Tak terasa oleh mereka, kini sudah menempati semester akhir di bangku SMA. Mereka berdua mulai sibuk belajar bersama agar mendapatkan nilai yang bagus di kelas.Jimin dikenal sebagai murid pintar di kelasnya sedangkan Mina berbanding terbalik dengannya. Mereka memutuskan untuk belajar bersama di sebuah cafe.
" Yang-- kenapa kamu maksa aku belajar sih...? " Keluh Mina pada Jimin.
Jimin membelai pucuk kepala Mina lembut, " Astagaa-- bahasanya sekarang pakai aku kamu ya sekarang?? " Jimin tertawa kecil nyaris tak terdengar.
" Hah apa?! Sejak kapan gue ngomong ngomong begitu? Gak ada dih, lo salah denger! "
" Barusan begitu astaga, lo lupa atau pikun sih? Cepet amat lupanya. " Jimin melihat ekspresi Mina yang lucu membuat ia tertawa geli.
" Lo siapa? Gue dimana? Nama gue siapa? Astaga, kayanya gue lupa ingatan deh! " Lantur Mina.
" Berhubung lo lagi lupa ingatan, kayanya gue harus kasih tau sesuatu deh-- " Tiba - tiba ide iseng oknum bernama Jimin selewatan di pikirannya.
Wajah serius Jimin membuat Mina menjadi penasaran, " Apa tuh?? "
" Lo itu pacar gue dan kita itu ngomongnya make aku kamu, biar enak didenger. Deal? "
" Kenapa harus aku kamu? Pakai gue lo aja deh, ayolah-- Please... " Bujuk Mina.
" Siapa suruh pake segala lupa ingatan. Kalau ada di antara kita yang ngomong pake gue lo, maka hukumannya adalah harus nurut apa yang di katakan sama yang tidak melakukan kesalahan. Sip? "
" Yahh-- maaf Jjm, gue kan cuma bercanda doang tadi.... " Melas Mina.
" Ehh... Barusan dibilangin udah lakuin kesalahan aja hadeh... " Tegur Jimin, Mina tersentak kaget.
Memukul mulutnya sendiri. " Kenapa jadi gue eeh-- maksudnya aku yang harus kena duluan sih?! " Protes Mina, cemberut mengadu atas keteledorannya.
" Ahahaha... " Jimin tak hentinya menertawakan tingkah Mina yang dungu.
" Udah puas ketawanya? "
" Udah kok, oke ini sebagai hukumannya. " Pinta Jimin sambil menunjuk-nunjuk bibirnya yang telah maju. Tentu Mina membelalakkan matanya kaget.
" Aihh! Gak mau, yang lain dong! Hukumannya berat gak mau... Please gantiii-- " Mina memohon dengan usaha kerasnya.
" Oke aku ganti. Kamu ujian harus mendapatkan nilai di atas 70 gimana, mudah kan? "
" Astaga yang, kenapa hukumannya pake nilai. Kamu kan tau sendiri kalo aku itu malas belajar. " Ia tak henti mengeluh.
" Nolak aja gapapa kok. "
" Beneran? Asik! " Mina duduk sedikit melompat kegirangan saking senangnya. Ia tak ingat tempat padahal masih di dalam cafe yang lumayan ramai oleh pengunjung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance (ft. Jimina) [ END ]
Fiksi RemajaSudah selesai tahap revisi! Menolak pernyataan cinta seorang pria yang tulus mencintainya. Gadis bernama Mina ini juga mencintai lelaki tersebut, namun karena ia telah memiliki seorang kekasih. Jadi, ia menolaknya. Pernyataan cinta untuk kedua kali...