S2 : Remove

117 14 5
                                    

Tangan lembutnya tergerak untuk mengetuk sebuah pintu ber cat putih itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan lembutnya tergerak untuk mengetuk sebuah pintu ber cat putih itu. Sepertinya kalian tau itu pintu yang mengarahkan Mina akan ke ruang mana, siapa lagi jika bukan ruang kerja Jimin.

Sudah beberapa kali Mina mengetuk namun belum mendapat sautan dari dalam, Mina terbiasa seperti itu jika tanpa adanya titah dari Jimin menyuruhnya masuk maka ia tak akan masuk. Namun seringnya, pasti tanpa menunggu waktu lagi ia akan di persilahkan masuk membawa berkas yang hendak akan di tandatangani.

Tapi kali ini Mina masih diam berdiri di depan pintu  mondar-mandir sambil memegang setumpuk berkas. Tumben sekali pikirnya.

Tugas ia masih banyak bahkan masih menumpuk, jadi ia memutuskan untuk langsung masuk saja kalau berlama berdiri di luar seperti ini malah membuatnya semakin pegal. Lagi pula ia bukan mau mencuri hanya ingin meletakkan semua berkas yang menumpuk ini di atas meja kerja bos.

Akhirnya ia memutuskan untuk masuk, setelah pintu terbuka lebar dan saat itu pula ia menemukan sebuah jawaban. Jawaban atas kemana Jimin pergi, pria itu ternyata sedang tertidur pulas di sofa panjangnya.

 Jawaban atas kemana Jimin pergi, pria itu ternyata sedang tertidur pulas di sofa panjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Hm... Pantas saja tak menyahut, lagi tidur ternyata. " Gumam Mina.

Ia menggelengkan kepalanya pelan, setelah menutup pintu langsung cepat meletakkan semua berkas di atas meja kerja Jimin.

Langkah kakinya berjalan mendekati sofa tempat Jimin merebahkan tubuhnya. Mina berjongkok memandangi wajah damai Jimin yang sedang tertidur.

Tanpa di sadari tangannya terulur mengusap rambut Jimin, ia membelai dengan lembut. Sudut-sudut bibirnya tertarik membentuk seulas senyum manis. Dari lubuk hati yang terdalam ia merasakan ada sesuatu yang ingin ia sampaikan,

" Aku rindu. "

 "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second Chance (ft. Jimina) [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang