4. Debut Jennie

1.9K 274 89
                                    

Jennie terus mengomeli Seulgi yang terlambat menjemput nya, bukan salah dari asisten Rio itu, karena memang alasan dia menjemput lebih siang adalah atas permintaan Rio sendiri, tapi Seulgi tak menyahut, dia hanya diam, sementara Rose cemberut duduk dibangku belakang.


Tanggal debut Jennie telah ditentukan, dan sekarang sudah semakin mendekati hari H nya, wajar jika Jennie diserang perasaan mudah stress.

Poster dan treaser debut nya sudah mulai diluncurkan, K-netz pun mulai berkomentar menanggapi foto-foto Jennie yang mulai menghiasi internet.

Tengah malam Rio merasa gerah, dia hendak mengisi kembali gelas nya, Rio terkejut mendapati noona nya duduk di meja makan dapur dengan kepala bersandar di atas meja, suara isakan lirih terdengar dari bibir nya, berlahan Rio mendekat, lalu duduk di samping noona nya.


"Noona" panggil Rio, Jennie lalu mendongak.


Duar

Rasanya jantung Rio seperti di remas, melihat air mata bercucuran di wajah noona nya.

"Ada apa? Katakan pada ku?" Tanya Rio menggenggam tangan kanan noona nya.

"Aku. . . Aku. . . " Jennie terbata tak bisa berkata, Rio yang melihat gelas dihadapan Jennie masih menyisakan setengah pun lalu dia sodorkan pada noona nya.

Setelah minum, Jennie menarik nafas nya dalam-dalam, lalu melanjutkan cerita nya pada sang dongsaeng.

"Aku menerima banyak hujatan dan komentar jahat di internet, padahal aku masih belum debut resmi, mereka belum mendengar lagu ku, tapi sudah berkata yang tidak-tidak tentang ku, termasuk menuduhku menyerahkan keperawanan ku pada Jisoo oppa agar bersedia menjadi produser ku" adu Jennie sesenggukan, Rio tahu sesakit apa perasaan saudara tertua nya itu, dia sendiri justru adalah orang yang paling sakit melihat noona nya seperti ini.


Set

Rio lalu memeluk sang noona yang tangis nya malah semakin menjadi, meraung pilu.



"Noona, jangan dengar kan apa kata orang jika itu adalah hal-hal yang negativ, jangan hiraukan, aku percaya masih banyak orang diluar sana yang mendukungmu, termasuk aku, jangan takut, tunjukan kemampuan terbaik mu, dan bungkam mulut sampah mereka, masih ada aku di sisi mu, jangan pernah merasa takut untuk melangkah ke depan selama itu adalah hal yang baik, okey?" Rio berusaha menyemangati noona nya yang mengangguk ragu dalam dekapan nya.

"Temani aku di konferensi pers nanti ne" pinta Jennie dengan suara serak nya.

"Pasti" jawab Rio

"Nah sekarang tidurlah, noona butuh istirahat yang cukup untuk debut mu minggu depan" tutur Rio lalu mencium kepala kakak perempuan nya itu.

"Ne" sahut Jennie, dan sekarang, Rio yang berubah menjadi tak bisa tidur memikirkan  noona nya, dia duduk diatas ranjang menghadap jendela yang tirai nya sengaja dia buka, melamun sendirian, sebagai anak laki-laki satu-satu nya, terlalu banyak beban yang Rio tanggung, terlalu banyak pengorbanan yang dia lakukan untuk keluarga nya, termasuk masa muda nya, Rio  jarang atau malah bisa dibilang tak pernah bersenang-senang di luar bersama teman-teman nya, yang dia lakukan hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga nya, dan memastikan semua saudara perempuan nya hidup berkecukupan dan mereka baik-baik saja, dan apa balasan nya? Tidak ada, mereka seolah tak menaruh perhatian yang sama juga pada Rio, karena Rio yang terlalu memanjakan mereka, tapi pemuda itu tak pernah mengeluh, tak pernah menuntut.

Dan hari yang ditunggu oleh Jennie pun tiba, dia debut dengan lagu solo nya, Rio, Rose dan Lia ikut hadir menyaksikan penampilan perdana kakak perempuan mereka.

Rio tersenyum bangga melihat noona nya menyanyi, sementara Rose dan Lia sesekali meneriak kan nama unnie mereka, wajah tegang Jennie berubah cerah ceria menoleh kearah saudara-saudara nya yang datang memberi nya dukungan.


Selesai tampil, Jennie pun di giring ke ruang konfrensi pers, sementara Rose dan Lia menunggu di ruang make up artis, Rio ikut menghadiri konferensi pers, dengan berdiri tepat dihadapan Jennie yang duduk bersama Jisoo sang produser, dan berada dibelakang kerumunan wartawan, dan sesi tanya jawab pun di mulai.


"Kami dengar, anda adalah saudara kandung seorang Kim Limario, pengusaha otomotif terkenal itu, apa debut anda ini ada campur tangan dia?" Tanya seorang wartawan.


"Biar saya yang menjawab nya" sela Rio tiba-tiba, perhatian pun teralihkan ke belalang para wartawan.

"Wahh, Limario hadir disini rupanya" gumam para wartawan terkejut atas kehadiran sosok Rio, sorot lampu blitz berpusat ke Rio sekarang, menunggu Rio memberi tanggapan.



"Pertama, aku ucapkan selamat noona atas debut mu, kami bangga pada mu" ucap Rio membuat Jennie terharu.


"Debut Jennie noona, tak ada campur tangan dariku, semua murni karena dia memiliki talenta yang tinggi, sudah dibuktikan dengan suara dia bernyanyi tadi bukan?" Ucap Rio


"Ini juga untuk menjawab rumor yang mengatakan bahwa noona ku menjual tubuhnya pada Jisoo, itu salah" Jennie langsung menunduk.


"Jika noona ku mau, aku bisa dan aku mampu memproduseri nya sendiri, tapi tidak, dia menunjukan kemampuan nya sendiri dan bekerja keras sampai akhir nya Jisoo benar-benar melihat bakat yang dimiliki noonaku" akhir kalimat Rio, para wartawan tertegun, lalu Rio mengangguk.




"Dan satu lagi, aku membiarkan kalian yang menghujat noona ku, untuk bebas bernafas sekarang, tapi jika nanti aku menemukan komentar jahat tentang nya lagi, bersiaplah kalian menangis dipenjara" ancam Rio.

Dan konferensi pers pun berakhir menjadi isu pembahasan yang panas di internet.



"Terlalu sombong, padahal mereka terlahir dengan sendok emas dimulut nya, bukan karena usaha mereka sendiri"



"Hahaha. . . Diamlah kalian, Jennie memiliki saudara yang keren, atur jempol mu jika tak ingin berakhir dipenjara"

"Akuilah, kalian yang menghujat nya, itu karena iri dengan kehidupan Jennie bukan?"


"Fighting Jennie, aku mendukungmu, bungkam mulut mereka dengan talenta yang kamu miliki"


"Aku ingin punya oppa seperti Rio"




Itu adalah beberapa komentar K-netz mengenai debut Jennie yang menghebohkan Korea, karena isu panas yang ikut terseret di dalam nya.


Jennie dan Rio kembali ke ruang make up, disambut oleh Rose dan Lia yang membawakan nya sebucket bunga nan cantik.



"Unnie, selamat atas debut mu, kami bangga pada mu" Rose dan Lia memeluk Jennie histeris.

Rio akhirnya bisa bernafas dengan lega, menatap saudara nya saling berpelukan, sang noona sudah lebih tenang sekarang.





#TBC




Cinta 200 JutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang