S2 : Promise

127 15 19
                                    

" Mina tunggu! " Pekik pria di belakang Mina yang mengejar sampai keluar kantor dengan tergesa-gesa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Mina tunggu! " Pekik pria di belakang Mina yang mengejar sampai keluar kantor dengan tergesa-gesa.

" Tungguin hei! "

" Mina tungguin, please... " Suaranya yang menggema di dalam ruangan dapat di dengar semua orang yang berlalu lalang hendak pulang.

Semua orang membicarakan mereka berdua, semua mata tertuju pada mereka yang sedang kejar-kejaran bagai kucing dan tikus.

Dari kejauhan ternyata Wendy yang sedang sibuk memamerkan perhiasan yang melilit di pergelangan tangannya yang tampak begitu indah menjadi tertegun. Ia juga melihat apa yang sedang orang lain perbincangkan.

Wendy menyebik bibirnya tak mood lagi untuk memamerkan apa yang ia miliki. Ia diam berdiri memandangi kesal dari kejauhan, teman perkumpulannya menyadari akan hal itu mencoba menenangkannya.

Saat Mina berhasil keluar ambang pintu gedung tangannya berhasil di raih sama seseorang yang mengejarnya dari belakang tadi.

Saat Mina berhasil keluar ambang pintu gedung tangannya berhasil di raih sama seseorang yang mengejarnya dari belakang tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Apasih Jim? " Keluh Mina.

Jimin hanya cengengesan tak menjawab, ia menggosok tengkuknya tanpa alasan. Karena kelamaan Mina menghempas pegangan Jimin dan terus berjalan.

Mina tersenyum tipis meninggalkan Jimin yang masih terdiam mengusak rambutnya kesal. Ia bahkan menghembuskan nafasnya tetapi dengan tungkai kaki yang masih bergerak mengekori Mina.

" Mina ayo pulang bareng. " Usulnya.

" Minaaaa-- ayo buruan! " Teriaknya lagi.

Mina berhenti, Jimin pun tak berteriak memanggil lagi. Ia tersenyum lalu mengejar menyusul Mina yang berada di sisi mobilnya yang terparkir sejak pagi.

Tangannya membuka pintu mobil, " Silahkan masuk... " Godanya pada Mina yang ia perlakukan bagai tuan putri.

Gadis itu langsung menundukkan kepalanya masuk ke dalam mobil, tak lupa memasang seatbelt. Mina memperhatikan Jimin dari dalam kaca mobil yang sedang berjalan memutar untuk masuk ke dalam mobil.

Di liriknya di sisi kanannya, pria itu menghelakan nafasnya lagi. " Capek? " Tanya Mina.

 " Capek? " Tanya Mina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second Chance (ft. Jimina) [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang