S2 : Breakup

99 23 10
                                    

" Dek, ini beneran kamu mau akhiri semua ini? " Tanya Jennie memastikan pada Mina yang sedang duduk menyisir rambutnya di depan kaca meja rias

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Dek, ini beneran kamu mau akhiri semua ini? " Tanya Jennie memastikan pada Mina yang sedang duduk menyisir rambutnya di depan kaca meja rias.

" Iya, aku udah muak kak! " Kata Mina.

Jennie yang duduk di tepian masih setia memandangi adiknya yang sedari tadi menyisir rambutnya tanpa henti. Lama sekali pikir Jennie, wajah Mina tak bisa di katakan sedih biasa melainkan sangat memprihatinkan.

Mungkin saja semalaman Mina tidak tidur. Tapi terkaan Jennie benar adanya, ia semalaman bergadang sambil menangis. Ia terus menangis hingga subuh, lalu tertidur pulas tanpa di sadari.

Wajahnya tampak sembab, ia juga kelihatan murung. Jennie mencoba menenangkan bahkan menghiburnya tetap saja tidak diperdulikan alias di abaikan oleh sang adik.

" Kamu yakin? " Tanya Jennie lagi.

Mina hanya mengangguk tanpa menjawab, pandangannya masih fokus menatap kaca besar di hadapannya dengan tangan yang tak hentinya menyisir rambutnya yang dulu sebahu sudah memanjang sekarang.

Jennie bangkit berdiri dari duduknya, ia menghampiri adiknya, Mina. Ia merebut sisir dari tangan Mina yang lemah itu. Lalu hendak menyisir rambut Mina, ia segera mencepol rambut adiknya.

" Kamu jangan sedih lagi, aku udah gak bisa ngasih banyak saran karena kamu selalu menolak. Jadi aku biarin kamu melakukan apa yang kamu mau, ku harap kamu gak menyesal. " Kata Jennie.

" Gak akan kak-- " Lirih Mina.

Jennie mendekatkan wajahnya ke telinga Mina yang sedang duduk mematung, " Kalau kamu menyesal, dengan segera kamu harus kembali ke dia. " Bisiknya.

Mina tak bergeming lagi, langsung Jennie mengiring adiknya melangkahkan kaki masuk ke dapur. Ibu mereka telah menyiapkan sarapan untuk mereka.

" Anak mama yang cantik - cantik, ayo langsung makan-- " Ajak ibu.

" Ayah kemana, ma? " Tanya Jennie.

" Udah berangkat kerja duluan subuh tadi. " Kata ibu.

" Tumben awal? "

" Ayah mau keluar kota-- "

Di meja makan hanya Jennie dan ibu saja yang berbincang,l sedangkan Mina hanya memandangi makanannya dalam diam. Sendok yang ia pegang hanya bergerak memainkan makanan dalam piring.

" Mina, kok gak di makan? "

" Gak selera ma. " Jawab Mina.

" Tumben berangkat awal ke kampus? Masih jam enam loh ini-- "

" Lagi pengen ma. " Jawab lemas Mina.

Ibu melayangkan tatapan heran menatap anak gadisnya, lalu mengalihkan atensi menatap Jennie sang kak. Jennie hanya mengedikkan bahunya, ia sengaja karna tak ingin membuat adiknya semakin jatuh terpuruk dalam kesedihan.

Second Chance (ft. Jimina) [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang