Part 41.Rumor

2.3K 118 2
                                    

Warga sekolah dihebohkan dengan berita sepasang kekasih yang melakukan hal tak sewajarnya didalam UKS, berita itu menjadi trending setelah ditemukannya Aurel dan Rayhan yang tertidur dalam keadaan acak-acakan.

Saat bangun, Rayhan membuka matanya lebar ketika pintu dibuka, ia lupa mengunci pintunya kemarin. Rayhan merutuki dirinya sendiri.

"RAYHAN? AUREL?" Kaget Pak Tarin, yang merupakan Guru kimia. Rayhan membulatkan matanya, sama dengan Aurel yang masih setengah sadar. Kepalaya masih sedikit pusing.

"Pak ini gak seperti bapak pikirkan, kami--"Perkataan Rayhan terpotong ketika Pak kepala sekolah melihat kejadian itu langsung. Rautnya menunjukkan kekecewaan, lalu berlalu begitu saja.

"Bapak kira Ketua Osis kita ini anak baik-baik ternyata.." Pak Tarin menggeleng kan kepalanya tak percaya, lalu meninggalkan dirinya dan Aurel begitu saja.

Rayhan menoleh kearah Aurel yang masih pucat. "Lo gapapa?" Tanya Rayhan khawatir.

Aurel hanya menggeleng kan kepalanya, sambil mengibakkan selimutnya. Lalu bersiap untuk keluar UKS, Rayhan yang melihat nya pun langsung berdiri tegak. Ia berjalan kearah Aurel, lalu menahan lengan gadis itu.

"Rel, Gue--"

"Ngapain lo nolongin gue?" Ketus Aurel tanpa menatap Rayhan.

"Gue cuma, gue.." Rayhan mendadak membeku. Ia juga tak mengerti mengapa ia menolong Aurel. ia hanya mengikuti kata hatinya.

"Jangan kaya gini Ray, kasian Bella biar gue aja yang ngerasain sakit. Bella jangan." Aurel menghempas kan tangan Rayhan kasar, lalu mulai berjalan keluar.

"Lo salah paham Rel, gue sama bella gak ada apa-apa. " Lirih Rayhan.

•••
Aurel keluar dari UKS tanpa memedulikan penampilan nya, sehingga ia menjadi pusat perhatian sekitar, Ada yang menatapnya jijik ada yang terang terangan mencacinya. Namun Aurel hanya memasang muka baja tak perduli.

Aurel masuk kekelasnya, ia tak khawatir karena bukunya tidak terbawa karena ia mem -fotocopy buku paketnya dan meletakkan dibawah laci meja. Perihal buku tulis, ia bisa membelinya nanti saja. Aurel masuk dengan langkah gontai, Ia masuk dan selurug mata mengarah kearahnya.

Aurel hanya memasang wajah dingin, kembali seperti Aurel dulu. Yang tak peduli apapun. Sedangkan Resti meringis melihat penampilan Aurel yang sangat berantakan itu.

"Rel, lo gapapa?" Tanya Resti khawatir setelah melihat wajah Aurel yang sangar pucat. Dan tangannya yang mengkerut.

"I'm Fine, Why?" Tanya Aurel sambil mengeluarkan buku paketnya dan meletakknya diatas meja.

"Gue denger rumor lo sama Rayhan." resti berbicara dengan nada hati-hati.

Aurel mengernyit tak ngerti. "Rumor apaan si?"

"Katanya kalian ngelakuin hal keji didalam UKS.."Lirih Resti tak menyangka, walaupun ia tau jika itu tidak benar.

Bola mata Aurel membulat."Hah? Siapa yang bilang??"

Resti hanya menggelangkan kepalanya. "Udah dari tadi orang pada heboh, itu gak bener kan?"Tanya Resti memastikan.

"Gak, yaallah. Percaya sama gue Res, sumpah gue gak ngelakuin apa-apa." Elak Aurel dengan Raut meyakinkan. Resti mengangguk percaya.

"Iya gue percaya kok."

Aurel tersenyum lega, lalu pak Tarin memasuki kelasnya dan terus menatapnya sinis. Aurel hanya mampu menundukkan kepalanya. Ia memang melawan teman sederajatnya,tapi untuk orang tua ia benar-benar menghormati nya.

[✔️]KETOS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang