Part 27.Changed?

3.3K 138 7
                                    


Penampilan Aurel hari ini membuat seluruh murid disekolah heboh. Bagaimana tidak lihat seragamnya yang pendek, oh sangat pendek maksudnya. Hingga menjiplak tubuhnya.

Aurel berubah seratus delapan puluh derajat setelah kejadian yang akhir-akhir ini menimpanya.

Tidak sampai disitu, Aurel juga memakai rok seragam yang sabar ketat dan pendek, tak memakai kaus kaki dan sepatu berwarna cokelat.

Membuat para siswa lain geleng-geleng kepala.

Aurel tak memusingkannya, dengan santainya ia berjalan dengan dagu sedikit diangkat sambil mengunyah permen karet sambil meletuskannya berkali-kali.

Hingga akhirnya ia terhenti ketika seseorang memanggil namanya dari belakang, sontak ia membalikkan badannya.

Seorang gadis berparas cantik itu mendekati nya, kemudian menatapnya tajam. "Oh sekarang udah jadi cabe ya?" Aurel hanya diam saja sambil tersenyum sinis.

"Karena selaku sebagai salah satu anggota OSIS, gue hukum lo keliling lapangan 20 kali!"

Hal itu membuat Aurel meludahkan permen karetnya yang sudah hambar, kemudian menatap datar kakak kelasnya ini. "Dih, Osis aja bangga."

Sofia, alias kakak kelas yang membully-nya kemarin menggeram tertahan, kemudian ia meneliti penampilan Aurel dari atas sampai bawah. "Seragam lo kurang ketat kayaknya." Sofia menatap datar Aurel, Aurel hanya tersenyum remeh.

Aurel kemudian meletuskan permen karetnya tepat diwajah Sofia. "Kurang ketat ya? Hm besok gue ketatin lagi deh, kakak kelasku yang terdengar sayang." Aurel terbahak sedangkan Sofia menahan kejengkelan setengah mati.

"Lo gak tau malu ya?! lo malu-maluin Rayhan anjing!" Sofia hampir saja menjambak rambutnya Aurel, untungnya ia masih ingat image -nya.

Aurel terkekeh lalu berbalik arah, tak meladeni ocehan kakak kelas menyebalkan itu.

Baru saja beberapa langkah, Aurel bertemu dengan salah satu most wanted boy, walau tak seterkenal Rayhan pastinya.

Dengan langkah ala-ala bad girl ,Aurel terus mengunyah permen karetnya dan jika habis ia akan mengambilnya disaku seragamnya .

Aurel bisa melihat tatapan kagum dan iri. Aurel tak peduli,dia sudah terbiasa dengan Tatapan -tatapan itu.

Dengan perlahan, ia mulai mendekati segerombolan para pria tampan itu. Aurel tersenyum ,membuat semuanya terpesona akan dirinya.

Aura Aurel terlalu kuat.

Dengan cepat mata bulat Aurel tertuju pada pria berlesung pipi manis dan ugh pastinya tampan. Jika tak salah ia bernama Arkan. Aurel berjalan dengan angkuh-nya mendekati Arkan. Setelah tepat berhadapan dengan nya. Aurel mengulas senyum.

"Hai Arkana Gifari."Aurel memainkan rambutnya manja.

"Oh, ha-hai.. "hampir saja Aurel tersedak permen karet yang ia kunyah, Oh rasanya Aurel ingin tertawa sekeras mungkin sekarang. Ia cukup tau, Bahwa Arkana merupakan salah satu playboy disekolahnya. Dan sekarang ia gugup begitu saja?

Aurel mendekatkan dirinya kemudian menarik dasi Arkan membuat muka mereka bertatapan sangat dekat. Terlihat Arkan menelan ludahnya.

"Gimana penampilan baru gue,hm?" Aurel langsung meletuskan permen karetnya tepat didepan wajahnya. Membuat sorak sorai semakin terdengar.

"its so beautiful." seketika seluruh sekolah dipenuhi oleh teriakan menggema, menggoda mereka.

Aurel diam-diam tersenyum sinis, kemudian ia melepaskan genggamanya pada dasi Arkan mulai mengikat rambutnya menjadi satu. Membuat lehernya terekspos begitu saja.

Para pria disana langsung menatap nya dengan Tatapan berbinar, membuat Aurel ingin mencolok matanya.

"Ngomong-ngomong lo juga ganteng banget loh."

Terlihat Arkan mendekati dirinya, membuat Aurel sedikit memundurkan dirinya bukannya apa-apa  ia hanya sedikit jijik.

Namun Aurel tetap keras kepala ,kemudian jarak antara dia-Arkan sangat dekat bahkan wajah mereka nyaris bersentuhan. Hingga akhirnya terdengar suara bariton  yang memanggil nya berteriak.

"AURELISTA!!" Aurel diam-diam tersenyum sinis, Aurel sangat tahu suara khas itu.

Aurel berbalik, membelakangi Arkan. Melihat pria yang berjalan kearahnya -dengan sedikit tergesa. Aurel bisa jelas tahu arti tatapan elang nya itu.

Aurel Berjalan dengan anggunnya sambil terus mengunyah permen karet dan memainkan rambutnya. Ketika langkahnya semakin dekat dengan nya ,aurel mulai mengedipkan matanya menggoda.

"Oh, hai Rayhan."

Mata rayhan memerah, urat-urat nya menyembul keluar tanda marah besar. Aurel tak menghiraukan. Ia bahkan tersenyum kemenangan. Ya misinya membuat Rayhan emosi berhasil dengan mulus.

"Lo ikut gue sekarang!!"

Aurel mengangkat alisnya. "Kemana?"

Tak ada jawaban dari rayhan , membuat aurel semakin tersenyum lebar. "Ke pelaminan ya?" sontak semuanya bersorak kearah mereka.

Rayhan menatap tajam dirinya, namun aurel bertingkah bodoamat. Dengan kasar, ia menarik lengan Aurel.

Aurel memberontak lalu membalas tatapannya lebih tajam. Kemudian ia melirik kearah belakang rayhan terdapat sofia yang menatap tajam dirinya.

Sofia mulai berjalan kedepan hingga posisinya sejajar dengan Rayhan."Dasar bit*h" Aurel tak tersinggung ia bahkan tertawa terbahak sambil memegang perutnya.

Kemudian ia melepaskan cengkraman rayhan lalu mulai berjalan disamping nya tepat posisi sofia berada. Kemudian meletuskan permen karetnya sekali lagi. "Yeah, im bit*ch,im boss."

Sofia menggeram tertahan kemudian aurel melirik Rayhan yang masih tampak marah. Aurel semakin senang. Tak terasa mereka jadi tontonan warga sekolah .

•••
Andin menatap tak percaya kearah Aurel,ia menelisik penampilanya dari atas hingga ke ujung kukunya. Kemudian menggeleng kan kepalanya.

Berbeda dengan bunga dan Resti yang tampak heboh dan memuji-muji Aurel. "Gila sih anying, cans banget lo."

Aurel tersenyum bangga kemudian mengibaskan rambutnya. "Iya donk, gue!" Kemudian mereka terbahak bersama kecuali andini.

Oh ya, Ngomong-ngomong mereka sudah berbaikan sejak dua hari lalu, Andin meminta maaf lewat sambungan telepon yang tentu saja dimaafkan oleh Aurel.

"the real bad girl.." gumaman erika membuat semuanya teralih kepadanya. Termasuk aurel yang terkekeh pelan.

"yeah, i want to be bad girl."

Lalu, tak sampai disitu. Seorang pria jangkung berwajah tampan itu mendekati Aurel sambil menghela nafas panjang. Kemudian ia menarik lengan Aurel untuk keluar.

"Tujuan nya apa?" Rio menatap datar kearahnya. Tak suka dengan penampilan barunya yang tampak sedikit terbuka itu.

"Nope, hanya untuk bersenang-senang, maybe? " Aurel terkekeh lagi.

Rio hanya menghela nafas panjang lagi. Kemudian ia memberikan jaketnya kepada Aurel kemudian menyampirkannya dibahunya membuat Aurel membeku ditempat.

"Pundak lo keliatan, gue gak suka."

Aurel hanya terdiam sambil tersenyum kalem. "Hey, just kidding. " Aurel terbahak lagi.

Namun dijarak beberapa meter, seorang pria jangkung menariknya kasar. Membuat rio maupun aurel terlonjak kaget. Namun rio tak bisa berbuat apa-apa. Terlebih aurel yang digenggam seperti itu.

"Dia punya gue kalo lo lupa." ucap nya dengan tatapan tajam kearah Rio.

•••
TBC..
PLIS VOTEMENT GUYSSS

SEE U NEXT TIME><

[✔️]KETOS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang