S1 : First Semester

306 92 18
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Gak perlu tarik-tarik tangan gue, sakit tau! " Keluh Mina, ia mencoba melepaskan tangannya dari genggaman pria itu. Pria itu sebaya dengannya.

Pria yang menarik dirinya pergi dari kantin adalah teman sekelasnya yakni, Jimin.

" Mina jangan seperti itu, nanti orang mengira yang buruk tentang gue-- " Jimin menarik Mina ke tempat yang letaknya tak jauh dari kantin, tetapi ruangan yang mereka tempati sekarang tampak sepi.

" Lalu kenapa lo tarik-tarik? Gue bisa jalan sendiri. " Mina menatap kesal wajah Jimin, rasanya ingin cepat kembali ke kantin bersama para sahabatnya.

" Gue cuma khawatir sama lo Minaa.. Tapi maafin gue gak sengaja narik tangan lo.  " Jimin tampak merasa bersalah.

" Iya gue maafin, awas yaa lo ulangin lagi! Btw sejak kapan lo khawatir sama gue? " Tanya penasaran Mina.

" Gue cuma mau tanya, kenapa pas upacara lo gak ada? Lo sakit? Sakit apa?... " Jimin menatap Mina dengan tatapan yang penuh khawatir dan Mina sedikit kaget dengan Jimin yang banyak bertanya.

" Gue tadi ke UKS. Cuma sakit biasa kok, lo gak perlu khawatir. Udah dulu ya.. Gue mau nyamperin temen-temen dulu, byee! " Mina melangkahkan kakinya berjalan menuju kantin. Ia akan kembali kesana menemui kedua sahabatnya itu.

" Mina tunggu! " Ujar Jimin dengan menahan tangan Mina dan gadis itu pun menoleh ke belakang.

" G--gue mau ngomong sesuatu ke elo... "

" Ngomong apa lagi? " Tanya Mina.

Jimin pun menggaruk kepalanya yang tak gatal, " A-anu.. Sebenarnya guee-- " Katanya ragu.

" Gue apa hah??... " Mina semakin penasaran, hingga ia tak sadar nada bicaranya menjadi sedikit meninggi.

" Gue--- GUE SUKA SAMA LO, MINA! " Teriak Jimin memenuhi koridor yang sepi itu, masih dengan memegang tangan Mina.

Mendengar kalimat itu, Mina dengan spontan segera melepaskan tangannya dari genggaman tangan Jimin dan terdiam menundukkan kepalanya. Ia tak menatap manik gelap Jimin, sungguh tak ingin.

" Mina--- jangan diam saja, ayolah jawab... " Desak Jimin meminta jawaban.

Mina mengadahkan kepalanya menatap Jimin, " gue beneran tulus dari hati, bukan cuma sekedar main-main. " Sambung Jimin meyakinkan Mina.

" Ekhm... Jujur gue sebenarnya juga pernah suka sama lo,  tapiii-- "

" Tapi-- " Mina menggantungkan kalimatnya, ia masih sangat bingung.

" ... Tapi apa Mina? " Tanya Jimin hingga alis pria itu menyerengit kebingungan.

" Minaa... " Jimin menggoyang tubuh Mina pelan.

" Jawab pertanyaan gue, please.. " Desak Jimin lagi yang terus mencoba memanggil nama sang gadis karena ingin mendapatkan sebuah jawaban yang pasti.

" Iyaaa?! " Mina terkejut dari lamunannya sebentar.

" Yess!! Lo nerima gue kan? Thanks Mina--- " Sontak Jimin melompat kegirangan saking bahagianya.


" Tapi Jim.. "

















Second Chance (ft. Jimina) [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang