Jimin duduk sendirian di ruang makan rumahnya. Ia menikmati kesendiriannya dalam keheningan yang di ciptakan dalam ruangan ini. Ia tak tinggal sendiri melainkan masih bersama dengan keluarga nya.
Kedua tangannya menggenggam secangkir kopi yang ia seduh tadi, sesekali ia hirup aromanya sebelum meminumnya. Rasanya membuat matanya segar kembali, rasa kantuk yang menyerang di pagi hari menjadi hilang lenyap ntah kemana.
Hari ini ia bolos, sedang tak bersemangat untuk masuk kuliah. Waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi, ia masih duduk bersantai di ruang makan. Ia juga akhir - akhir ini melakukan kebiasaan melamun semenjak ia di putuskan oleh Mina.
" Hei! Ngapain bengong pagi - pagi?! " Tegur kakak laki-laki pertamanya.
Yang di tegur malah kaget dengan tatapan heran. " Lah kenapa abang pulang cepet?! Katanya besok? "
Jimin bukan anak tunggal melainkan anak terakhir dari tiga bersaudara. Anak sulung bernama Seokjin, sudah bekerja. Ia berkuliah di luar negeri sendiri tidak seperti adik - adiknya dalam negeri saja, setelah lulus dari sana Seokjin juga langsung bekerja di sana makanya sudah jarang pulang ke negara asalnya.
" Gak usah lebay, aku udah gede. Pesen taxi kan bisa-- "
Jimin mengangguk iya, " Hm iyadeh, lagian aku juga lagi mager keluar. "
Mereka berdua berbincang-bincang di ruang yang sama. Rumah tampak sepi karena ibu dan ayah sudah pergi bekerja sedari tadi pagi. Tapi ada satu orang yang menghuni rumah, ia dalam diam hobinya tidur di pagi hari sampai menjelang siang hari.
Ia anak bungsu, Namjoon. Anak semester akhir, hobi tidur dan bermalas-malasan tetapi memiliki otak yang di atas rata-rata, IQ nya tinggi. Sungguh luar biasa terkadang membuat Jimin sedikit iri namun tetap saja ia harus mencintai dirinya sendiri, mensyukuri apa yang telah diciptakan Tuhan.
" Heh! Kenapa gak kuliah? " Tegur Namjoon saat keluar dari kamar menuju ruang makan. Ia melewati mereka berdua dengan mata yang sedikit memejam. Ia mengambil secangkir air putih.
Saat ia meneguk seteguk air, malah ia sembur di wajah Seokjin. Seokjin menatap malas tak menunjukkan sedikitpun ekspresinya, tunggu saja setelah ini ia akan di hajar habis - habisan oleh abangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance (ft. Jimina) [ END ]
Teen FictionSudah selesai tahap revisi! Menolak pernyataan cinta seorang pria yang tulus mencintainya. Gadis bernama Mina ini juga mencintai lelaki tersebut, namun karena ia telah memiliki seorang kekasih. Jadi, ia menolaknya. Pernyataan cinta untuk kedua kali...