S2 : Something New

102 17 17
                                    

Mina berjalan ragu saat hendak ingin masuk ke dalam ruangan yang berpintu putih itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mina berjalan ragu saat hendak ingin masuk ke dalam ruangan yang berpintu putih itu. Tapi ini tugasnya, ia harus melakukannya, maka ia mengayunkan tangannya untuk mengetok pintu tersebut diselingi dengan sapaan halus.

" Langsung masuk saja. " Titah seseorang dari dalam sana.

Mina berdeham, ia berjalan perlahan mendekati bosnya yang indah di masa lalunya ya dialah mantan. Tersenyum kikuk itulah yang tampak di wajah gadis yang kini sedang gugup, genggamannya sangat banyak penuh dengan berkas.

Saat hendak akan menaruh semua berkas yang ada di genggamannya, Jimin ternyata ikut turut serta membantu mengambil berkas dari genggaman nya.

Tangan Mina reflek menjatuhkan semua berkas sebab tangannya yang tak sengaja bersentuhan dengan tangan Jimin, yang hendak membantu malah menjadi kaget akibat ulah Mina. " Ma--maaf pak, saya tidak sengaja. " Kata Mina terbata - bata.

Pria di hadapannya kini bukan melayangkan tatapan tajam atau semacamnya tetapi pria itu kali ini malah tersenyum manis di hadapan Mina. Tentu saja Mina merasa bingung, ia membuat kesalahan mengapa diberikan sebuah senyuman yang bahkan ia rindukan selama ini.

Mina tak ingin terlalu lama tenggelam dalam pikirannya ataupun perasaannya karena semua ini tidak akan bisa memutar waktu kembali seperti semula. Status mereka kini hanya sebatas rekan kerja. Lalu ia cepat memunguti semua berkas yang berceceran di atas meja kerja Jimin.

" Biarkan aku saja. " Katanya membuat Mina terdiam.

" Tapi ini salah saya pak, jadi saya yang akan membereskan semua kekacauan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Tapi ini salah saya pak, jadi saya yang akan membereskan semua kekacauan ini. "

" Kamu kembali ke meja mu saja, biar aku yang bereskan ini semua. " Suruh Jimin.

Mina akhirnya ijin pamit kembali ke meja kerjanya, lalu tangannya terulur membuka pintu. " Mina. " Panggil Jimin.

Yang terpanggil pun menoleh, " Ada apa pak? " Tanya Mina dengan tampang polosnya.

" Jangan panggil aku dengan embel-embel pak tapi panggil saja dengan nama ku. "

Seketika jantung Mina berpacu lebih cepat dari sebelumnya, ntah apa yang terjadi. " Tapi itu tidak sopan pak. "

Second Chance (ft. Jimina) [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang