia terduduk dilantai tepi ranjang kamarnya.
Yura benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi dengannya. Semua terjadi begitu saja, namun ia sendiri tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Bakh!
Suara pintu yang di dorong keras hingga menyentuh dinding dan menimbulkan bunyi, membuat Yura terpelonjak kaget.
"MO SAMPE KAPAN LU NANGIS??" itu Bulan.
Yura hanya menatap kosong kepada Bulan, gadis itu terdiam dengan pikirannya sendiri. Ia akhirnya mengingat kejadian-kejadian bersama Bangtan di mimpi yang seperti kenyataan.
"Mimpi gua kaya kenyataan," kata Yura pelan.
"APA??"
Yura terfokus kepada Bulan. "Gue lagi gak mau bermasalah. Jadi silahkan keluar dari kamar gue," pinta Yura dengan hati-hati.
Bulan berdecih sinis, "dasar remaja labil!"
"Oke-oke.. gua labil, jadi silahkan keluar.."
Bulan menatap Yura dengan tak suka, lalu berikutnya pergi tanpa senyum. Sedangkan Yura, ia bersegera menutup pintu kamar lalu membaringkan tubuhnya di ranjang kamar.
"Wah.. sekarang gua ingat semuanya.."
~Ω~
Yura benar-benar merasakan dukungan dari mimpinya sehingga perkataan-perkataaan Bulan bukan lagi tantangan atau masalah buatnya.
Bahkan ia mengingat lagi kata-kata Jimin mengenai hijab. Sekarang ia sudah mengenakannya. Bukan karena Jimin, tapi karena Allah hanya saja perantaranya adalah Jimin.Pulang dari supermarket membawa banyak keperluan dapur. Yura memasuki ruang tamu dengan ekspresi wajah yang penasaran. Yaa.. dia mendengar suara tangisan.
Menelusuri ruangan lebih dalam, hingga tiba diruangan yang hanya ada mama dan Bulan. Dan itu ternyata Bulan sedang menangis.
Yura tidak ingin tahu apa yang terjadi. Oleh karena itu ia bergegas agar menjauh dari tempat Bulan menangis dan pergi ke kamar. Tapi boro-boro menjauh, kata-kat Bulan sudah terdengar.
"Ma.. Bulan cinta mati sama Antaris.. tapi Antaris sudah melukai Bulan.. sudah hampir seminggu Bulan meminta balikan sama dia, tapi dia ga mau ma.." suara Bulan serak karena mungkin sudah terlalu lama menangis.
Yura yang mendengar itu terkejut bukan main. Yang Yura tau adalah Antaris pacar dari Bulan sangat mencintai Bulan, sedangkan Bulan hanya biasa-biasa saja. Hubungan mereka sudah sekitar 2 tahun.
"Pokoknya Bulan maunya sama Antaris ma.." nada suara Bulan semakin keras.
Langkah Yura berbalik menuju tempat Bulan dan Mama berada.
"Mampus lu! Suka tu cowok lu! Nangis terus NANGES!"
___
517Alhamdulillah
SELESAIJangan lupa streaming Dynamate trosssssssss~
Banyak yang baca,
Ada part 2 ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream [SELESAI]
Fanfictionkalau kalian army, wajib baca:) ___ question ___ Mimpi seakan kenyataan• // Kenyataan seakan mimpi? --- @2020