14. Keteganganpun di Mulai

1.7K 268 71
                                    

Sebelum makan malam, Rio dan Krystal telah sampai di rumah keluarga Kim, wanita itu menatap ragu pada sang pria, tapi Rio tersenyum hangat meyakinkan, bahwa tak ada yang perlu Krystal takutkan dirumah megah yang sudah sangat menjelaskan status sosial sang penghuni.




"Ayo" Rio mengulurkan tangan kirinya, mengajak Krystal masuk, wanita itupun meraih tangan pemuda itu yang tangan kanan nya menarik koper milik Krystal.




Tap. . . Tap. . . Tap. . .


Terdengar suara langkah kaki memasuki kediaman Kim, semua mata yang sedang menonton tv diruang tengah pun menoleh ke pintu penghubung dengan ruang tamu.





Jreng




Semua terkejut menatap Rio membawa perempuan ke dalam rumah mereka, dan Jennie, Rose, Seulgi, kecuali Lia, spontan menatap tautan tangan Rio dan Krystal.

Rio yang tak sadar telah menggandeng tangan Krystal pun terburu-buru melepas nya, karena tak ingin ada salah paham, Jennie yang kesal pun kembali mengalihkan tatapan nya ke layar tv, mengabaikan kedatangan dongsaeng nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio yang tak sadar telah menggandeng tangan Krystal pun terburu-buru melepas nya, karena tak ingin ada salah paham, Jennie yang kesal pun kembali mengalihkan tatapan nya ke layar tv, mengabaikan kedatangan dongsaeng nya itu.


"Hey, ayo kenalkan" Rio berjalan menuju sofa, mencoba mencairkan suasana.


"Krystal, kenalkan, ini Jennie, noona ku, dan itu Rose dongsaengku, serta si bungsu Lia, dan Seulgi, kamu sudah kenal kan" ujar Rio menunjuk satu per satu keluarga nya.



"Noona" sapa Seulgi menjabat tangan Krystal yang mengangguk hormat.



"Krystal" dia menyebutkan nama nya, wanita itu melirik Jennie dan Rose yang tak menggubris nya, dan ketika dia menatap Lia, gadis itu tersenyum manis pada nya.

"Krystal" dia menyebutkan nama nya, wanita itu melirik Jennie dan Rose yang tak menggubris nya, dan ketika dia menatap Lia, gadis itu tersenyum manis pada nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Krystal pun membalas senyuman si bungsu, meski tipis tapi tulus.

"Unnie kasir yang dimini market itu kan?" Tanya Lia tanpa dosa, Rose dan Jennie terbelalak, menatap tajam dan marah pada Rio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Unnie kasir yang dimini market itu kan?" Tanya Lia tanpa dosa, Rose dan Jennie terbelalak, menatap tajam dan marah pada Rio.




"Ya itu unnie, kamu masih ingat rupanya" jawab Krystal.





"Tuan muda" bibi Lee tiba-tiba menyela, Rio menoleh.



"Makan malam sudah siap tuan" beritahu bibi Lee.



"Ya bibi, terima kasih" balas Rio.



"Ayo kita semua makan malam bersama" ajak Rio, dia lantas menghampiri Rose untuk menggendong nya ke meja makan, Krystal menyaksikan itu.


"Lia, sudah kamu kerjakan pr mu sayang?" Tanya Rio mengambilkan nasi untuk si bungsu.


"Sudah oppa" balas nya.


"Minggu depan kita buka gips mu Rose, oppa yang akan mengantar nya.


"Tidak perlu, biar Seulgi oppa saja" ketus Rose, Rio melirik dongsaeng nya itu.

"Noona, aku nanti akan mengganti perban mu" beritahu Rio.



"Biar bibi Lee nanti yang mengganti nya" jawab Jennie tak kalah dingin, Rio menghela nafas.


Selesai makan malam, dia berniat kembali menggendong Rose tapi gadis itu menolaknya.



"Seulgi oppa" panggil Rose mendahului Rio yang sudah berdiri, yang dipanggil menatap tak enak pada Rio, yang mengangguk, dan Seulgi pun menggendong Rose menuju ke ruang tamu.


"Aku ingin ke kamar" bisik Krystal pada Rio merasa tak enak karena kehadiran nya, semua penghuni rumah menjadi marah pada Rio.



"Ayo aku antar ke kamar mu" Rio membawa Krystal ke kamar milik nya, dan ini berhasil menyulut amarah Jennie.





"Apa-apaan kamu Rio, dia orang asing di rumah ini, dia hanya seorang kasir, dan kamu menempatkan nya di kamar utama, ingat, kamar itu milik daddy dan mommy sebelum kamu menempati nya" hardik Jennie naik pitam, amarah nya tak terbendung setelah Krystal memasuki kamar Rio.



"Noona, dengan dulu" tahan Rio.


Prank




"Aww. . ." Adu Rio yang kepalanya terkena lemparan gelas dari Jennie yang tak terima karena kamar orang tua nya dulu di tempati oleh Krystal, orang asing di rumah mereka.



Lia mulai menangis, Seulgi pun mendekap nya dan membawa gadis kecil itu ke kamar nya.




"Dasar wanita tak tahu diri" teriak Jennie kesetanan.



"JENNIE" bentak Rio



"Aku tak pernah melihat daddy dan mommy mengajarimu berperilaku kurang ajar seperti ini" teriak Rio



"Oh, kamu berani membentak ku demi wanita itu Rio? Apa yang sudah dia berikan pada mu hingga kamu lebih memilih untuk membela nya dari pada aku sendiri noona mu? Jawab aku Rio! Apa kamu sudah meniduri nya?" Pancing Jennie.



"Cukup Jenn, kamu keterlaluan" potong Seulgi yang melihat wajah Rio sudah sangat merah karena emosi nya terpancing oleh kata-kata Jennie, dan sebelum itu terjadi sesuatu, Seulgi mendorong tubuh Rio menuju kolam ikan di samping rumah, sementara Jennie sudah berlari sambil menangis menuju kamar nya.



Dan Krystal, dia duduk memeluk lutut nya sambil menangis dibalik pintu, mendengar pertengkaran hebat antara Jennie dan Rio, Krystal di hantui perasaan bersalah telah menimbulkan ketegangan dan ketidak nyamanan di rumah ini.


Rio menunduk dengan kedua tangan nya melingkar di belakang kepalanya.


"Apa salah ku Seul?" Rancau nya dengan suara serak


"Aku membawa Krystal kesini, agar ada yang membantuku mengawasi saudara-saudara ku Seul, agar ada yang menemani Lia dan tak harus ikut aku ke showroom, tapi kenapa tak ada yang bisa mengerti akan hal itu?" lirih Rio sesenggukan, mengadu pada sahabat dekat nya itu, bibi Lee yang mengintip dari balik pintu pun ikut menangis, sekian lama dia mengabdi pada keluarga Kim, baru kali ini dia melihat Rio menangis sesenggukan sepilu itu, hatinya ikut sakit mendengar aduan tuan muda nya itu.


Seulgi memijat bahu Rio, agar sahabatnya itu sedikit lebih tenang, dalam hati dia juga merasa malu pada Rio karena tak mendukung keputusan nya selama ini, dan malah cenderung menyudutkan nya, dan akhirnya dia tahu alasan dibalik itu semua, pikir Seulgi, mungkin juga kehadiran Krystal bisa mengurangi beban Rio, dan boss nya itu bisa sedikit menyisakan waktu nya untuk bersenang-senang.





"Tenang lah, mungkin Jennie marah karena dia belum mengenal Krystal lebih dekat, jika mereka sudah saling terbiasa dengan kehadiran masing-masing, Jennie pasti bisa menerima kehadiran Krystal, bersabarlah, jangan sampai terpancing oleh nya, aku takut kamu akan melukai Jennie nanti" nasihat Seulgi.


Rio mengangguk pelan, baik Jennie, Rose maupun Lia, tak ada yang tahu pengorbanan seperti apa yang sudah Rio lakukan untuk ketiga nya, apalagi Jennie, yang dia tahu, Rio egois dengan menempatkan Krystal dikamar orang tua nya dulu.




#TBC

Cinta 200 JutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang