Enak

190 30 0
                                    

25 : Enak

"Kau sudah bangun sayang?" Felora mengerjapkan kedua matanya berusaha menyesuaikan cahaya yang mendadak mengenai indra penglihatannya itu.

"Aku kenapa?"

"Kau baik-baik saja nak?"

"P-Professor Dumbledore?" Pekik Felora tak percaya melihat Dumbledore yang ada di dalam asrama khusus prefek Slytherin berdiri si samping ranjang tepat di sebelah Draco. "Apa yang membawamu kesini Professor?"

"Jangan terlalu memaksakan dirimu. Aku mendengar dirimu yang pingsan dari Mr Malfoy. Apa kau sudah merasa baikkan sekarang?"

"Y-ya.. Terima kasih atas perhatianmu Prfoessor."

"Aku membawakanmu makanan agar kau segera pulih," katanya sambil menunjuk bingkisan penuh manisan di nakas samping tempat tidur. "Makanan manis selalu bisa membuat siapapun membaik. Makanlah beberapa nanti," nasihat Dumbledore penuh sayang pada Felora.

"Terima kasih banyak Professor." Felora memberikan senyuman terbaiknya pada penyihir pria baik hati yang sudah seperti ayah baginya di dunia sihir itu. "Yasudah, kalau begitu aku pamit dulu ya. Semoga cepat sembuh Felora." Felora mengangguk lagi mendengarnya. "Tentu saja professor."

"Kau ingin makan sesuatu Fel?" Felora beralih menatap Draco yang masih tetap dalam posisi awalnya sejak pertama kali Felora membuka matanya. "Emm tidak. Omong-omong kenapa kau tidak masuk kelas? Apa sedang istirahat sekarang?" Tanya Felora santai.

"Kau jatuh pingsan! Aku panik bingung ingin membawamu kemana. Aku ingin membawamu ke Hospital Wing tapi melihat kau yang sepertinya baik-baik saja aku urungkan niatku itu."

"Kalau begitu kenapa kau tidak masuk kelas saja? Semua pasti bingung karena absennya dirimu."

"Aku takut kau kenapa-napa Felora."

"Kau sendiri yang bilang aku sepertinya baik-baik saja. Kalau aku kenapa-napa kau seharusnya membawaku ke Hospital Wing."

"Aku tidak ingin meninggalkanmu kau mengerti? Kau sepertinya baik-baik saja. Tapi kalau aku membawamu ke Hospital Wing, Madam Pomfrey pasti menyuruhku kembali masuk ke kelas dan aku tidak bisa menjagamu. Jadi aku memutuskan membiarkan dirimu berbaring disini dan mengatakan kalau kau dan aku sakit jelas?!"

"Supaya kau bisa menjagaku?"

"Tentu saja! Apalagi memangnya?"

"Tidak ada yang curiga?"

"Kalaupun ada mereka tidak akan berani berkomentar apa-apa bukan?"

Yang benar saja, batin Felora melihat tingkah Draco ini sekarang.

"Okayy lalu sebenarnya mengapa aku bisa pingsan?"

"Kau tidak mengingatnya?" Draco berujar pelan. "Mengingat apa?"

"Kau. Dan aku. Pagi tadi." Katanya penuh penekanan disetiap katanya.

Aku, Draco, pagi tadi?

Perlahan ingatan tentang pergumulan panas mereka (tidak pergumulan DIY Draco lebih tepatnya) pagi tadi terputar dalam kepala Felora. Pipinya perlahan memanas mengingatnya.

"DRACO!! KAU TIDAK TAHU ITU CIUMAN PERTAMAKU HAH??!! DAN KAU MEREBUTNYA SEENAKNYA DAN BAHKAN MELAKUKAN SESUATU LEBIH DARI ITU BRENGSEK!!"

"BENARKAH? LUCKYY!!! KAU MEMANG DITAKDIRKAN UNTUKKU FELORA!"

"APA-APAAN KAU!"

"Ingin melanjutkannya?" Draco mengerling nakal padanya lagi. "Ti-tidak kau gila! Aku ingin tidur. Kau lebih baik kembali ke kelas sana kalau tidak kau akan ketinggalan pelajaran!" Usir Felora galak. "Untuk apa aku kembali ke kelas kalau yang ada di kepalaku hanya dirimu?"

"Dasar kang kardus," gumam Felora pelan supaya tak terdengar lelaki di depannya. Kalau ia dengar, ribet pasti ia akan terus menanyakan artinya sepanjang hari. "Eh apa?"

"Tidak," sangkal Felora cepat.

"Apa?"

"Tidak."

"Apa?"

"Tidak apa-apa!"

"Apa?"

"Tidak ihh ngeselin banget sih!"

"Apa?"

"Tanya sama tembok aja sana!"

<>

"Haaahhh..." Felora akhirnya terbebas dari Draco setelah sejam lebih mereka berdebat dan ditutup kekalahan Draco yang membuat lelaki itu akhirnya mengangguk pasrah kembali ke dalam kelas. Kini Felora hanya sendiri di dalam kamar ini.

Kruyukkruyuk...

Perutnya berbunyi kelaparan. Dilihatnya sekotak cemilan penuh makanan manis yang diberikn Dumbledore tadi. Diambilnya kotak cemilan itu. "Banyak sekali..." Gumam Felora takjub melihat berbagai bentuk manisan di dalamnya tapi eh,

Felora mengambil secarik kertas kecil yang tertempel di salah satu toples manisan tersebut.

Aku tidak tahu jenis manisan yang kau suka jadi aku masukkan saja semuanya :> Semoga kau suka dan ini dapat membuat perasaanmu membaik saat memakannya.

Ah ya, melihat kau kembali kau sepertinya sudah berhasil menemukannya.

Temui aku di kantor setelah keadaanmu membaik ya

Salam hangat, Albus D.

Sehabis Felora membaca kertas note itu, tak lama muncul api yang kemudian membakar seluruh kertas itu dan merubahnya menjadi abu. Felora pun dengan iseng meniup abu dari kertas yang beterbangan di depannya. "Uhuk uhuk."

"Sehabis menghabiskan ini semua aku akan langsung ke kantornya kalau begitu," putusnya lalu mulai membuka toples manisan didepannya satu persatu.

Enak...

Felorasia and The Wizarding WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang