22. Sasaeng Fans

2K 269 34
                                    

Sekarang, Rio tak lagi sendirian menunggu Jennie pulang, dia akan di temani Krystal, dan Jennie juga akan ikut menemani Rio makan malam meski sudah ada Krystal, Jennie hanya akan makan potongan buah apel atau pear atau pisang dan segelas air putih untuk mengganti makan malam nya.

"Unnie, aku dapat hadiah jam tangan dari salah satu penggemar ku di fan meeting tadi" cerita Jennie.

"Oh ya?" Respon Krystal antusias.


"Uhum, coba lihat, bagus kan unnie?" Jennie menunjukan jam tangan mewah yang melingkar di tangan kiri nya.

"Woah, ini pasti mahal" gumam Krystal kagum.

"Dan ini" Jennie membuka gelang di tangan kanan nya.


"Untuk unnie" dia lalu memakai kan nya ditangan kanan Krystal.


"Jennie, kamu tak perlu melakukan ini" Krystal menolak, Rio hanya diam, dia tahu, gelang yang Jennie berikan bukan lah gelang sembarangan.




"Unnie tak boleh menolak nya, gelang ini milik mommy, dan selama ini, unnie sudah seperti mommy bagi kami, tolong terima unnie, aku tak peduli meski unnie nanti sudah tidak akan tinggal di rumah ini lagi, setidaknya gelang ini akan membuat unnie mengingat kami kembali" tutur nya membuat Krystal terharu, dia mengangguk tersenyum.


"Gumawo ne" ucap nya mengusap-usap tangan Jennie.

Para saudara perempuan Rio sudah sangat dekat dan nyaman dengan Krystal, apalagi Lia, dia yang paling manja, karena Krystal membuat Lia merasa mendapat kasih sayang dan perhatian layaknya dari mommy nya sendiri, dia jadi tahu, bagaimana rasanya memiliki seorang ibu, meski bukan yang sesungguh nya, tapi ketika teman disekolah nya bercerita tentang masakan ibu mereka masing-masing, Lia juga bisa membanggakan masakan Krystal, ketika teman nya menunjukan tatanan rambut hasil karya ibu mereka, Lia juga bisa memamerkan hasil kunciran Krystal yang selalu berubah-ubah setiap hari nya.

Dan hari ini, karena sabtu, Lia di rumah, Krystal sedang membuat camilan di dapur, Rose menonton tv sendirian, Lia keluar dengan Jennie ke toko di dekat rumah mereka untuk membeli es krim, jarak nya tak terlalu jauh, tak sampai 50 meter sebenar nya, dan Jennie tak menyadari ada banyak sasaeng fans disana yang memang sudah menunggu nya.

"Jennie-ahh" panggil seorang pria pada Jennie dan Lia yang baru keluar dari toko es krim, dia menoleh, dan pria itu sedang memegang sebuah kamera, merasa asing Jennie pun tak menggubris nya, dia berjalan cepat menggandeng tangan kiri Lia, tapi pria itu mengejar nya, dan beberapa orang ikut bergabung mengejar Jennie.

"Jennie-ahh, tolong berhenti sebentar" pinta mereka.

"Kami hanya ingin berfoto"

"Kami adalah penggemar mu" Jennie tak peduli, dia terus berlari karena trauma dengan kejadian di jepang dulu.

Begitu memasuki pintu gerbang, Lia langsung berlari masuk ke dalam rumah.

"Krystal unnie. . .!" Teriak nya panik, dia mengadu pada Krystal, yang langsung berlari keluar dengan tergopoh-gopoh, Jennie sendiri masih sibuk melawan pria yang tadi mengejar nya itu, dia menahan pintu yang hendak ditutup oleh Jennie, dengan wajah marah nya, Krystal mengambil ponsel disaku nya, dan merekam adegan di hadapan nya.

"HENTIKAN, JANGAN GANGGU JENNIE, ATAU WAJAH KALIAN AKAN MUNCUL DI BERITA KRIMINAL NANTI, AKU SUDAH MEREKAM WAJAH KALIAN SATU PER SATU!!" hardik Krystal marah, para sasaeng fan itu terkejut, spontan melindungi wajah mereka sambil berlari menjauh karena melihat Krystal menyorotkan kamera ponsel nya ke arah mereka.


"Unnie" Jennie langsung berlari menuju Krystal dan memeluk nya, wanita itu masih menatap tajam ke arah para sasaeng fans yang tidak semua nya langsung berlari menghindar.



"Sstt. . . Kamu sudah aman Jenn" Krystal membalas pelukan Jennie dan merangkulnya membawa masuk noona nya Rio itu, Lia dan Rose mengintip dari balik jendela dengan wajah cemas dan tegang nya, dan semenjak itu, Rio menempatkan bodyguard di pintu gerbang rumah nya.

Jika weekend tiba seperti ini, Krystal bagaikan induk ayam yang harus memberi makan ketiga anak nya, dan di hari minggu, anak nya akan bertambah 1, kadang 2, yaitu Rio dan Seulgi, tapi Krystal tak mengeluh, dia sangat menikmati peran nya, karena selama ini dia begitu kesepian, masakan nya hanya dia sendiri yang memakan nya, setiap hari hanya berkutat di toko, sampai dia bosan, tapi di rumah Rio, dia bisa melakukan apa yang dia mau sesuka nya, Krystal jadi merasa beruntung sang suami 'menggadaikan' nya pada Rio, dia jadi berharap Yoong tak mampu untuk menebus nya, atau minimal 2 bulan yang di janjikan Yoong tak terpenuhi, jadi dia masih punya waktu sebulan.

Lia menopangkan kedua tangan di dagu nya, sambil tersenyum menatap Krystal yang tengah menyiapkan bekal nya, karena hari ini, adalah lah pekan olah raga, jadi tak ada pelajaran, hanya di isi pertandingan oleh raga antar kelas, tak lupa dia menyiapkan infused water untuk menyegarkan kembali tubuh Lia yang berkeringat, dan menghilangkan dahaga, sudah seperti seorang ibu sungguhan bukan, dan Rose juga sudah mulai kuliah seperti biasa, diantar Seulgi bersama Jennie, si sulung justru malah sangat dekat dengan Krystal sekarang, padahal dulu dia sangat membenci nya, setiap pulang dari luar negeri, tak hanya saudara dan bibi Lee saja yang dia belikan oleh-oleh, tapi Krystal juga.


Dan tak terasa, tiga bulan begitu cepat berlalu, Krystal menjadi pemurung saat sedang sendirian, hanya Rio yang tahu itu, karena tak lama lagi, Krystal harus meninggalkan rumah nya, Yoong juga sudah menghubungi nya.

Malam semakin larut, Rio berdiri di tepi kolam renang sambil membawa latte ditangan kanan nya, melamun menatap pantulan bulan diatas permukaan air.

Malam semakin larut, Rio berdiri di tepi kolam renang sambil membawa latte ditangan kanan nya, melamun menatap pantulan bulan diatas permukaan air

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Krystal yang juga tak bisa tidur pun ikut menyusul ke tempat Rio termenung sendirian, berdiri disamping kiri pemuda itu.

"Aku sudah terlalu nyaman di rumah ini" ungkap nya sendu.

"Aku sudah terlanjur menyayangi Jennie, Rose dan Lia seperti dongsaengku sendiri, aku tak sanggup untuk berpisah dengan mereka, terutama Lia, benar katamu, jika kamu melukiskan dia sebagai sumber kekuatanmu, bagi ku, dia adalah nafas ku" lanjut Krystal.

"Dia seperti putri kandung ku sendiri"

"Dan jujur, sekarang aku berharap Yoong oppa tak mampu membayar hutang nya pada mu, tapi apa itu mungkin, mengingat besok adalah jatuh tempo nya" Rio tak tahu harus bagaimana untuk membuat Krystal menjadi miliknya, karena dia bukan lah wanita single.



#TBC

Cinta 200 JutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang