23. Her Ex-Boyfie

1.2K 152 29
                                    

๑PSYCHO๑
.
.
.
ʕEnjoy Reading Guysʔ

"S-sehun?"

Luhan menatap tangannya yang di genggam Sehun. Di menggigit bibir bawahnya merasa sedikit Kecewa saat genggaman tangan Kris pada tangannya dilepaskan oleh Sehun. Luhan mendongakan kepalanya dan menatap kedua lelaki yang kini saling menatap dengan tatapan tajam, seperti akan muncul percikan api pada mata keduanya.

Jadi, sebelum perang dunia akan dimulai. Luhan lebih dulu melepaskan genggaman tangan Sehun pada tangannya lalu tersenyum canggung pada Sehun.

"Sepertinya aku akan pulang sendi--"

"Denganku!/Kau harus bersamaku!"

Luhan menatap dua lelaki di depannya ini bergantian. Bagaimana mereka bisa kompak?

Kris mengambil tangan kanan Luhan untuk di genggamnya lalu tersenyum sangat manis pada Luhan hingga membuat gadis itu ikut tersenyum.

"Mau pulang bersamaku kan? Ujar Kris dengan nada bicara yang sangat lembut, hingga hampir melelehkan tubuh Luhan sekarang.

Tapi belum sempat Luhan akan menjawab, Sehun lebih dulu menarik tangan kiri Luhan hingga mau tidak mau gadis itu ikut terseret kemana langkah Sehun membawanya, yaitu tempat parkir motornya. Menyisakan Kris sendiri di sana dengan wajah sedihnya.

Saat sampai di parkiran, Luhan menghempaskan tangan Sehun pelan. Lalu menatap manik legam milik lelaki itu.

"Aku akan pulang sendiri." baru selangkah menjauh, Sehun kembali membuat Luhan berhenti. "Orang tua mu menitipkanmu padaku, jadi kau harus terus bersamaku."

Luhan berdecih pelan dan memutar balik tubuhnya menghadap Sehun. Menatap tepat pada manik mata tajam pria itu.

"Sejak kapan kau peduli dengan itu?" Luhan tersenyum miring, lalu berjalan mendekat pada Sehun. "Kau lucu Oh Sehun." setelahnya Luhan tertawa hambar masih dengan menatap Sehun. Sementara Sehun masih menatap gadis itu datar tanpa ekspresi, tapi siapa tahu hatinya bagaimana.

"Pulanglah! Jangan pedulikan aku." setelah mengatakan itu, Luhan langsung pergi dari hadapan Sehun. Dia akan menyusul Kris, dia tidak ingin Kris pergi lagi darinya.

Sementara Sehun, pria itu hanya diam mematung menatap punggung Luhan yang mulai menjauh darinya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kenapa ini terasa menyesakan?"

.
.

Luhan berlari sangat kencang menuju tempat Kris berdiri tadi. Dia sampai hampir kehabisan nafasnya. Namun semua sia-sia. Kris tidak lagi ada di sana, pria itu sudah pergi.

"Hah~ hah~"

Luhan mendesah lemah dan terduduk di tanah.

Lagi. Lelaki itu lagi-lagi meninggalkannya tanpa sepatah katapun. Semua ini salah Sehun yang sudah menariknya sembarangan. Pasti lelaki itu berpikir bahwa Luhan akan ikut dengan Sehun sehingga dia memutuskan pergi begitu saja.

"Aarrhh SIAL!"

luhan mengacak rambutnya kesal.

●PSYCHO●

"Chan! Aku mau Ramyeon."

Baekhyun menunjuk salah satu stan makanan dan Chanyeol langsung menggeleng tidak setuju. Sekarang mereka sedang melakukan kencan pertama mereka setelah kembali berpacaran di sungai Han. Baekhyun yang mengajak kemari karena saat malam itu mereka langsung pulang saat setelah Chanyeol mengajaknya balikan. Tentunya karena telfon dari mama Byun yang terus mengganggu.

PSYCHO {Chanbaek}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang