20. Should we go?

1.4K 160 11
                                    

💊Psycho💊
.
.
.
{Enjoy Reading Guys}

Sepagi ini, Chanyeol sudah duduk di kelasnya sendirian. Dia tidak bisa tidur semalam hingga membuatnya terus terjaga dan datang pagi sekali ke sekolah. Mungkin karena terlalu bahagia untuk kejadian malam itu.

Dia mengusap-usap punggung tangannya yang tertempel plester bermotif Strowberry yang di pasang Baekhyun tadi malam. Chanyeol menyunggingkan senyumannya. Malam itu hubungan mereka mulai membaik, walau gadis itu belum menerimanya kembali. Tapi setidaknya Baekhyun tidak berusaha menghindarinya lagi. Dan satu hal yang paling membuatnya bahagia adalah perasaan gadis itu masih sama untuknya.

Flasback On

Chanyeol masih setia memeluk dan mengelus punggung Baekhyun untuk menenangkan gadisnya. Menggumamkan kata maaf berkali-kali hingga membuat Baekhyun terus menggeleng dalam pelukannya.

"Jangan minta maaf, sudah cukup. Aku sama sekali tidak membencimu, sama sekali tidak. Saat itu aku hanya belum siap untuk semuanya hingga aku terus menghindarimu." Baekhyun berujar di sela-sela tangisnya dalam pelukan Chanyeol.

"Kamu juga tahu, perasaanku masih sama untukmu. Aku masih mencintaimu. Tapi beri aku sedikit waktu lagi Chanyeol." Chanyeol tersenyum, merasa begitu bahagia sekarang. Baekhyunnya masih mencintainya. Setidaknya dia diberi kesempatan untuk meyakinkan hati gadis ini lagi.


"Terima Kasih Bee."

Flasback off

"Oy Caplang!!" Chanyeol langsung tersentak dari lamunannya mendengar teriakan Jongin dari arah pintu kelas. Lelaki itu mulai berjalan mendekat diikuti oleh teman sekelasnya yang juga sudah mulai berdatangan. Chanyeol memandang malas Jongin yang duduk di sampingnya dengan langsung menempelkan punggung tangannya di dahi seksinya itu.

"Kau tidak demam." gumam Jongin, tangannya beralih ke leher Chanyeol untuk memeriksa suhu badannya lagi . "Lalu kenapa kau bisa datang sepagi ini?"

Chanyeol memutar malas bola matanya dan menyingkirkan tangan Jongin dari kepalanya. "Singkirkan tangan kotormu itu. Aku yakin kau tadi pagi masih sempat untuk melakukan solo di kamar mandi tanpa mencuci tanganmu."

Mendengar ucapan Chanyeol, Jongin  terkekeh dan menepuk-nepuk pundak Chanyeol karena tertawa.

"Wuah kau benar-benar sahabat sejati ku kawan. Kau bahkan sampai tahu kegiatanku setiap pagi. Hahahah." seisi kelas melihat Jongin yang tertawa seperti orang gila. Ini masih pagi tapi makhluk yang satu ini benar-benar sudah kehilangan akalnya sepagi ini. Padahal menurut Chanyeol yang di katakannya tadi sama sekali tidak lucu, lalu kenapa lelaki ini tidak berhenti tertawa sama sekali.

"Diamlah! Nafasmu sangat busuk." Chanyeol menyumpal mulut Jongin dengan kertas buku yang sudah di remukannya dan membuat Jongin terdiam sesaat, lalu Jongin membuang kertas yang di sumpal Chanyeol pada mulutnya dan mencium bau nafasnya sendiri dari telapak tangannya, setelahnya dia mengernyitkan dahinya.

"Kau benar, nafasku sangat busuk."

"Aku akan ke kantin dulu."

Setelahnya Jongin langsung melesat pergi dari kelasnya. Chen yang duduk di depan Chanyeol membalikan tubuhnya menghadap Chanyeol.

"Katanya dia sudah sembuh?" Chen berujar dengan penasaran.

"Masih di pantau Dokter." balas Chanyeol hingga membuat Chen tertawa keras.

PSYCHO {Chanbaek}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang