Ya, Tuanku

152 22 3
                                    

35 : Ya, Tuanku

"Felora!" Hermione menghentikan langkahnya dan berbalik melihat Malfoy yang sedikit berlari menuju ke arahnya. "Apa yang kau lakukan padanya Granger?!" Desak Malfoy langsung mengambil alih Felora dari pegangan Hermione.

"H-hey hati-hati dia sedang tidak sadarkan diri," kata Hermione saat Malfoy berusaha membangunkan Felora dalam rengkuhannya. "Apa yang kau lakukan Granger?" Mata Malfoy melotot melihat ke arahnya. "Santai saja. A-Aku hanya menemukannya tergeletak di dalam perpustakaan tadi. Aku yakin ia siswi Slytherin jadi aku berniat membantunya."

"Alih-alih membawanya ke Hospital Wing kau malah membawanya kembali ke asrama? Apa kau yakin ini bukan karena ulahmu, Potter, dan Weaselby itu?" Malfoy melihat Hermione dengan tatapan curiga. "A-aku hanya ya kau tahu. Aku rasa ia akan beristirahat lebih nyaman di asramanya. Nah karena kebetulan kau sudah bersamanya kalau begitu aku permisi dulu, dah." Hermione berujar cepat kemudian agak sedikit berlari menjauh pergi dari lorong bawah tanah tempat Asrama Slytherin itu.

Draco pun membawa Felora masuk ke dalam ruangan khusus prefeknya lalu membaringkannya di atas kasur empuk besar miliknya. Diselimutinya tubuh Felora supaya ia tidak kedinginan di dalam sini well, still, ruangan ini masih terletak dibawah danau hitam dan dikelilingi tembok batu yang dingin so...

"Apa yang terjadi padamu Felora?? Cepatlah bangun... Aku menunggumu...." Draco mencium pucuk kepala Felora lalu mendudukkan dirinya sendiri di sebelah kasur di samping gadisnya sambil mengusap surai rambutnya dengan sayang.

<>

"Bagaimana menurutmu Professor?"

"Seperti yang kuduga. Ini tidak bisa dihancurkan dengan sihir biasa." Hermione mengangguk paham. Ia pun mencoba mengayunkan tongkatnya sebelum dihentikan oleh Dumbledore. "Kita harus yakin sebelum mencobanya Miss Granger. Kalau ternyata tidak berhasil, aku yakin You-Know-Who akan merespon," ujar Dumbledore menasehati. Hermione sempat kaget sebentar sebelum mengangguk mengiyakan. Mengapa aku bersikap bodoh barusan.... pikirnya kesal karena membiarkan rasa terburu-buru menguasainya.

"Aku yakin Felora memiliki informasi yang juga bisa membantu kita. Lebih baik kita menunggunya bangun," kata Dumbledore menarik napas lelah akibar berjam-jam berkutat dengan Time Turner yang dipenuhi sihir hitam ini. "Baiklah professor. Kurasa aku akan ke perpustakaan, membantu mencari cara mematahkan sihirnya," ucap Hermione pamit pergi.

"Terima kasih Miss Granger." Dumbledore tersenyum hangat lalu mengangguk mempersilahkan Hermione pergi.

<>

Di dalam sebuah ruangan hitam sederhana terlihat seseorang yang sedang duduk nyaman di atas kursi kebesarannya. Seekor ular besar menggeliat di sekitaran kakinya namun tampaknya orang itu tak terganggu sama sekali akan kehadiran ular tersebut. Alih-alih mengusirnya, orang itu justru mengelus ular itu dengan sayang sekarang. "Panggil Nott kemari," perintahnya pada orang lain yang berpakaian hitam selain dirinya di dalam ruangan itu.

"Baik, My Lord."

"Hmm... Sepertinya ada yang ingin melawanku hmm? Bagaimana menurutmu Nagini??"

" Ehhh-Aayaa-Saahthay-SsssSeethaaa-Aayaa-SsssehhhSsseyaa-Ayaeeh Ssss-Ssss-... Ssssehhh-HaaaaaaHathehhh-Ayaeeh-Hasseey-Ssaah."

"We'll see.."

"Haaaaaah-Ssss-Sssseytha-Ssssehhh-Haaaaaah Hathehhh-Ayaeeh-Hasseey-Ssaah."

<>

Aww jiwa-jiwa Dramione ku memberontak eh.

Yaaa yang pengen tau si Nagini ngomong apa monggo di search coba wkwkwk

JK JK JK

Jadi si Nagini itu ngomong...

Nagini : (berikan dia saja padaku tuanku)

Nagini : (Ya, Tuanku)

Btw ini dapet dari app di play store wkwk iseng" searching eh ada~

Kan naisee gitu ya dari pada kek Hessahussatessa buah buah buah //

Stay tuned <3

Felorasia and The Wizarding WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang