S2 : Beginning

106 18 8
                                    

" Jiminn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Jiminn... " Panggil seorang gadis pada Jimin.

" Apa? " Jawab Jimin malas.

Jimin melanjutkan langkah kakinya yang terhenti, ia tak perduli jika gadis itu terus memanggil namanya. Ia sangat risih, bahkan dari awal pertemuan mungkin pikirnya.

" Bisa gak kalau jalan pelan dikit? " Teriak gadis yang kini berhenti melangkahkan kakinya di belakang Jimin. Yang merasa terpanggil pun menghentikan langkahnya.

Gadis itu menghampiri Jimin, ia masih berdiri di balik punggung Jimin. " Bisa gak sih lihat lawan bicaranya yang lagi ngomong. " Suruh nya lagi.

Dengan malas Jimin memutar balik tubuhnya menghadap lawan bicara, sungguh kesal dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan malas Jimin memutar balik tubuhnya menghadap lawan bicara, sungguh kesal dirinya. Ia kesal dengan teman lamanya Mina siapa lagi kalau bukan Seulgi.

Menurut Jimin ini sungguh aneh, Seulgi saat bersama dengan Mina lemah lembut bagaikan malaikat tanpa dosa giliran bersama Jimin agresif bagaikan malaikat pencabut nyawa. Jimin masih menatap lawan bicaranya dengan tatapan tidak suka, malas banget.

" Bisa gak sih kalau lawan bicaranya ngomong di jawab kek atau kasih respon jangan kaya patung doang diem melulu. " Cerocosnya tak henti.

Kini Jimin sudah kehabisan kesabaran, sungguh maunya Seulgi apa saja Jimin tidak tau. Ingin rasanya Jimin suapin cabai sekilo ke mulutnya Seulgi yang tidak bisa diam sedari tadi.

" Bisa gak sih jangan manel ke pacar temen sendiri? " Akhirnya Jimin angkat bicara, menyindir.

Bagaikan boomerang Seulgi terdiam, ia mengepal tangannya yang berada di antara kedua kakinya. " Pacar kamu aja ngijinin kok. " Jawab Seulgi.

" Dengerin nih ya, Mina itu nyuruh aku nemenin kamu pas latihan doang bukannya nemenin buat jalan - jalan semau kamu! " Seulgi masih menyimak dalam diam.

" Dan ingat tugas nemenin buat jalan - jalan itu hanya berlaku buat pacar aku, Mina bukannya kamu. " Sambungnya, Seulgi menundukkan kepalanya tak ingin menatap manik hitam Jimin lagi sebab dari sorotan matanya menyiratkan bahwa pria itu sedang marah.

Second Chance (ft. Jimina) [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang