Running

274 41 0
                                    

 4 : Running

"Ugh..." Felora berkali-kali berusaha membuat dirinya agar tidak muntah akibat perjalanan menggunakan apa yang disebut portkey barusan. "Tunggu disini sebentar. kami akan segera kembali setelah melapor."

Akhirnya! Hal itulah yang ia harapkan sedari tadi akhirnya datang juga. "Sebaiknya kau saja yang melapor Lars. Aku akan tetap di sini mengawasi anak ini kalau-kalau ia berani kabur," saran Gil yang membuat Felora menolak tak setuju. "Gayamu sudah kelihatan nak. Sudah diamlah disini dan aku akan mengawasimu tidak peduli kau ingin muntah atau apapun," kata Gil lagi yang agak sedikit kejam. Awalnya mereka berdua tidak ingin memperlakukan gadis ini begitu kejam namun tingkah laku dan perkataan gadis ini yang seolah-olah mengetahui tentang mereka-dunia sihirlah yang akhirnya membuat mereka lebih waspada dan terpaksa melakukannya.

Felora akhirnya bisa duduk tenang saat rasa mual itu perlahan-lahan hilang dari perutnya. Dilihatnya ruangan tempatnya berada saat ini. Ruangan berukuran sedang dengan dinding dan lantai yang juga berwarna hitam itu lebih baik jika dibandingkan dengan ruangan sempit nan apek yang menjadi tempatnya singgah sebelum ini. Saat ditanya mengapa mereka tidak langsung membawanya ke tempat ini mereka berkata : "Kami harus memastikan bahwa kau benar-benar orang yang kami cari sebelum membawamu ke tempat ini. Saat kami membahas mengenai kakakmu dan melihat reaksimu terhadapnyalah kami baru yakin membawamu kesini."

Huh terlalu berbelit-belit sekali, komentar Felora saat mendengar alasan mereka. Kembali lagi memfokuskan dirinya memperhatikan sekitarnya, seperangkat perabot ruang kerja seperti meja, kursi, sofa, dan juga lemari kecil ikut menghiasi ruangan minimalis ini.

Felora lagi-lagi melirik pada pria di sebelahnya yang masih saja berdiri tegak memperhatikannya sedari tadi. "Umm, bisakah kau tidak memperhatikanku begitu intens? Kau terlihat seperti seorang stalker jujur saja dengan raut wajah seperti itu sekarang ini."

Sontak salah satu alis Gil mengangkat naik. "Stalker? Apa itu?"

"Kau tak tahu?" Gil menggeleng.

"Oh well, itu cuma istilah untuk sesuatu yang tepatnya sedang kau lakukan sekarang ini padaku."

"Aku hanya mengawasi mu. Maaf jika kau keberatan namun itu tugasku," ujarnya sesopan mungkin. Felora mengangguk mengerti. "Gil, tadi aku sempat mendengar kalian menganggilku dengan sebutan muggle. Apa artinya itu?"

"Ah itu, hanya sebutan kami untuk orang-orang seperti kau," jawabnya singkat.

"Artinya?"

"Kau tak perlu tahu."

"Ayolah lagipula setelah ini kalian akan menghapus ingatanku kan?" Felora mendadak ingat kalau kementrian memang biasa melakukan hal seperti ini untuk melindungi keamanan dunia sihir.

Berbeda dengan Gil, pria itu semakin memincingkan matanya curiga pada gadis di depannya. "Bagaimana kau tahu?"

"Hah?"

"Tidak ada satupun dari kami yang membicarakan perihal itu padamu. Darimana kau tahu?!" Tuntut Gil tak sabar sekarang.

"Oh well, em, itu, aku," Felora semakin gelagapan melihat Gil makin menatapnya nyalang dan berjalan semakin dekat ke arahnya. Felora pun  beranjak berdiri dan berjalan mundur berusaha menjauhi Gil. "Gil, kata-" Untunglah! Lars datang disaat yang tepat. 

Felora berlari keluar dari ruangan meninggalkan Lars yang terbengong diam saat Felora dengan gesit melewatinya dari samping kiri celah kecil pintu dan Gil yang terus berteriak mengumpat padanya. Ia benar-benar tak tahu harus melakukan apa.


I will keep running till they couldn't find me so with that way I could meet Dumbledore in this world.

Felorasia and The Wizarding WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang