HEY!!

152 22 3
                                    

37 : HEY!!

"Professor!" Panggil Hermione saat akhirnya ia melihat seseorang yang ditunggunya sedari tadi terlihat sedang berjalan menuju ke arahnya.

Dumbledore mengernyit heran lantaran mendapati salah seorang murid perempuannya yang terkenal sangat rajin itu berada di depan kantornya alih-alih berada dalam sebuah kelas untuk mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya untuk asramanya. "For Harry's Sake, Miss Granger. Apa kau tidak tidur semalaman?" Tanya Dumbledore saat pertama kali berdiri di hadapannya.

"Apa sebegitu mengerikannya professor?" Dumbledore mengangguk sekilas sembari menunjuk bagian bawah kelopak mata Hermione yang berwarna kehitaman lalu perhatiannya beralih pada Felora yang terlihat menunduk seperti sedang tertidur menyender ke belakang dinding kastil.

"Merlin apa yang terjadi pada Felora, Miss Granger?"

"Well, bisakah kita masuk terlebih dahulu professor? Aku akan menceritakannya detail-nya nanti."

"Oh yes, yes, yes Miss Granger. Silahkan," ujar Dumbledore membukakan pintu untuk mereka. "Fel.. Felora ayo bangun Dumbledore sudah datang."

"Eungg?" Hermione menuntun Felora yang masih terlihat setengah terbangun itu ke dalam ruangan.

"Terima kasih professor," kata Hermione saat mereka sudah duduk di atas sofa nyaman dalam kantor Dumbledore, tidak seperti di luar tadi di atas lantai yang dingin dan keras.

"Teh?" Tawarnya yang langsung diangguki semangat oleh Hermione.

"Jadi apa yang membawa kalian berdua kesini, Miss Granger? Aku yakin istirahat yang seharusnya dimiliki Felora belum cukup dan aku pikir sekarang bahwa kau juga memerlukan istirahat yang cukup."

"Felora memberitahu Malfoy siapa dirinya yang sebenarnya dan Malfoy menolak Felora, professor," ucap Hermione cepat memberitahu alasan dibalik mengapa Felora tertidur dengan keadaan mata bengkak dan sisa-sisa air mata yang mengering di sekitaran matanya.

"Benarkah? Setahuku Mr Malfoy sangat menyayangi Felora. Aku tak habis pikir bagaimana dia bisa berbuat seperti itu."

"Ya dia bisa. Felora terlihat sangat terluka karenanya. Ia baru berhenti menangis beberapa saat lalu. Felora pasti sangat lelah ditambah kejadian ini." Ujar Hermione pelan sambil sesekali melirik Felora.

"Aku sudah menganggapnya seperti saudari perempuanku sendiri. Aku tak ingin dia tersakiti seperti ini," tambahnya lagi ikut sedih melihat keadaan Felora di sebelahnya.

Dumbledore kembali menuangkan air teh pada cangkir teh Hermione berharap dengan meminumnya bisa membantu menenangkan muridnya itu.

Lalu, "professor, kami tahu bagaimana cara menghancurkan time turner itu," ucap Hermione tiba-tiba cukup mengagetkan Dumbledore.

"Kau tahu?"

"Ya. Taring milik Basilisk pasti bisa menghancurkannya. Harry dan Ron-"

BRAK.

"Hermione kami sudah mendapatkannya!" Harry dan Ron muncul dengan napas terengah-terengah memasuki kantor Dumbledore dengan bunyi keras.

"-sedang mengambilnya. Tampaknya mereka sudah kembali professor," lanjut Hermione melihat sedikit kesal ke arah mereka.

What?? Pandangan mereka berdua menyiratkan kata itu.

"Maafkan kelakuan mereka professor."

Oh ya! "Maaf professor kami buru-buru hingga lupa untuk mengetuk," ucap mereka menunduk malu.

"Tak apa. Mendekatlah, aku yakin secangkir teh hangat akan kembali membuat rasa lelah kalian hilang."

Harry dan Ron pun berjalan pelan menuju kumpulan manusia di tengah ruangan itu lalu mendudukkan diri mereka di atas sofa setelah masing-masing tangan mereka penuh memegang secangkir teh hangat dan sekotak cemilan yang diberikan Dumbledore.

"Oh ya, ini Hermione." Harry memberikan sebuah taring milik Basilisk pada Hermione sebelum kembali pada cemilan dan tehnya lagi. "Terima kasih Harry."

"Aku?"

"Dan kau juga Ron. Thanks." Ron mengangguk-angguk lalu kembali fokus pada kue yang ada di tangannya itu. "Eugh..."

"Ma-maaafkan aku! Aku tak sengaja tertidur. Aku tak sadar. A-"

"Tak apa-apa Felora. Tenanglah. Kau pasti sangat lelah ditambah kejadian ini. Aku turut prihatin nak," kata Dumbledore padanya. Penyihir itu juga memberikan secangkir teh pada Felora supaya bisa membantunya menenangkan sekaligus menghangatkan diri. "Kami dengar kementrian akan datang kesini professor. Apa itu menyangkut Felora?"

"Ya Miss Granger. Kementrian sudah datang dan kita ketahuan. Kita harus cepat-cepat menyingkirkan time turner ini." Dumbledore menerima taring ular itu dari tangan Hermione. Kata Hermione, bisa saja orang yang akan menghancurkannya itu memperngaruhi seberapa besar kekuatannya. Dumbledore kan penyihir yang hebat. Pasti time turner itu akan benar-benar hancur ditangannya. Dan keberadaan Hermione, Harry, Ron, dan Felora di sekitarnya cukup membantu untuk sekadar berjaga-jaga apabila akan ada perlawanan dari si time turner itu, siapa yang tahu kan?

"Tunggu," cegah Felora saat Dumbledore ingin menusukkan taring ular itu pada time turner di atas meja kerjanya.

Semua pasang mata menatap ke arahnya. "Biarkan aku pergi terlebih dahulu. Ini dunia kalian. Rasanya aku tidak berhak menyaksikannya. Waktu akan berjalan seperti seharusnya dan semuanya akan kembali sebagaimana itu seharusnya."

"Felora.."

"It's great to know you all. Aku hanya ingin kembali. Aku sudah terlalu banyak ikut campur. Bisakah professor?"

"Kau bisa menetap kalau kau mau Felora. Aku tidak akan melarangnya. Dan kau berhak, Felora. Kalau tidak ada kau kami semua akan tetap terjebak di waktu yang terhambat ini sementara You-Know-Who semakin kuat."

"Ya. Kau tak harus Felora. Kau bisa hidup bersama kami disini. Masuk kelas bersama, lulus bersama, dan kerja disini. Sama seperti di dunia muggle."

"Aku hanya muggle biasa yang kabur dari kementrian professor, Mione. Aku ingin tapi sebaiknya aku tidak kan? Tempatku bukan di sini."

Felora cepat-cepat melihat Hermione. "Maksudku, aku muggle biasa dan tak memiliki sihir. Tempatku bukan disini. Aku harus hidup selaras dengan takdirku dan itu berada di dunia muggle."  

"Aku juga ga mau kali terus-terusan main kucing-anjingan sama kementrian," lanjutnya berusaha mencairkan suasana namun tampaknya usahanya itu gagal karena itu tak lucu bro and sis.

"Kalau itu keputusanmu, baiklah." Dumbledore mengangguk mengiyakannya. "Tapi professorr-"

Felora memeluk Hermione. "Kita masih bisa bertemu di dunia muggle, Mione."

"Kami tahu kami baru mengenalmu tapi semoga berhasil dengan pilihanmu Felora," kata Harry ikut memeluk Felora disusul Ron dan Dumbledore.

"Semoga kau bahagia nak," ujar Dumbledore disela-sela pelukan mereka. "Terima kasih atas semuanya professor. Kau sudah seperti ayah bagiku di dunia ini. Terima kasih banyak." Felora memeluk lama Dumbledore. "Professor, maaf, bisakah aku memiliki satu permintaan?"

"Tentu saja! Apa yang kau ingin kan nak?"

"............ me."

"APA?!"

"HEY!!!"

<>

Keknya pada bisa nebak de apaan ye ga wakajjkakkwkw.

Felorasia and The Wizarding WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang