S2 : First Day of Work

79 17 7
                                    

Jam menunjukkan pukul sebelas malam, mereka tak langsung tidur tetapi menonton bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjukkan pukul sebelas malam, mereka tak langsung tidur tetapi menonton bersama. Di ruang tamu mereka berdua menonton bersama, Jungkook banyak sekali menyimpan film yang bagus untuk ditonton. Mina hanya suka menumpang menonton saja, ia malas untuk membeli kaset ataupun mengunduh filenya.

Sambil menonton mereka mengemili snack yang kemarin Jungkook beli. Pria itu sangat suka menyimpan banyak sekali Snack, ia hobi mengemil makanan ringan. Tidak juga sih malahan semua jenis makanan akan ia makan selama itu enak, sebutan dari Mina padanya adalah  omnivora makhluk pemakan segalanya.

Cuma satu yang tak pernah dilakukan Jungkook.

Makan teman.

Ha-ha-ha... .

Mereka serius ketika menatap layar laptop milik Jungkook. Mina duduk di sofa sedangkan Jungkook di lantai, mereka terus asik mengemili Snack di tangan masing-masing sambil menonton laptop yang letaknya di atas meja.

Apartemen yang di beli memiliki ukuran yang besar, Jungkook yang mencarinya dan Mina memang menyerahkan semua urusan ini ke Jungkook.

" Mina, seru gak film yang aku rekomendasikan ke kamu? " Tanya Jungkook sehabis mematikan laptopnya, film mereka sudah selesai di tonton.

Saat menoleh ternyata Mina sudah tertidur dengan kantong kue kosong di pelukannya. Jungkook tersenyum menatapnya. Lucu.

Akhirnya Jungkook membereskan semua sampah sisa makanan yang mereka cemili sedari tadi dengan menyapu bekas remahan kue yang berceceran agar tak banyak serangga di sana. Lalu setelah selesai ia menghampiri Mina yang terlelap di atas sofa.

" Mina bangun, ke kamar yaa. Jangan tidur disini ntar sakit loh badannya. " Ujar Jungkook.

Mina masih dalam tidur nya, nyenyak sekali. " Mina bangun dulu yuk? " Bisiknya lagi, nihil tak berpengaruh.

Akhirnya Jungkook memutuskan untuk membopong tubuh Mina ke dalam kamar yang telah tersedia. Di sana tersedia dua kamar dan mereka tidur secara terpisah.

Sesampainya di kamar Mina, Jungkook merebahkan tubuh Mina secara perlahan agar  tak terbangun tak lupa juga menarik selimut tebal untuk menutupi sekujur tubuh Mina agar tak kedinginan. Malam ini cuacanya sangat dingin, padahal tidak hujan.

Sebelum keluar dari sana Jungkook mengulurkan tangannya mengelus surai Mina yang telah panjang. Ia berjongkok di hadapan Mina yang tertidur pulas.

" Terima kasih untuk hari ini, apapun jawaban yang kamu beri ke aku tetap ku hargai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Terima kasih untuk hari ini, apapun jawaban yang kamu beri ke aku tetap ku hargai. Aku sayang kamu. " Jemarinya mengelus lembut pipi Mina.

Bangkit berdiri hendak pergi dari sana, ia membungkuk sebentar lalu mengecup kening Mina. " I love you, good night Mina. " Bisiknya lalu pergi meninggalkan kamar Mina dan kembali ke kamarnya sendiri yang tepat di sebelah kiri kamar Mina.




***






Seperti biasa di pagi ini Mina di antarkan Jungkook di hari pertamanya bekerja. Ia sangat bersemangat sekali untuk pertama kali kerja. Jungkook selalu mendukungnya selalu.

" Semangattt! " Kata Jungkook menyemangati Mina yang sudah keluar dari mobil.

" Pasti dong! " Katanya sambil melambaikan tangan dan melempar fly kiss kepada Jungkook yang masih setia tersenyum manis padanya.

" Eh mas, udah jadian ya? " Tanya pak satpam yang pernah bertemu dengannya kemarin.

Jungkook hanya tersenyum, " Pak, saya pamit dulu ya... "

" Iya, hati- hati mas. " Kata pak satpam itu saat melihat kepergian mobil Jungkook.


















" Kamu temui pak bos ya di ruang lantai lima. " Ujar salah satu karyawan di sana pada Mina.

Hanya diberi tau saja tanpa di tunjukan letak ruangannya secara spesifik. Mina masih baru jadi ia belum tau seluk beluk perusahaan ini, apalagi tempatnya. Di Bandung saja jika tanpa bantuan Jungkook bisa saja tersesat sepertinya Mina.

Ia berusaha mandiri trus melangkahkan kakinya masuk ke dalam, agar cepat ia naik lift saja. Tapi liftnya selalu penuh di salip dengan para pekerja di perusahaan itu, mungkin karena ia masih baru jadi mereka berbuat seenaknya saja.

Akhirnya Mina memilik jalan manual saja, menaiki tangga. Lantai lima itu cukup menguras lebih tenaga Mina. Lelah itu yang di rasakan Mina, rasanya sudah mau menyerah saja hari ini tapi ia gak mau mengecewakan semua orang yang selalu menyemangati dirinya.

" Permisi mbak, saya mau tanya ruangan pak bos di mana ya? " Tanyanya sopan pada karyawan bagian informasi di lantai lima ini.

" Ada perlu apa ya mbak? " Tanyanya.

" Saya yang kemarin di terima bekerja di sini, dipanggil untuk menemui bos diruangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Saya yang kemarin di terima bekerja di sini, dipanggil untuk menemui bos diruangannya. "

" Langsung saja ke ruangan ujung sana ya, ruangannya ada di sana pintu yang berwarna putih sendiri itu. " Ujar sang karyawan tapi tatapannya menandakan bahwa ia tak suka akan kehadirannya Mina di sana.

Mina langsung melangkahkan tungkai kakinya pergi, ia pergi secara perlahan. Soalnya belum saja ia pergi jauh sudah di bicarakan hal yang buruk tentangnya.

" Kira - kira orang lusuh kaya gitu di taruh bagian apa ya? "

" Jadi obe kali. " saut teman karyawan yang Mina tanya tadi.

" Haha, iya kali ya  kaya nya lebih cocok. "

Sekiranya seperti itu yang di bicarakan tentang Mina. Penampilannya menjadi buruk karena menaiki tangga tadi, ia berkeringat berlebih makanya jadi kurang rapi. Sebenarnya ia mau ke toilet terlebih dahulu untuk merapikan pakaian, menata rambut serta makeup nya yang sudah luntur. Tapi mana sempat, keburu dipecat nantinya jadi mau tidak mau ia langsung keruangan bos saja.

Tak peduli, ia terus berjalan sampai di pintu tujuan.

Ingin mengetok tapi ragu, demi masa depan harus di lakukan. Ia harus percaya diri dan semangat menurut pandangannya.

Ia mengetok dalam ragu, " Langsung masuk saja. " Ujar pria dari dalam sana, tak asing Mina mendengarnya.

" Duduk saja, jangan sungkan. " Ujarnya.

Mina langsung menuruti. " Baik pak sudah, terimakasih. "

Dalam hati Mina ingin misuh. Bosnya kurang ajar, seenaknya saja bicara tanpa menoleh lawan bicaranya. Tapi suara pria itu tidak asing di pendengaran nya.


















Sorry lama, aku sibuk nugas dan aku gak bisa kendaliin diri aku yang moodyan bgt...
down mulu





Second Chance (ft. Jimina) [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang