Kesialan atau Keberuntungan

191 33 5
                                    

15 : Kesialan atau Keberuntungan

"Terima kasih ya kau sudah mau membantuku." Mereka berdua kini sudah kembali ke kastil dan sedang berada dalam kamar pribadi khusus prefek milik Malfoy. "Kau perlu ingat aku tidak melakukannya secara cuma-cuma, heh." Felora memutar kedua matanya jengah. "Yayaya tentu saja."

"Kamar mandi di sana, walk in closet di sebelahnya, ini kasurnya. Karena hanya ada satu kita harus berbagi ada pertanyaan?" Felora menggeleng tanda ia mengerti semua perkataannya. "Oke kalau gitu kita sebaiknya bersiap-siap untuk makan malam. Jangan lupa kita harus ke ruangan Prof. McGonagall setelahnya untuk detensi. Siapa yang mau mandi duluan?"

"Kau sajalah. Kan kau tuan kamarnya di sini." Malfoy mengendikkan bahunya acuh lalu pergi mengambil handuknya sambil bersiul pelan dan masuk ke dalam kamar mandi yang tersedia.

GILAA!!! INI MAH MEWAH BANGET UNTUK KAMAR SEUKURAN PELAJAR!! Jerit Felora dalam hati melihat ini semua. Oh iya Felora lupa. Malfoy kan anak pure-blood holkay. Pastinya ia akan selalu membawa uangnya kemana-mana. Felora jadi teringat bagaimana keadaan orang tuanya di luar sana. Melihat kamar hotel tempat hunian sederhana mereka yang berantakan, tubuh Eilen yang terbaring kaku dan anak perempuannya yang menghilang pasti membuat mereka stress. Apa mereka masih Inggris atau sudah pulang ke Indonesia ya? Apa mereka tidur nyenyak selama ini? Apa mereka baik-baik saja diluar sana? Ayah.. Ibu...

Setelah aku tahu alasan dibalik kematian kak Eilen aku pasti akan kembali pulang, aku janji.

"Hey!" Felora terlonjak kaget dari renungannya dan langsung tergagap melihat sosok seseorang yang sedang berdiri tinggi menjulang di hadapannya. Malfoy berdiri dengan hanya memakai handuk untuk menutupi bagian pinggang ke bawahnya. Tetesan air dari rambut pirang nya yang kini basah masih mengucur turun mengenai bagian tubuh atasnya yang mau tidak mau membuat Felora meneguk ludahnya dalam-dalam.

HOTTY BANGED UH, batinnya menjerit lagi dihadapkan true Draco Malfoy yang selama ini hanya ia lihat dalam Film. Kalo diliat-liat, Tom Felton yang dijadikan pemeran dalam Film juga juga mirip sama Malfoy ini huhuhu... ;<

"Aku sudah selesai mandinya." Katanya pada Felora yang masih megap-megap di hadapannya. "Oi! Oi! Kau masih bisa mendengarku kan?"

"Oi!"

"Kau dengar?"

"Hei!"

"CLEARLY!" Balas Felora sewot lalu bangkit berdiri dan berjalan cepat masuk ke dalam kamar mandi. Bunyi pintu yang tertutup kencang menggambarkan perasaan Felora saat ini. Malfoy terkekeh geli karena berhasil menggoda gadis itu.

Ia pun berjalan menuju walk in closet nya lalu segera memakai seragam sekolahnya yang sudah disiapkan dalam lemari besar tempat ia menaruh seluruh perlengkapannya selama menuntut ilmu di sekolah ini. Ia mengayunkan tongkatnya sekilas lalu rambutnya yang tadi berantakan kini tertata rapih menjadi gaya rambut sehari-harinya walaupun masih dalam keadaan belum sepenuhya kering. Malfoy kemudian kembali ke ruang duduk di dalam kamarnya lalu duduk di atas sofa empuknya sambil menunggu gadis itu selesai mandi agar mereka bisa bersama-sama berjalan ke aula besar untuk makan malam.

Di sisi lain dalam kamar mandi. Felora yang sudah sedari tadi selesai mandi air hangat mulai merasa menggigil kedinginan di dalam sini. Ia lupa membawa perlengkapan gantinya ke dalam sini. Ia hanya membawa tongkat khususnya dan lalu apa?

Felora ingat jika ada mantra agar barang yang kita butuhkan datang sendiri pada kita tapi ia tidak tahu mantra itu! Buku saku kecil yang berisi kumpulan mantra sederhana sehari-hari yang sempat ia beli tadi juga lupa ia ambil dari tumpukan buku-buku lainnya. Aduh... Bagaimana ini? Felora masih berdiri dengan balutan handuk yang panjangnya bahkan tidak sampai setengah pahanya. Apa Mafoy sudah pergi ya? Iya juga. Lelaki itu kan bukan tipe yang suka menunggu. Ya. Dia pasti sudah pergi, pikirnya berkata yakin.

Kreet...

Ia membuka pintu kamar mandi perlahan lalu menyembulkan kepalanya keluar. Kosong. Tidak ada Malfoy, pikirnya tenang. Ia cepat-cepat keluar dan mengambil perlengkapannya yang masih tersusun rapih dalam kantung belanjaannya yang besar di atas meja. Felora dengan santai meloloskan handuk di tubuhnya dan sambil bersenandung riang ia memakai baju seragamnya. 

Felora memilih memakai seragam barunya di kamar tidur di depan cermin besar lantaran melihat tidak ada siapapun di dalam kamar ini. Di kamar mandi tidak ada penghangat sama sekali selain air hangat yang akan keluar jika kerannya diputar. Masa iya ia harus tetap membiarkan air mengalir terbuang sia-saia?

Berbanding terbalik seperti di kamar mandi. Kamar pribadi khusus prefect ini benar-benar hangat walaupun di bangun di dalam bangunan yang di kelilingi tembok batu itu. Felora masih asik bersenandung dan memakai perlengkapannya sampai-sampai ia  tidak melihat dan merasakan keberadaan Malfoy yang sekarang ada di bawah tempat tidur dan berusaha keras tak bersuara dan tak membuka kedua matanya secara sengaja saat bunyi debukan kecil seperti handuk lolos dari badan mungil gadis itu. Malfoy masih diam tak bergerak di bawah tempat tidur besar itu. 

For God Sake! Aku ingin keluar dari sini! Malfoy masih menunggu gadis itu selesai berpakaian lalu keluar dari kamarnya dengan mata tertutup. Tak lama kemudian...

"Dasar lencana bodoh. Kenapa kau pakai jatuh segala si?!" Makinya pada lencana bertuliskan PREFECT di tangannya yang merupakan benda mati. Malfoy perlahan merayap mundur lalu menyenderkan kepanya pada pinggiran ranjang di belakangnya. "Sial," rutuknya kesal saat ingatan kaki jenjang gadis itu lagi-lagi menari-nari dalam kepalanya dan membuat bagian celananya kini sesak.

Aku tidak tahu apa ini merupakan sebuah kesialan atau keberuntungan untukku.

Felorasia and The Wizarding WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang