Part 44.Eyes Closed

2.5K 111 28
                                    

Part ini mengandung emosi jadi mohon jangan dicaci maki akunya ya:(
Siapkan tissue bagi yang baperan hehehehe

Saran: Play media diatas biar lebih ngehayati.

Happy reading

"aku meninggalkan mu bukan tanpa alasan, aku hanya ingin melihat mu bahagia tanpa kehadiran ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aku meninggalkan mu bukan tanpa alasan, aku hanya ingin melihat mu bahagia tanpa kehadiran ku. Karena aku tau kehadiran ku tak berarti apa-apa dikehidupanmu. "

•••

"AURELLL!!" Jantung Rayhan mencelos, ia berlari melawan hujan deras ini. Dia melihat bagaimanaa...

Aurel tergelincir jatuh kedalam sungai..

Mata Rayhan memerah, tanpa sadar ia menangis. Dadanya seperti terhantam batu besar, tertusuk belati. Sangat berantakan, sangat sakit.

Rayhan berlari menuju Aurel. Apa yang ia lihat membuat dadanya berdebar. Untuk kesekian kalinya Rayhan menangis.

Karena gadisnya..

Aurel.

•••
Aurel membulatkan matanya, ketika ia terkejut karena bunyi petir dari atas langit sana. Tanpa disangka sangka ia tergelincir.

"Gue beneran mati, gue mati.." batin Aurel bergetar.

Ia menutup matanya, menangisi kehidupannya yang sangat gelap ini. Ia masuk kedalam kehidupan yang salah. Ia sangat menyesal, karena terlalu mempercayai seseorang.Dadanya berdenyut nyeri. Bayangan tentang ia dan Rayhan.

Berputar seperti kaset rusak dipikirannya.

Aurel tersenyum sejenak, ia sekarang akan tenang sungguh akan tenang. Ia tak sabar bertemu ayahnya, menceritakan segala keluh kesahnya. Dan menyampaikan bahwa Bundanya sangat merindukan ayahnya.

Pasti Ayahnya akan senang sekali. Aurel tak sabar sekali. Ia akan menjaga bundanya, walau dunia mereka sudah berbeda.

•••
Rayhan terengah, ia mencari sekitar aliran sungai namun tak ditemukan apapun. Apa Aurel sudah terbawa arus? Rayhan mengepalkan tangannya.

Namun tanpa sadar, Rayhan menginjak sesuatu. Seperti sebuah benda kenyal.. Saat Rayhan menunduk menatap benda itu. Rayhan membulatkan matanya.

"AURELL!!" Rayhan melega. Itu tangan Aurel yang sedang bergelantungan dipinggir jembatan. Rayhan menatap Aurel yang menutup matanya. Tidak, Aurel tidak mungkin mati bukan?

"Rell!! Pegang tangan gue!" Detik itu juga Aurel menengadah, ia melihat raut khawatir Rayhan. Apakah ia benar benar sudah mati? Aurel tersenyum tipis.

"RELL!!" Mata Rayhan membulat ketika pegangan Aurel melemah, segera ia menarik tangan Aurel. Aurel menggelangkan kepalanya.

"Jangan.. Biarin gue mati.. Ray..." Nafas Aurel terengah, kaki dan perutnya terasa sangat menyakitkan ia tak kuat lagi. Ditambah lengannya yang sepertinya mengeluarkan banyak darah.

[✔️]KETOS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang