Part 7.Lo lagi?

4.7K 199 13
                                    

•••

"Makasih Ray" Ucap Aurel dengan diselingi senyuman tulus.

"Hmm" Jawab Rayhan seadanya.

Aurel berdecak,Cowo yang dihadapannya ini memang benar benar dingin sekali, Bicara pun hanya seperlunya saja.

"Ck! Lo ga punya mulut apa? Apa memang mulut lo ga bisa dipake? " Tanya Aurel dengan nada tak enak.

Ray pun tidak menjawabnya hanya mengedikkan bahunya acuh, kemudian pergi begitu saja meninggalkan Aurel yang sudah mencak mencak tak jelas saking kesalnya.

"DASAR ES BATU GAK PUNYA OTAK!"

•••

Aurel berjalan menuju kamarnya, namun tiba tiba Bundanya mencegatnya.

"Eittsss, Dari mana kamu nak gadis?" Tanya Bundanya Aurel dengan nada penuh selidik.

"Sekarang kamu liat udah jam berapa?" Lanjut Bu Kirana sambil menunjuk jam dinding yang berada tak jauh disana. Jam itu menunjukkan pukul 19.15.

Aurel menundukkan kepalanya, ia menyesal. "Maafin Aurel Bun, Aurel janji gak akan telat pulang lagi."

Bu kirana tersenyum kearah putri semata wayangnya itu. "Iya gapapa pokoknya jangan diulangi ya. Kamu itu perempuan. Bunda takut kamu kenapa napa Rel."

"Iya bunda,Yaudah aurel pergi ke kamar dulu" Ucap Aurel langsung nyelonong begitu saja.

Bu kirana memberi jempolnya ke udara "Oke."

Aurel memasuki kamarnya dengan langkah gontai, ia langsung merebahkan dirinya diatas kasur kesayangan nya. Ia berusaha mencari posisi yang nyaman,ketika sudah nyaman Aurel mengambil ponselnya dan mulai menjalajahi apa yang ada didalamnya. Namun ia kaget ketika ada dua pesan dari orang yang tak dikenal.

0852xxxxx..

Jangan lupa obati luka lo!

Kaki lo luka tadi.

Aurel mengerjapkan matanya bingung, lalu segera ia menoleh kearah lututnya. Yap! benar saja disana ada luka yang sudah mulai mengering. Ahh aurel tau siapa pengirim pesan yang tak dikenal itu.

Akhirnya aurel membalas pesan itu, kemudian menyeringai.

Lo ray kan?

Ciee perhatian,btw gue gapapa.

Setelah mengirim pesan itu,Aurel langsung mengambil kotak P3K yang berada didalam laci mejanya. Ia pun mulai mengobati lukanya sendiri. Sekedar informasi sih. Aurel merupakan Anggota PMR disekolahnya jadi dia cukup mahir dalam perkara mengobati. Setelah dirasanya cukup, Aurel menutup kembali kotaknya ia mulai mengganti seragamnya kemudian ia menutup perlahan matanya. Tak terasa terdengar dengkuran halus yang menandakan Aurel sudah tertidur.

•••

Ray yang sekarang sudah berada dirumahnya, lebih tepat dikamarnya sedang mondar-mandir tak jelas. Ia bingung ia harus chat duluan apa gimana. Sebenarnya sih mau mengirim pesan duluan tapi... Gengsi! Ia tak mau gadis itu jadi besar kepala dan menganggap dirinya kalah.

"Kirim enggak kirim ngak kirim ngak kirim... " Ucap Rayhan tak jelas sambil menghitung jarinya tak jelas.

"Kok kirim sih? Ulang ulang " Ucap nya kesal sendiri karna dijari yang terakhir mengatakan ia harus mengirim pesan iti duluan.

[✔️]KETOS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang