Part 36. First Night With You

3.7K 143 16
                                    

Aurel duduk disofa sambil menonton drama innocent defendant yang menguras air mata itu, sudah hampir satu kotak tissue yang ia habiskan dan matanya juga sudah sembap bukan main. Rayhan yang ikut menonton pun hanya diam saja tak selebay Aurel.

"Huwaa, kenapa jungwoo malah dihukum mati sih. Gak adil banget! Sabar bang dunia ini memang gak adil!"

"Loh? Loh? Berarti anaknya diculik?"

"Aaww demen ni gue sama pengacara nya udha cantik baik lagi."

Rayhan hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan Aurel yang menangis sambil mengomel terus menerus seperti kebiasaan nya. Ia sangat hafal bagaimana kelakuannya itu.

"Berisik banget lo!" Rayhan melirik Aurel yang masih saja mengomel dan sekali kali mencubit tangannya karena geram melihat film yang mengundang emosi itu.

"Ustt diem!"

Hingga akhirnya kesabaran Rayhan habis, ia mengambil remote seenak jidat. Lalu menggantinya ke film Upin dan Ipin. Aurel berdesis sinis, lalu mulai merebut remote tv dari tangannya.

Alhasil, mereka rebutan remote.

Rayhan berdiri lalu mengangkat tinggi-tinggi remote nya agar Aurel tak dapat menjangkaunya. Ya, mengingat perbedaan tinggi mereka yang jauh itu.membuat Aurel semakin jengkel saja. Ia menyesali tak mau meminum susu peninggi tubuh yang diberikan ayahnya dulu.

"Ayah, Aurel nyesel. Maafkan Aurel."Gerutu Aurel dalam hati.

"Ray! siniin remote nya ishh! "

Rayhan hanya menjulurkan lidahnya sambil terus menjinjitkan kakinya. Aurel pun mengejanya alhasil mereka berlarian, untung saja rumahnya sangat luas jika tidak mungkin mereka akan berlari sampai kerumah tetangga sebelah.

Saat kegiatan berlari itu masih berlangsung, Kaki Aurel tak sengaja tersandung ujung karpet. Membuatnya terhuyung dan jatuh kedepan, membuat tubuhnya menimpa tubuh Rayhan.

Aurel menutup matanya, kemudian ia membuka matanya dan hal pertama yang ia lihat adalah paras tampan seorang Rayhan. Rayhan yang sama menatapnya pun mengagumi bentuk wajah Aurel, yang nyaris sempurna menurutnya itu.

Aurel bisa merasakan jantung Rayhan berdegup kencang begitu juga ia, posisi ini sangat dekat sehingga membuat keduanya sangat gugup. Aurel langsung menegakkan tubuhnya yang menindih rayhan lalu berlari sekencang kenyangnya hingga menghilang dari pandangan Rayhan.

Rayhan hanya menggelangkan kepalanya, sambil tersenyum. Kemudian ia mengusap wajahnya, mencoba menghilangkan wajah Aurel yang selalu membayang bayangi pikirannya itu.

•••

Aurel hanya tertawa tak jelas saat melihat chat grup yang sangat tak jelas, ada ada saja yang dikatakan sahabatnya itu. Sedangkan Rayhan yang juga duduk selonjoran disamping itu juga memainkan ponselnya .

Tak ada yang bersuara, kecuali sesekali Aurel tertawa geli. Mereka masih sangat canggung setelah kejadian tadi sore. Bukannya apa - apa ia hanya sedikit gugup melihatnya.

"Rel? Tidur yuk, besok sekolah."

Ambigu, perkataan Rayhan terlalu ambigu untuknya.

"Hah? Gimana? Gimana?"

"Tidur ayok!" Aurel hanya mengerjapkan matanya, pikirannya sudah melayang layang entah kemana.

Rayhan menghela nafas lalu menarik tangan Aurel, dengan sedikit memaksa. Sedangkan Aurel hanya menurut saja, berontak pun tak ada gunanya.

Tangan Rayhan memegang ganggang pintu lalu membukanya. Mereka masuk kedalam kamar, yang mana Rayhan langsung mendudukkan Aurel keatas ranjang. Aurel hanya diam saja kemudian matanya membelalak melihat Rayhan tidur disamping dimana ia sedang duduk.

[✔️]KETOS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang