Pesawat Jet Militer Penumpang. Jalur Udara Afghanistan
Kapten Yoo dan empat orang lainnya dari tim alpha duduk saling berhadapan dengan seragam tempur lengkap dan parasut yang menempel di punggung mereka. Duduk dalam ketegangan yang sudah seperti rutinitas yang pasti dilaluinya hampir di setiap waktu.
Setelah mengalami turbulence yang cukup kuat, akhirnya sebuah suara dari radio komunikasi membuat mereka memasuki ketegangan lainnya. "Kita sudah tiba di TKP. Kita akan memulai penerbangannya."
Kapten Yoo tidak lupa bertanya melalui radio komunikasi yang sudah terhubung dengannya. "Berapa lama kita akan terbang?"
"Sekitar tujuh jam." sersan Seo cepat memberi jawaban.
"Kalau begitu..." kapten Yoo mendahului mengambil name tag plat besi dari balik seragam yang dia selalu kalungkan di lehernya.
Mengerti, anggota lainnya mengikuti apa yang dilakukan atasan mereka dan mencabut nametag itu dan mengumpulkannya menjadi satu.
"Harry Potter." Panggil sersan Seo.
"Sersan Gong Cheolho, pak." Sersan Gong pemilik sandi Harry Potter segera meyahut.
"Nyamuk ini sangatlah brutal. Jadi hati-hatilah." Sersan Seo memberi arahan lainnya dengan menyebutkan sandi-sandi yang lain.
"Baiklah," sersan Gong segera mengambil semua name tag dan menaruhnya di sebuah tempat.
"Kenapa kita melepas tag identifikasi kita?" si anak baru itu baru kedua kalinya mendapatkan misi seperti ini.
"Saat kita mati saat bertugas, mayat kita harus tetap tidak teridentifikasi." Jawaban sersan Seo membuat suasana menjadi sangat tenang, terlebih si Anak baru langsung membungkam mulutnya.
Setelah tujuh jam menempuh perjalanan udara, alarm berbunyi dan memunculkan lampu berwarna merah. Lampu itu menandakan mulai dibukanya pintu di bagian penumpang. Belum mendarat, tentu. Mereka masih berada di udara dimana mereka dapat melihat asap hitam memenuhi wilayah yang akan mereka hadapi.
Sersan Gong yang belum tahu betul kemana tujuan mereka, berteriak untuk dapat bertanya. "Kemapa tujuan kita?"
"Afghanistan." Begitulah kapten Yoo menjawabnya.