jin, epiphany

10 3 0
                                    

Sangat sulit mengikuti kebiasaan sehari-hari orang Korea. Yura tetap saja bangun pagi pukul 7 itupun sudah mengulangi tidur sebanyak dua kali.

Beberapa hari belakangan, Yura sering terlambat sarapan. Sudah hampir dua minggu di sini, para member BTS selalu rutin makan pada pukul 10 pagi. Sedangkan ia biasanya akan sarapan pada pukul 7. Benar-benar banyak perbedaan antara Indonesia dan Korea.

Untuk hari ini alarm perut Yura, tidak bisa dia tahan lagi. Ia benar-benar ingin makan.

"Ah.. perut guee! Begopaya!!"

Mengumpulkan niat yang begitu banyak. Akhirnya iapun segera keluar untuk pergi mencari makan di dapur. Berharap tidak akan ada yang terjadi, apalagi sampai mereka para pria itu mendapati dia bangun sepagi buta (menurut mereka) kemudian mencurigainya.

Ruangan-ruangan yang biasanya di buat ribut oleh ketujuh pria itu, kini benar-benar sepi dan gelap, terlihat aneh.

Yura berjalan mengendap-endap agar tidak menimbulkan suara langkahnya. Semua aman terkendali sampai ia berada di area dapur.

Tapi saat ia hendak melakukan sesuatu. Lampunya tiba-tiba menyala sendiri.

"Kamjagiya!!!" pekik Jin melihat Yura yang menatapnya dengan melotot, karena Yura juga terkejut dan itu terlihat horor.

"Untuk kedua kalinya kau mengagetkan ku! Lantas sedang apa kau sepagi buta disini?" tanya Jin.

Yura cengar-cengir salting, "baegopa.."

"Lapar?" tanya Jin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lapar?" tanya Jin.

"Ne~" Yura benar-benar takut jika Jin akan mencurigainya aneh.

"Sepagi buta ini? Kau mau makan apa??"

Yura menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. "Tidak ada ya? Kalau begitu aku akan tunda laparku.."

Yura berjalan ingin balik ke kamar. Ia hendak melewati Jin, namun pria itu mencekal tangannya kemudian menariknya agar ikut dengannya. Ia juga berkata, "bagaimana bisa kau menunda lapar?"

Jin melepaskan tangannya saat mereka sampai di depan kompor listrik. "Aku akan membuatkan kau ramen cup." Jin memulai tahapannya memasak ramen.

"Ani.. biar aku saja.." cegah Yura, namun Jin tetap kukuh membuatkan dia makanan.

"Kau tidak membuat milikmu?"

"Tidak, aku tidak bisa makan sepagi ini. Meski aku suka makan.. tapi pagi seperti ini? Aku tidak bisa." Yura mengangguk-angguk mengerti. "Lantas bagaimana denganmu bisa makan sepagi ini?"

"Ini adalah waktu aku sarapan jika aku di negaraku."

"Ah jinjja? Kalau begitu kau pasti selalu kelaparan beberapa hari ini, karena kami makan nanti siang dan kau juga harus seperti itu. Benar?"

"Tidak terlalu buruk.. tapi untuk hari ini, aku sangat kelaparan. Jadi aku turun untuk makan."

"Begitu ya.. kalau begitu aku akan mencoba makan bersama mu juga, mengikuti kebiasaanmu." Jin mengambil satu cap ramen lagi di kulkas.

Dream [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang