IV - 3

116 5 0
                                    


ICU. Medicube, Urk

Seorang anak berkulit hitam sambil memakan lollipop masuk ke dalam ICU tempat presiden Mubarat dirawat. Di tengah malam seperti ini, semua orang kecuali para tentara yang berjaga sudah pergi kea lam mimpi mereka. Pengawal botak presiden mubarat hanya memperhatikan anak itu tanpa melakukan apa-apa.

Anak itu merupakan pasien yang sebelumnya pingsan saat bertemu dokter Lee. Anak itu masih dengan mengemut lollipop, dia mengulurkan tangan kanannya menyentuh kening presiden Mubarat dan merasakannya. Dia menyamakan suhu tubuh presiden dengan suhu tubuhnya, karena setelah tangannya lepas dari kening presiden Mubarat, dia segera menempelkan tangan itu ke keningnya sendiri.

“Dia tidak sakit lagi.” Katanya dengan bahasa setempat sambil menunjuk presiden mubarat.

Seketika seorang pengawal dari luar ruangan masuk dan menarik tangan anak itu kasar. “Kau sedang apa? Pergi sana!” bentaknya dalam bahasa arab kemudian dia mendorong anak itu dan berhasil membangunkan dokter arab dan dokter Song yang tertidur saat menunggui presiden mubarat.

Saat itu dokter Kang datang dan langsung memeluk anak itu. “Hey! He just a kid!”

Sementara dokter Song dan dokter arab masih menatap kosong melihat kejadian itu, pengawal botak yang paham apa yang anak itu katakana segera mendekati atasannya. “Anda bisa melihatku, pak?” masih dalam bahasa arab.

Dokter arab itu segera menggeser pengawal botak dan sigap memeriksa pasiennya. Dia mengulurkan dua jarinya dan meminta presiden mubarat untuk mengikuti. Dan mereka semua langsung lega ketika melihat reaksi positif dari mubarat yang sudah lepas dari koma nya. Kini dia sudah bisa dipastikan sadar dan membuat semua ketakutan hilang.


Bangku Panjang di depan Medicube


Dokter Song keluar setelah memastikan keadaan presiden mubarat dengan dokter kang. Dokter song langsung duduk dan menggeletakkan kepalanya di atas meja. “Di sadar. Dia sadar.”

“Syukurlah.”

“Aku pikir aku hanya bisa hidup selama 37 tahun saja.” Katanya masih dengan kepala tergeletak di atas meja dengan perasaan yang teramat lega.

“Pasien juga bisa menyelamatkan dokternya.” Kata suster Jaae tak kalah lega sambil meneguk air mineral dari botol.

“Syukurlah. Keluargaku memang kaya, tapi bahkan mereka pun tak bisa menyelamatkanku di sini.” Dokter Lee menerawang.

“Ahh, kalau begitu, keluargamu tak cukup berpengaruh, ya?” tanya suster Minji polos.

Dokter Lee hanya terseyum lebar memamerkan rentetan gigi putihnya.

“Sudah dua kali aku serasa mau mati di ruang operasi.” Dokter Song bangun menatap tiga sobatnya itu lalu merebut air mineral dari tangan suster Jaae.

“Kapan yang pertama?” tanya dokter Lee penasaran.

“Saat aku mengoperasi ibunya. Aku takut mungkin salah gunting.” Katanya masih ngos-ngosan.

Tiba-tiba dokter Min datang dengan tergesa. “Cepatlah, VIP itu akan di pindahkan.”

Akhirnya mereka semua—seluruh tim medis dan tentara berkumpul di depan barak menyaksikan pemindahan presiden mubarat. Pasien VIP itu diangkut menggunakan helicopter dengan pendampingan ketat dari para pengawalnya. Dan para tentara melakukan penghormatan.

Di sisi lain, sersan Choi—Snoopy menelepon, ditemani Kibeom melapor pada sersan Seo yang sudah meninggalkan Urk dan kembali ke Korea.”VIP berangkat ke kota bersama dokternya. Operasinya sukses dan mereka sepertinya senang. Semuanya berjalan lancar.” Lapor sersan Choi sembari terus di gelendoti Kibeom yang penasaran ingin mendengar suara sersan Seo. “Ya, semuanya berjalan lancar. Kau tak perlu khawatir lagi dan istirahatlah yang banyak.” Karena semakin terganggu dengan Kibeom yang terus menggelayuti dan berusaha menempelkan telinga pada ponsel sersan Choi akhirnya dia mengalah. “Si bayi cengeng ini ngin bicara denganmu.” Lalu sersan choi pun me-loadspeaker panggilan dan derai air mata mulai muncul dari Kibeom.

Descendant of the Sun : Another StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang