S2 : Letting Go

207 19 1
                                    


" Astaga! Apa yang terjadi?! "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Astaga! Apa yang terjadi?! "

Seorang gadis menangis di dalam kamarnya, tangisannya memenuhi seisi rumah kosong ini. Tampak tak terurus, juga begitu berantakan.

Banyak pecahan beling yang berserakan di lantai, seisi rumah hancur rusak parah akibat pukulan maupun bantingan kasar. Sekiranya seperti itulah keadaan yang bisa digambarkan.

Rumah kosong berantakan bak tanpa penghuni, pria tersebut berjalan melewati beling yang berceceran. Ia melangkahkan kakinya mendekati sebuah pintu di pojokan ruangan.

Suara tangisan tersebut berasal dari sana. Dengan cepat ia mendobrak keras pintu kamar yang terkunci, ia mencoba berulang kali dan pada akhirnya menemukan ujung bahwa pintu itu bisa terbuka.

" Udah jangan gitu lagi! " Pekiknya pada gadis yang terduduk di lantai yang begitu dingin.

Ia menghampiri sang gadis lalu melempar sembarang cutter yang telah mengiris tipis kulit pergelangan tangan gadis itu. Tatapannya kosong, tubuhnya yang hanya berbalut dress selutut menyebabkan tubuhnya kedinginan.

" Ya Tuhan! Tangan kamu banyak mengeluarkan darah... " Kalut pria itu di lhadapan sang gadis. Tapi gadis itu hanya diam menatap lurus dengan tatapan kosong.

Pria itu langsung cepat berdiri, " Dimana kamu taruh obat-obatan? "

Tak ada jawaban, pria itu tampak mengusap rambutnya frustasi. Lalu cepat keluar dari kamar untuk mencari kotak obat, luka goresan di tangan gadis itu harus diobati jika tidak maka bisa saja infeksi sebab cutter yang digunakan lumayan berkarat.

Kesana kemari pria muda itu terus mencari, tak ada kata menyerah. Saat di kamar sebelah ia menemukan kotak obat yang sedari tadi ia cari lalu cepat di raihnya kemudian ia jinjing masuk ke kamar gadis tadi.

Naasnya ia terlambat, gadis tersebut telah pingsan dengan banyak obat di genggamannya. Gadis itu telah menelan banyak sekali obat dosis tinggi hingga overdosis.

Dibopong bawa keluar terburu-buru lalu di baringkan di kursi belakang mobil, tujuan utama adalah rumah sakit. Ia harus menyelamatkan nyawa gadis tersebut, sebab ia juga merupakan temannya.

Sesampainya di rumah sakit langsung cepat di bawa ke ruang gawat darurat. " Maaf, anda jangan dulu masuk biar kami periksa terlebih dahulu. Anda tunggu di sini saja. " Titah perawat kepada pria itu.

Tangannya tergerak mengeluarkan ponsel dari dalam jasnya, ia duduk dengan cemas menunggu panggilan nya terjawab. Namun nihil.

panggilan yang ada tuju sedang sibuk atau di luar jangkauan....

Berulang kali menelfon tetap saja tak mendapat jawaban. Mengapa banyak sekali yang membuat ia cemas, kedua sahabatnya sangat memusingkannya saat ini. Yang satunya overdosis obat sedangkan satunya lagi berada di beda kota bahkan sekarang tak bisa di hubungi.

Second Chance (ft. Jimina) [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang