Part 32.Oh My God

3.1K 141 17
                                    


Aurel dan Rayhan hanya diam saja, tak ada yang berani membuka suara, bukannya tak bermain tapi mereka sehat canggung satu sama lain.

Aurel sedari tadi hanya menunduk tak berani menatap wajah Rayhan. begitu pula dengan Rayhan yang memalingkan wajahnya mengarah ke Jendela.

Diruangan ini, hanya mereka berdua karena Kedua orang tua Ray dan Bunda Aurel sudah pergi sejak tadi. Meninggalkan mereka berdua, katanya supaya lebih dekat satu sama lain.

Jujur, Aurel ingin menangis saja.

"oke tenang aurel, tunjukin sisi bad girl lo, jangan terlihat lemah dihadapan ni curut." Batin nya

Baru saja Aurel ingin membuka suara,Rayhan sudah membuka suara duluan." Kalo gak mau, tolak aja." Nadanya terdengar sangat tenang tidak datar ataupun sinis seperti biasanya.

Aurel hanya menggaruk kepalanya, kemudian tersenyum pahit." Gak ada gunanya gue nolak."

Jawaban Aurel membuat Rayhan sedikit tersentak, Pandangannya segera dialihkannya kearah Aurel yang menatapnya tak enak. Rayhan bergidik ngeri melihatnya, Aurel terlihat seperti Joker  jika tersenyum lebar seperti itu.

"Kenapa?" Tanya Rayhan masih dengan Raut tenang.

"Lo pengen banget nikah sama gue?" Lanjut Rayhan dengan raut serius.

Aurel hanya memutar bola matanya malas, lalu menatap datar kearahnya." Gak usah narsis lo. Gue mau nikah sama lo karena... " Rayhan menunggu kelanjutannya dengan raut muka sangar serius.

"...Karena bokap gue." Aurel tersenyum kecut, mengingat perusahaan nya akan diambil alih oleh Anggara corp. yang tak lain ialah perusahaan Tn. Anggara.

Rayhan menggaruk kepalanya, bingung. " kenapa?"

Aurel menghela nafas keras, lalu meniru nada Rayhan. "Kenapa?" Aurel memasang wajah seperti ini 😒.

Rayhan pun tersenyum tipis, lalu menepuk nepuk pinggir ranjang, menyuruh Aurel mendekat. aurel mengikutinya saja, tak mau membuat masalah.

"Apaan?!" Masih dengan Raut muka seperti tadi.

Diambilnya tangan Aurel lalu digenggamnya dengan lembut. Rayhan tersenyum tipis sambil mengelus sedikit rambut Aurel. "Gue minta maaf, tapi izinin gue menjaga lo selamanya."

•••
Aurel mencebikkan bibirnya kesal ketika bubur yang dibelinya tak dimakan oleh Rayhan. Yang mana Rayhan malah asik menonton Boboboy. Aurel bergidik ngeri tingkah Rayhan sangat kekanak-kanakan.

Rayhan bertepuk tangan seperti orang idiot ketika Boboboy berhasil melawan Adudu si kepala kotak. Aurel hanya menghela nafas kesal.

"Dimakan napa buburnya ish, gak ngehargain banget." Aurel mencebikkan bibirnya kesal.

Rayhan hanya melirik sebentar lalu kembali pada aktivitasnya menonton. "Kan gue bilang, gue ga mau makan kalo gak disuapin." Rayhan tersenyum kalem seperti tak mengetahui apa-apa. Sedangkan mata Aurel sudah memerah menahan amarah.

"Ishh,yaudah nih gue suapin." Aurel menyodorkan sendok kepadanya dengan raut mau-tak-mau.

Rayhan tersenyum senang lalu mulai membuka mulutnya lebar seperti anak kecil. "Aaa..."

Aurel menyuapinya dengan telaten, walau raut wajahnya seperti tak peduli tapi yang dirasakan Rayhan itu tanda Aurel peduli.

"Enwaak bnuangett Rell."

Aurel berdesis sinis." Habisin dulu makanan lo baru ngomong."

Rayhan hanya tersenyum manis kemudian mengangguk-angguk kepalanya seperti anak kecil. Diam-diam Aurel tersenyum tipis tanpa diketahui oleh Rayhan.

[✔️]KETOS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang