Rio memasuki mobil nya, sepulang kuliah, dia masih harus mengechek showroom mobil mewah nya satu per satu, dia adalah putra kedua keluarga Kim, dia kini tinggal serumah dengan ketiga saudara perempuan yang sangat tergantung pada Rio, karena dia anak laki-laki satu-satu nya, kedua orang tuanya telah meninggal, Tiffany sang mommy meninggal saat melahirkan Kim Jisu atau Lia, si putri bungsu, sedangkan ayah nya Kim Taeyeon, meninggal setahun kemudian, karena patah hati ditinggal sang istri, tinggalah Rio yang saat ini berusia 24 tahun, hidup serumah dengan Kim Jennie 26 tahun, putri tertua yang sekarang tengah merintis karir sebagai penyanyi, dan Kim Chaeyoung, atau Rose 22 tahun, dia juga kuliah ditempat yang sama dengan Rio, sementara Lia si bungsu masih duduk di bangku kelas 8.
"Jadi?" Tanya Rio pada asisten nya Kang Seulgi yang selalu menyelesaikan semua pekerjaan Rio.
"Sudah ada 3 mobil yang keluar sampai siang ini" beritahu sang asisten.
"Uhum, aku mau ke cabang Gangnam, sekalian menjemput Lia, kamu jemput Rose jam 4 ne" pesan Rio pada Seulgi, Senior nya dulu di kampus.
"Okey" jawab Seulgi, Rio kemudian kembali ke mobil nya dan melaju menuju showroom nya yang lain di Gangnam, dia berbelok ke Itaewon terlebih dahulu untuk menjemput sang dongsaeng.
"Oppa" seru Lia menghampiri Rio yang bersandar pada mobil nya menunggu sang dongsaeng, yang dipanggil tersenyum.
"Bagaimana sekolah mu hari ini?" Itu yang selalu Rio tanyakan pada Lia setiap pulang sekolah.
"Aku benci Jenno oppa, dia menumpahkan bubble tea ku di kantin tadi" adu Lia dengan bibir cemberutnya, Rio melirik sambil tersenyum tipis.
"Dia tidak sengaja mungkin" balas nya.
"Dia itu rusuh oppa, teledor, pokok nya menyebalkan" sungut Lia, Rio jadi gemas sendiri pada dongsaeng nya itu.
"Sudah jangan cemberut, nanti oppa ganti" hibur Rio.
"Janji ya?" Lia mengulurkan kelingking nya dan Rio pun menyambut pingky promise sang dongsaeng.
Mereka pun sampai
"Tuan muda, ini barang pesanan yang baru datang, coba tuan periksa agar besok kita bisa segera mengirim nya pada costumer" Mark pemimpin di cabang Gangnam memberi Rio laporan tentang mobil yang terpampang di depan nya saat itu, Rio lalu melepas jas nya dan menyerahkan pada sang dongsaeng.
"Bawa ini ke ruangan oppa ne" ujar nya, Lia pun membawa jas sang oppa ke ruangan yang di maksud, menaruh jas pada gantungan mantel di samping pintu masuk, dia kemudian berebah diatas sofa sambil memainkan ponsel nya.
Merasa haus, dia lantas mengambil dompet sang oppa, mengambil black card nya dan keluar menyeberang jalan menuju ke ke mini market di depan showroom, gadis muda itu mengisi keranjang nya dengan aneka snack dan aneka botol minuman dingin, sang kasir menatap dingin tanpa ekspresi, dia nampak melirik penuh selidik pada gadis muda itu karena membayar dengan black card yang tentu saja sangat aneh jika anak semuda itu memegang kartu yang tak sembarang orang bisa memiliki nya.
Lia bergidik ngeri begitu keluar dari mini market, sementara sang kasir menatap gadis itu memasuki showroom.
"Pantas" batin nya, yang paham jika costumer nya tadi adalah seorang chaebol.
Rio menggulung lengan kemeja putih yang dipakai nya sampai sebatas siku, lalu membaca kertas ditangan kiri nya, sambil memeriksa mobil Mclaren seri 702s Spider.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta 200 Juta
Fanfictiontentang Rio, pria yang diam-diam menyukai Krystal, gadis super dingin, kasir sebuah mini market yang telah bersuami.